Jangan Disambungkan Bacaan Ayat-Ayat Surat Al-Fatihah Ketika Shalat.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Shalat lima waktu dalam sehari semalam, perintahnya adalah fardhu 'ain bagi setiap umat muslim. Maka hukumnya menjadi wardhu 'ain. Dan ketika seorang Muslim tidak mengamalkannya atau meninggalkan, maka yang demikian telah digolongkan dosa besar.  Sebab shalat lima waktu harus didirikan walau dalam keadaan apapun juga. Sakitpun harus kita kerjakan. Jikalau tidak bisa berdiri maka diperbolehkan dengan duduk dan jika dudukpun tidak bisa, diperbolehkan dengan berbaring. 

Berkait dengan shalat, judul di atas mengingatkan agar tidak mengabaikan bacaan Surat Al-Fatihah ketika kita sedang shalat. Sebab membaca ayat-ayat surat Al-Fatihah ketika sedang shalat memiliki adab yang perlu kita perhatikan dengan baik. 

Keabsahan shalat ditentukan oleh bacaan surat Al-Fatihah. Surat yang wajib dibaca setiap rakaat shalat ini, mempunyai etika dalam pembacaanya. Disamping dituntut penghayatan mendalam ketika membacanya, juga ada etika atau adab tersendiri yang harus diindahkan baik oleh Imam maupun Makmum.  Mengapa harus demikian marilah kita telaah hadits di bawah ini : 

Hadits Nabi : (Dikatakan kepada Abu Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam lalu disampaikan bacalah itu ("surat Al-Fatihah") untuk dirimu karena sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. berkata : Allah berfirman bahwa; Allah membagi dua terhadap shalat itu, antara diri-Ku dan hamba-Ku. 

Untuk hamba-Ku apabila membaca : الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ  Allah akan berkata Aku memuji hamba-Ku. Apabila membaca : الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم  Allah akan berkata ; ini pujian dari-Ku untuk hamba-Ku.  Apabila membaca : مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ  Allah berkata : Aku memuliakan hamba-Ku.  Apabila membaca  : إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ  Allah akan berkata ; ini antara Aku dan hamba-Ku dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta. Apabila membaca : اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ  dst. hingga akhir ayat, Allah berkata ; ini untuk hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai apapun yang diminta.  (HR. Muslim No. 904). 

Jika membaca surat al-Fatihah dalam shalat, sebaiknya kita berhenti di tiap-tiap akhir ayat dengan lembut, sambil menunggu sapaan dan jawaban Allah SWT, dari bacaan ayat demi ayat surat al-Fatihah tersebut. 

Khususnya kepada para Imam shalat, sebaiknya memahami hal ini supaya makmum juga ikut merasakan hidmatnya jawaban-jawaban lembut dari Allah SWT.

Maka membaca ayat-ayat dalam surat Al-Fatihah dengan disambung ketika sedang shalat, terasa tidak etis karena seolah-olah tidak membutuhkan sapaan dan jawaban Allah SWT. Apabila di luar shalat, bisa saja menyambung antara satu ayat dengan ayat lainnya.

Suasana batin atau hati yang seharusnya muncul dalam dialog dengan Allah SWT ketika membaca ayat-ayat surat Al-Fatihah ketika shalat, dapat kita rasakan dengan mesra. Ayat demi ayat kita baca dihayati, serta ditanggapi dengan aktif dan seksama. Dengan menghayati jawaban-jawaban dari Allah SWT di sela-sela bacaan ayat-ayat dari surat al-Fatihah dapat menambah khusu' shalat kita. Karena seolah-olah kita membayangkan Allah SWT dihadapan kita, atau Allah sedang menyaksikan kita. 

Etika atau adab yang lainnya adalah sebelum membaca surat al-Fatihah sebaiknya kita membaca ta'awudz sebagaimana Allah Firmankan dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 

"Apabila kamu membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk". (QS, An-Nahl/16 : 98). Membaca ta'awudz dalam shalat tidak mesti dikeraskan.

Setelah itu kita membaca ayat yang pertama dalam surat al-Fatihah dengan suara yang indah, yakni :  بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . Apakah mau di Sirr-kan (lirih) sebagaimana yang dicontohkan madzhab Imam Malik  atau Jahr (dikeraskan) sebagaimana yang dicontohkan madzhab Imam Syafi'i, hal itu tidak terlalu masalah, yang penting ketika membaca ayat pertama dari surat al-Fatihah, betul-betul hati kita hadir di hadapan Allah SWT. Semakin mampu kita menghayati ke dalam surat al-Fatihah, kita akan makin merasakan nikmatnya dialog dengan Allah Azza wa zalla. 

Demikian uaraian singkat materi "Jangan Disambungkan Bacaan Ayat-Ayat Surat Al-Fatihah Ketika Shalat". Semoga bermanfaat dan menjadikan khazanah dalam pemahaman dan pengamalan agama Islam yang mulia ini. Aamiin...

0 Response to "Jangan Disambungkan Bacaan Ayat-Ayat Surat Al-Fatihah Ketika Shalat."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel