Balasan Allah Di Dunia & Akhirat, Akibat Durhaka kepada Orang Tua.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala akivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Setiap manusia pasti mengharapkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat, meminta agar terhindar dari kegagalan dalam segala hal. Kegagalan seseorang juga dapat dikarenakan imbas dari durhakanya kepada orang tua" maka penting untuk mengenali secara cermat akibat buruk yang akan kita tanggung baik di dunia maupun akhirat sebagai pelajaran. 

Sering kita melihat atau mendengar kisah seorang anak yang durhaka kepada orang tua. Bahkan bukan hanya dalam kisah atau hikayat saja, tetapi juga dapat disaksikan langsung dalam fakta apa yang terjadi ketika seorang anak mendurhakai kedua orang tua tersebut. Ia harus menghadapi kendala-kendala yang berat, sulit mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya. Belum lagi ia harus dan pasti akan menghadapi penderitaan yang berat saat sakarutul maut tiba.  Hal ini pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW, beliau sendiri tidak sanggup membimbingnya atau menolong untuk mempertahankan keimanannya kecuali setelah ibunya memaafkan kesalahan atau kedurhakaanya. 

Dalam kejadian nyata tidak sedikit anak yang durhaka kepada orang tuanya, ia sulit menemukan serta merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya, sekalipun ia memiliki kemampuan propesional dan berkecukupan secara materi. Bahkan tidak jarang diantara mereka hampir-hampir putus asa dikarenakan akibat durhaka kepad orang tua. 

Fakta kenyataan bahwa dalam kehidupan keseharian ada dua unsur yaitu energi positif maupun negatif, yang dapat menolong kita atau sebaliknya yaitu menghantam kekuatan kita. Sehinnga berpengaruh kepada kita hilangnya kendali, gelap mata dan tak mampu melihat rambu-rambu kebahagiaan dan kesuksesan yang sejati. 

Hal yang demikian ini adalah yang rambu-rambunya sering diungkapkan oleh Allah dan Rasul-Nya serta ahlul baitnya. Kita harus mesti menyadari bahwa mata lahir kita, bahkan pikiran kita punya keterbatasan untuk menyorot rambu-rambu itu. Karena rambu-rambu itu jauh berada di atas kemampuan sorot mata lahir dan analisa pikiran kita. Yang mengetahui semua itu secara sempurna hanyalah Allah SWT dan Rasul-Nya dan orang-orang yang suci dari ahlul bait Nabi SAW.

Lalu apa saja tolok ukur durhaka terhadap orang tua?

1. Berkata keras dan kasar kepada orang tua. 
Allah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 

"dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia" (850). (QS, Al-Isra'/17 : 23) Ket. (850) Mengatakan kata "ah" kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata yang mempermalukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.  

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Apakah ukuran durhaka kepada orang tua?.   Rasulullah SAW menjawab "Ketika mereka (ibu bapak) menyuruh, ia tidak mematuhi mereka, ketika mereka (ibu bapak) meminta, ia tidak memberi kepada mereka (ibu Bapaknya), ketika memandang mereka, ia tidak hormat kepada mereka (ibu bapak) sebagaimana hak yang telah diwajibkan bagi mereka" (Mustadrak Al-Wasaail 15 : 195).  

Di hadits yang lain Rasulullah SAW, pernah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib : "Wahai Ali, barangsiapa membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka (ibu bapaknya)". [Al-Wasaail 21 : 389 Al-Faqiih 4 : 371]

Dari firman Allah dan dua hadits di atas bahwa begitu pentingnya untuk menghormati dan menjunjung tinggi martabat kedua orang tua. Hanya membuat sedih orang tua saja, sudah termasuk durhaka. Maka berhati-hatilah jangan sampai kita termasuk orang yang dinyatakan durhaka baik dari firman Allah, maupun hadits Nabi SAW.

Rasulullah SAW, bersabda "Dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua..." (Al-Mustadrak 17 : 416)  Rasulullah SAW, bersabda "Ada tiga macam dosa yang akibatnya disegerakan atau tidak ditunda pada hari kiamat" :durhaka kepada orang tua, menzalimi manusia, dan ketiga ingkar tehadap kebajikan". (Al-Mustadrak 12 : 360) 

2. Membuat orang tua sedih hingga menangis.
Membuat orang tua besedih hingga menangis karena perbuatan atau ucapan juga salah satu bentuk dari kedurhakaan. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW. "Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan besar. (HR. Bukhari). 

3. Menelantarkan dan tidak melayani orang tua. 
Dengan alasan kesibukan atau sudah punya keluarga sendiri dan banyak anak, maka akhirnya kurang memperhatikan kepada orang tua. Hingga tidak sedikit kasus anak yang melantarkan orang tua padahal yang demikian termasuk perbuatan durhaka yang nyata. 

4. Menampakkan dengan muka cemberut di depan oran tua.
Termasuk dalam bentuk durhaka ketika saat anak di depan orang tua menampakkan dengan muka cemberut. Sebab hal tersebut dapat membuat orang tua sakit hati. 

5. Tidak menghormati kedua orang tua. 
Tidak menghormati kedua orang tua juga termasuk kategori kedurhakaan seorang anak. Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Hal ini sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapih dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKu-lah kamu kembali". (QS, Luqman/31 : 14). 

Akibat-akibat yang akan terjadi Sebab Durhaka Kepada orang Tua. 
Durhaka kepada orang tua memiliki dampak dan akibat buruk yang luar biasa dalam kehidupan di dunia misalnya ; saat sakaratul maut, di alam barzah, dan dan Akhirat. Selain ketiga akibat tersebut masih banyak akibat-akibat yang lain seperti di bawah ini : 

Dimurkai Allah SWT. 
Dalam hadits Qudsi Allah berfirman : "Sesungguhnya yang pertama kali dicatat oleh Allah di Lauwhil mahfud adalah kalimat : Aku adalah Allah, tiada Tuhan kecuali aku, barang siapa yang diridhai oleh kedua orang tuanya maka Aku (Allah) meridhainya dan barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya (ibu bapak) maka Aku murka kepadanya" (Jami'us Sa'adaat, penghimpun kebahagiaan 2 : 263)  Hadits Qudsi ini termasuk menerangkan bahwa durhaka kepada orang tua adalah yang dimurkai Allah SWT.

Menghalangi Do'a dan Menggelapkan Kehidupan. 
Imam Ja'far Ash-Shadiq, berkata : "Dosa yang mempercepat kematian adalah memutuskan silaturahim, dosa yang menghalangi doa dan menggelapi kehidupan adalah durhaka kepada kedua orang tua" (HR. Bukhari) .  

Dikeluarkan dari Keagungan Allah SWT.
Imam Ali Ar-Ridha berkata :"Allah mengharamkan durhaka kepada kedua orang tua karena durhaka pada mereka telah keluar dari pengagungan terhadap Allah SWT dan penghormatan terhadap kedua orang tua". (Al-Faqih 3 : 565). 

Amal Kebajikannya tidak diterima oleh Allah SWT. 
Dalam hadits Qudsi Allah berfirman : "Demi ketinggian-Ku, keagungan-Ku, dan kemuliaan kedudukan-Ku, sekiranya anak durhaka kepada kedua orang tuanya mengamalkan amalan semua para Nabi, niscaya Aku tidak akan menerimanya" (Jaami'us Sa'adaat 2 : 263) 

Shalatnya Tidak diterima oleh Allah SWT. 
Imam Ja'far Ash Shadiq berkata "Barangsipa yang memandang kedua orang tuanya dengan pandangan benci ketika keduanya berbuat marah kepadanya, maka shalatnya tidak diterima" (HR.Imam Bukhari).

Tidak akan melihat Rasulullah SAW pada hari kiamat. 
Rasulullah bersabda "Semua muslim akan melihatku pada hari kiamat kecuali orang/anak yang durhaka kepada orang tuanya, peminum khamer, dan orang yang ketika disebut namaku tetapi tidak bersalawat kepadaku". (Jaami'us Sa'adaat 2 : 263). Na'udubillah, semoga kita tidak tergolong kepada mereka yang tidak diizinkan untuk berjumpa dengan Rasulullah SAW, dan ahlul baitnya. Sebab berjumpa dengan Nabi SAW adalah harapan bagi setiap muslim dan mukmin. Sudah tidak dapat berjumpa di dunia, tidak pula berjumpa di akhirat. Na'udzubillah, semoga kita semua dijauhkan dari akibat ini. 

Tidak akan mencium aroma surga.
Rasulullah SAW. bersabda : "Takutlah kamu berbuat durhaka pada kedua orang tuanmu, karena bau harum surga yang tercium dalam jarak perjalanan seribu tahun, tidak akan tercium oleh orang/anak yang durhaka kepada orang tuanya, memutuskan sitaturahim, dan orang yang lanjut usia berzina. (Al- Waasail 21 : 501).

Demikian uraian materi "Balasan Allah Di Dunia & Akhirat, Akibat Durhaka Kepada Orang Tua". Semoga bermanfaat, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menjadi anak yang shaleh/sholehah selalu berbakti kepada kedua orang tua. Aamiin.   

Ket. (Mustadrak) adalah kitab koleksi yang disusun oleh Hakin Al Naisaburi (405 H) setebal lima jilid. Al Hakim menyusun kitab ini ketika beliau berumur 72 tahun. Dan kitab ini memuat 9045 hadits. Dan dinyatakan bahwa seluruh hadits di dalamnya shaheh menurut syarat (metode yang dipakai) Imam Bukhari dan Imam Muslim.

0 Response to "Balasan Allah Di Dunia & Akhirat, Akibat Durhaka kepada Orang Tua."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel