Awas Dampak Buruk Ahli Ibadah Yang Tak Berilmu.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Ahli Ibadah Tak Berilmu berpotensi datangkan bahaya.
Anggapan sebagian besar masyarakat terhadap ahli ibadah, adalah bahwa dia akan selalu baik dalam segala tindakannya. Namun anggapan ini ada yang keliru, apabila semua ahli ibadah selalu dianggap baik dalam segala hal.  
Ahli ibadah yang tidak memiliki ilmu, akan berpotensi membahayakan dibandingkan dengan kemaksiatan yang dilakukan oleh seseorang zalim. 

Dalam Al-Qur'an anjuran serta teguran Allah SWT mengenai pentingnya menjadi manusia berakal sering dan ber-acapkali disinggung dalam sejumlah ayat-ayat-Nya. Di lain sisi Islam juga menekankan bagi setiap umatnya untuk selalu menjadi pribadi yang taat dan tekun dalam beribadah. 
Lalu timbul pertanyaan "manakah yang lebih baik ahli ibadah yang bodoh, dengan orang bermaksiat dan juga zalim?".
Dalam sebuah hadits yang shaheh diriwayatkan oleh Anas bin Malik, ia berkata : "Aku memuji kebaikan seseorang di hadapan Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah justru bertanya : "Bagaimana Akalnya?". Mendengar hal ini para sahabat berkata "wahai Rasulullah, ibadahnya, akhlaknya, kesopanannya. Namun justru Rasulullah bertanya balik "Bagaimana Akalnya"?. 

Mendengar jawaban Rasulullah SAW, para sahabat terheran-heran lantas bertanya : Wahai Rasulullah kami memuji ibadahnya dan kebaikannya, sementara Engkau bertanya kepada kami tentang akalnya"?. Mendengar hal ini Rasulullah kemudian menjawab :
Artinya : "Ahli ibadah yang bodoh dan akibat kebodohannya dapat mendatangkan musibah yang lebih besar dibandingkan dengan kemaksiatan yang dilakukan seseorang yang zalim. Dan kedekatan manusia dengan Tuhannya (salah satunya) ditentukan berdasarkan kadar akalnya".   

Dalam sebuah hadits dikisahkan suatu ketika Nabi SAW, akan masuk kedalam masjid dan Beliau melihat setan berada di sisi pintu masjid tersebut. Kemudian Nabi bertanya "Wahai iblis apa yang sedang kamu lakukan disini?". Saya hendak masuk masjid dan akan merusak shalat orang yang sedang shalat ini, tetapi saya takut pada seorang laki-laki yang sedang sedang tidur ini". Lalu Nabi SAW, berkata :  "Wahai iblis, kenapa kamu bukannya takut kepada orang yang sedang shalat?. padahal dia sedang beribadah bermunajat kepada Tuhannya. tetapi kau justru takut kepada orang yang sedang tidur, padahal dalam posisi yang tidak sadar?". Iblis-pun menjawab "Orang yang sedang shalat ini adalah orang bodoh, mengganggu shalatnya sangat mudah, sedangkan orang yang sedang tidur ini adalah orang alim (pandai)". 
Dari hadits yang panjang tersebut di atas, bahwa dapat disimpulkan orang yang alim itu lebih mulia dibandingkan dengan orang yang ahli ibadah namun bodoh. 

Dari Ibnu Abbas r.a Nabi SAW bersabda : "Nabi Sulaiman pernah diberi pilihan antara ilmu dan kekuasaan, lalu beliau memilih ilmu". Lalu Nabi Sulaiman diberi ilmu sekaligus kekuasaan. 
Bersumber dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa pergi memuntut ilmu maka Allah akan menunjukkannya jalan menuju surga. Sesungguhnya orang alim senantiasa dimintakan ampunan untuknya oleh makhluk yang berada di langit maupun di bumi, hingga dimintakan ampun oleh ikan-ikan di laut. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi".

Hadits di atas meng-isyaratkan bahwa betapa agama Islam begitu memuliakan, mengutamakan, dan menghargai orang yang berilmu pengetahuan. Bahkan melebihi dari orang yang ahli ibadah tetapi mereka bodoh. 
Kendati Islam juga tidak serta merta menganjurkan para pengikutnya untuk menjadi pribadi yang zalim. Rasulullah SAW kerap menekankan kepada kaum Muslimin untuk menjadi umat yang kuat. Baik itu secara keilmuan, ketakwaan dalam beribadah, maupun dalam status sosial serta kekayaan yang diperoleh secara baik, diridhai, serta halal.

Imam al-Mawardi dalam bukunya yang diterjemahkan dengan judul "Kenikmatan Kehidupan Dunia" dan Agama menyebutkan, seandainya kecerdasan akal muktasab itu dikembangkan melalui proses pengembangan ketajaman berfikir, maka akal tersebut akan menemukan kesempurnaan secara mutlak dan pemiliknya berhak mendapatkan keutamaan dan kemuliaan dari ilmunya. 

Banyak ayat al-Qur'an yang memberikan dorongan dan motivasi agar seseorang mencintai ilmu. 
Diantara salah satunya adalah ayat tersebut : "Samakah-orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahu?" (QS, Az-Zumar : 9).
Yang kita simak dalam al-Qur'an mengajarkan kepada umat manusia agar berdoa terkait dengan ilmu agar senantiasa untuk ditambahkan ilmunya. "Dan Katakanlah, Ya Tuhanku, tambahkanlah pengetahuan kepadaku". Di ayat lain "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS, Al-Mujadaalah : 11). 
Semoga kita tidak hanya ahli ibadah saja, namun harus disertai ilmu pengetahuan, sehingga kita menjadi orang yang beriman dan akan diangkat deratnya oleh Allah SWT karenanya. (ilmunya).

Demikian uraian singkat "Awas Dampak Buruk Ahli Ibadah Yang Tak Berilmu". Semoga bermanfaat dan marilah kita giat mencari ilmu sebagaimana Allah SWT selalu menganjurkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an yang mulia. 

0 Response to "Awas Dampak Buruk Ahli Ibadah Yang Tak Berilmu."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel