Penjelasan Al-Qur'an Tentang Kriteria Orang Yang Beruntung.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
Pembaca budiman, Bimbingan serta Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Kata beruntung adalah suatu yang sangat diidamkan oleh setiap manusia di atas bumi ini. Sebab jikalau kita mendapat keberuntungan (beruntung), pasti terbayang betapa senangnya hati ini. Terlebih keberuntungan yang sudah lama diharapkan atau didambakan selama ini.
Setiap orang memiliki kelebihan atau keunggulan. Dan juga kecerdasan, ketekunan, konsisten untuk mendapatkan keunggulan tersendiri.
Sesungguhnya tidak itu saja, namun ada yang lebih penting yaitu pertolongan dari Allah SWT.  Dan untuk orang yang beruntung karena mendapat pertolongan Allah SWT, tak musti orang yang pintar. 

Lalu orang yang beruntung seperti apa menurut kriteria Al-Qur'an?. Tentu adalah orang yang berbahagia, sebab orang yang beruntung selalu "dikondisikan."  Lantas siapakah orang yang beruntung itu sebenarnya?. Boleh jadi jika kita tanya, beberapa jawaban akan berbeda-beda tergantung mengartikan kata beruntung itu apa. 
Ada yang bilang orang yang beruntung ialah orang yang baru saja mendapat undian yang cukup banyak. Ada pula yang menjawab orang yang beruntung adalah orang yang memeiliki harta yang banyak, rumah mewah lagi megah, mobil berjejer dari yang harga sedang hingga yang paling mahal, anak yang ditinggalkan harta warisan yang banyak, itulah orang-orang yang beruntung. 
Dan masih banyak yang beranggapan bahwa keberuntungan berarti kaya harta.

Marilah kita mencoba melihat penjelasan Al-Qur'an tentang kriteria orang yang beruntung tersebut.
Berukut ini adalah orang-orang yang dikatakan beruntung.
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(1) (yaitu) orang-orang yang khusu' dalam shalatnya, (2) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (3) dan orang-orang yang menunaikan zakat, (4) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya"(5).  (QS, Al-Mukminun : 1-5).

Didalam surat yang lain Allah berfirman terkait dengan orang yang beruntung :
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamer, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu mendapat keberuntungan"  (QS, Al-Maidah : 90) 
Ayat ini jelas melarang kepada manusia agar tidak melakukan syirik atau merusak diri dengan cara meminum minuman yang memabukkan sebab hal-hal tersebut adalah bagian dari prilaku setan yang sungguh telah nyata menjadi musuh manusia. Dengan menjauhi dan mengikuti petunjuk Allah ke jalan yang benar pasti akan mendapatkan keberuntungan.
Keberuntungan yang Allah jelaskan dalam al-Qur'an juga menyankut dengan bagaimana agar kita tidak malas bekerja, untuk meraih rezeki yang Allah taburkan di atas bumi ini. Sebab tatkala selesai shalat, kadang masih ada juga yang berdiam diri dengan berlama-lama. Memang Allah memerintahkan untuk banyak mengingat-Nya dengan sebanyak-banyaknya, namun bukan berarti hanya berdoa saja melainkan dengan dibarengi usaha dzahir (fisik). Hal yang demikian tentu tidak akan mendapatkan rezeki atau keberuntungan. Allah berfirman sebagai berikut :
"Apabila telas ditunaikan shalat, Maka betebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung". (QS, Al-Jum'ah : 10).
Ayat ditas menjelaskan bahwa pentingnya ibadah shalat, namun juga ada perintah keharusan untuk bekerja mencari rezeki yang Allah tebarkan di muka bumi ini, agar kita juga menjadi beruntung. Selain itu juga sangat dianjurkan untuk selalu berdoa mengingat Allah sebanyak-banyaknya.

Dari sekian banyak penjelasan yang Allah sampaikan dalam Al-Qur'an, jelaslah bahwa orang yang beruntung adalah yang selalu berubah ke arah yang lebih baik. Dari yang tadinya belum shalat, menjadi suka shalat dengan khusu' dari yang semula sering berbuat maksiat berubah menjadi taat. Dari yang semula jauh dengan Allah, berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah denga sedekat-dekatnya, penuh dengan kesadaran yang tulus.

Kesimpulan atau intinya, orang yang beruntung adalah orang yang selalu berusaha untuk dekat dengan Allah pasrah dengan ikhlas sehingga Allah-pun Ridha padanya. Orang-orang yang patuh dan tunduk mengikuti petunjuk  yang diberikan Allah, maka dipastikan hidupnya akan jauh dari rasa takut dan gelisah dan bagi mereka tiada bersedih hati.

Demikian uraian singkat ; Penjelasan Al-Qur'an Tentang Kriteria Orang Yan Beruntung. Semoga bermanfaat dan mudah-muhan kita akan diberi bimbingan dan ridho-Nya sehingga termasuk dari bagian orang yang beruntung. Aamiin..

0 Response to "Penjelasan Al-Qur'an Tentang Kriteria Orang Yang Beruntung."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel