4 (Empat) Karakteristik Umat Nabi Muhammad SAW Yang Ada Di Al-Qur'an

Jadilah Umat Nabi Muhammad Yang Gamgarkan Al-Qur'an
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
Pembaca budiman, Bimbingan serta Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Sebagai tanda bahwa kita yang mengikuti ajaran Nabi s.a.w. tentu harus mengetahui bagaimanakah karakteristik dari umat Nabi Muhammad s.a.w tersebut. Dalam al-Qur'an di surat Al-Fath ayat terakhir (ayat 29), Allah SWT telah menjelaskan dengan tegas minimal ada 4 karakter yang harus dimiliki oleh umat nabi Muhammad s.a.w. 

Apa saja karakter tersebut?. Marilah kita ikuti penjelasan di bawah ini dengan seksama :
Ciri Pertama  :  أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ  (asyidda'u alal kuffar)  maknanya adalah bersikap keras terhadap orang-orang kafir. Namun perlu kita ketahui bersikap keras dalam ayat ini bukan berarti umat Islam harus berlaku radikal dan membenci secara kemanusiaan terhadap kelompok Non-Muslim misalnya, dengan mencaci-maki dan menjelekkan agama lain karena tidak sejalan dengan agama kita.  Akan tetapi maknanya adalah bahwa umat Islam mempunyai prinsip dan berpegang teguh terhadap nilai-nilai ajaran Islam serta mengamalkannya secara kafaah (utuh). Dengan kata lain Umat Islam tidak mengenal adanya kompromistis terhadap cara-cara yang dilakukan orang-orang kafir yang tidak mengenal halal atau haram.

Ciri Kedua :  بَيْنَهُمْ رُحَمَآءُ  (ruhamaau bainahum) berkasih sayang sesama mereka. Umat Islam harus menebarkan kasih sayang terhadap sesama mereka, memberi bantuan kepada yang lemah, meringankan kesusahan kepada saudaranya, membela yang lemah dan memberi manfaat kepada orang lain. Hal hal demikian itu tentu harus dilakukan secara ikhlas penuh dengan ketulusan hati, tanpa pamrih, dan tanpa embel-embel yang ada muatan kepentingan sesaat secara pribadi maupun kelompoknya. 
Seorang tokoh pahlawan nasional sebut saja KH. Ahmad Dahlan ; ketika beliau menanamkan nila-nilai kasih sayang, dia mengambil salah satu pelajaran dari Al-Qur'an yaitu surat Al-Maa'un, kepada murid-muridnya secara berulang-ulang. Beliau bertujuan bahwa agar kandungan atau pesan ayat tersebut dipahami dengan baik dan benar, sehingga nilai kasih sayang tidak sebatas dimulut saja atau katakata saja, namun harus dibuktikan dengan aksi nyata, seperti senang membantu sesama, khususnya membantu dan menyantuni anak yatim, kaum du'afa, berupa pendidikan, sandang, makanan, maupun keperluan dasar lainnya.  

Ciri Ketiga ذكرالله  (Dzikrullah) mengingat Allah. Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan umat Islam supaya banyak berdzikir kepada Allah SWT. Sedikitnya ada tiga perintah Allah di dalam al-qur'an kepada hamba-Nya untuk berdzikir sebanyak-banyaknya untuk mengingat Allah :  
"Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya". (QS, Al-Ahzab : 41).  

"Hai orang-orang yang beriman apabila kamu memerangi pasukan (musuh), berteguh hatilah kamu sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung ". (QS, An Anfaal : 45).
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung". (QS, Al-Jum'ah : 10). 

Selain dzikir ciri umat Nabi Muhammad s.a.w. selanjutnya senantiasa mengingat Allah, seperti menunaikan shalat, menunaikan zakat , puasa wajib bulan ramadhan, dan ibadah haji bagi yang mempunyai kemampuan finansial dan kesehatan fisik. Juga jangan lupa membaca al-qur'an dan berusaha memahami artinya, melaksankan shalat malam (tahajud) dan bentuk dzikir yang lainnya. 
Tetapi ibadah dzikir yang kita lakukan tidak hanya dimaknai dengan dzikir syafawi (lisan) saja, tetapi perlu dimaknai dengan dzikir yang lebih luas, dzikir perbuatan (fi'li) yang melahirkan perilaku atau watak yang baik dan terpuji ketika diamalkan dalam pergaulan atau di tengah lingkungan khidupan masyarakat yang kompleks tanpa dengan sifat yang kepura-puraan dan kebohongan. 

Ciri Ke-empat :  سِيمَا هُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِالسُّجُودِ  (simaahum fii wujuu hihim min ast saris sujud) terdapat tanda bekas sujud pada wajah mereka. Maknanya adalah bahwa umat Nabi Muhammad akan memancarkan cahaya putih ketika kelak bertemu dengan Allah di padang mahsyar nanti ketika kiamat. Dan di dunia muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka, bukan tanda hitam di kening atau di dahinya yang biasa terlihat oleh kita. Ibnu katsir menerangkannya adalah demikian. Jadi dzikir ritual yang disertai aksi sosial kemanusiaan inilah yang menyebabkan wajah pelakunya bercahaya, yaitu pada air mukanya kelihatan kekuatan iman dan kesucian hatinya. 

Karakteristik mereka juga disebutkan dalam dalam kitab Taurat dan Injil yang asli sebagaimana Firman-Nya dalam surat Al-Fath ayat 29. (مَثَلُهُمْ  فِى التَّوْرَٮٰةِ  ۚ  وَمَثَلُهُمْ  فِى الْإِنجِيلِ  ذٰلِك). Umat Islam diperumpamakan laksana tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas tersebut menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia, dan tegak lurus di atas pokoknya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak mengjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Dan Allah telah menjadikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh diantara mereka ampunan yang besar. (QS, Al-Fath : 29).  Dengan demikian marilah kita amalkan sebagaimana apa yang telah digambarkan di dalam Al-Qur'an agar kita juga dapat memiliki karakteristik sebagaimana Umat Nabi Muhammad SAW tersebut. 
Demikian uraian singkat terkait materi 4 (empat) Karakteristik Umat Nabi Muhammad SAW yang Ada dalam Al-Qur'an. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dengan iklas. Aamiin...

0 Response to " 4 (Empat) Karakteristik Umat Nabi Muhammad SAW Yang Ada Di Al-Qur'an"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel