Shalat Karena Riya Semisal Dengan Orang Munafik.

Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 142.
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (katagori posting Shalat)
Pembaca budiman, Bimbingan serta Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Shalat adalah salah satu rukun Islam ke 2 dari lima rukun Islam lainnya. Ketika umat islam tidak melaksanakan shalat maka dapat dikatakan telah meruntuhkan Agama (rukun Islam). Ini dikarenakan rukun Islam terdiri dari lima tiang yang menyangganya atau menjaga beridirinya rukun tersebut. Bahkan shalat dikatakan sebagai tiang agama dalam rukun tersebut. Maka hukumnya wajib ain (fardhu ain) artinya wajib tiap-tiap individu umat Islam. 

Namun ada golongan orang yang shalatnya tidak dilakukan karena betul-betul beridah hanya kepada Allah saja. Rajin ibadah khususnya shalat tetapi ingin dipuji atau dilihat orang agar dikatakan orang alim. Perbuatan ini adalah termasuk perbuatan ibadah Riya dan akan menghasilkan yang sia-sia, bahkah membuahkan dosa karena termasuk dalam kategori menipu Allah SWT. 
Apa sajakan yang dapat dikolompokkan ibadah dengan Riya?. Minimal ada tiga kategori yang dimasukkan dalam riya tersebut :

Pertama : Motivasi ibadah shalatnya murni ingin dilihat orang lain atau manusia kebanyakan. Dengan maksud ibadahnya ingin mendapat punjian dari orang lain. Misalnya seorang menantu agar dipuji oleh sang mertua maka ketika shalat seolah memperlihatkan dengan khusu' dan tawadhu, contoh lain sebelum shalat karena ia harus berangkat ke masjid, maka diperjalanan menuju masjid ingin mendapat pujian dari orang yang melihatnya bahwa merasa dirinyalah yang alim, dan dari pujian ini ia merasa bangga.   

Kedua : Riya yang menghampiri di tengah-tengah orang banyak atau dalam pelaksanaan ibadah shalat berjama'ah. Maksudnya sesorang yang awalnya memulai ibadah dengan ikhlas, namun kemudian niatnya berubah karena terserang riya. 
Contoh lain misalnya ikhwan yang membaca al-qur'an dengan pelan ketika sedang shalat sendirian, tapi tiba-tiba suaranya dikeraskan, dengan niat supaya terdengar oleh akhwat yang tiba-tiba melintas di depannya.
Hati-hati jangan sampai kita rugi dengan tindakan seperti ini, shalat seseorang yang dimulai dengan ikhlas karena Allah, tetapi pada raka'at kedua ia terserang riya, maka seluruh shalatnya dari rakaat pertama hingga terakhir menjadi batal atau dianggap riya sebab raka'at pertama masih memiliki keterkaitan dengan raka'at terakhir. 

Ketiga : Barang kali riya inilah yang masih diperbolehkan seperti riya yang menyerang usai berakhirnya shalat. Pada kondisi ini tidak membatalkan shalat dan masih dianggap sah, sebab ibadah shalat telah ditunaikan dengan sempurna dan ikhlas, maka hadirnya riya usai ibadah tidak merusak ibadah yang baru saja dilakukan. 
Hal ini didasarkan pada Sabda Rasulullah s.a.w : "Barang siapa yang merasa senang dengan kebaikannya dan gelisah karena keburukannya maka dialah seorang mukmin".  
Ketika Nabi ditanya tentang hal ini, Beliau bersabda : "Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi orang beriman" 

Shalat karena riya semisal dengan orang munafik adalah berdasarkan firman Allah di dalam al-Quran sebagai berikut : 
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka (364) dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (365) (dengan shalatnya) dihadapan manusia, dan tidaklah menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali" (366)
[QS, An-Nisa :142]. 
Ket.  
(364) Allah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman sebab itu mereka dilayani sebagai melayani para mukmin. dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka. 
(365) Riya adalah melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah, tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat. 
(366) Maksudnya mereka shalat hanyalah sekali-kali saja, yaitu bila mereka berada dihadapan orang.  
Kita tahu bahwa riya adalah salah satu perusak amal yang tergolong dalam kesyirikan. Sebab memamerkan ibadah dengan riya, amalan seseorang menjadi sia-sia. 
Maka sebagai seorang mukmin harus berhati-hati dalam menjalankan ibadahnya dari mulai awal hingga akhir. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan/kerjakan ternodai keikhlasannya oleh riya, yang akan menyebabkan pahalanya terkikis habis oleh dosa karena riya tersebut. 

Demikian uraian singkat "Shalat Karena Riya Semisal Dengan Orang Munafik". Semoga bermanfaat dan akan lebih berhati-hati dalam segala ibadah, agar tidak terjatuh dalam riya. Aamiin...

0 Response to "Shalat Karena Riya Semisal Dengan Orang Munafik."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel