Musim Kemarau Adalah Bagian Dari Ujian Manusia.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah). 
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dang mengiring kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Kawasan pertanian, contohnya sawah, perkebunan penghasil pala wija, sayur mayur, dan buah-buahan, kini dalam kondisi kekeringan dikarenakan datangnya musim kemarau. Ini adalah termasuk bagian dari ujian kepada manusia agar tetap dapat menerimanya dengan sabar, dan supaya tetap mengingat Allah swt. supaya manusia mau berdoa memohon perlindungan dari ujian ini, dengan berdo'a memohon hujan kepada-Nya. Bahwa kemarau adalah bagian dari ujian manusia, ini telah dijelaskan dalam firman-Nya sebagai berikut :
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan (ujian) kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (QS, Al-Baqarah : 155).  
Di dalam ayat tersebut ada kata kekurangan harta dan buah-buahan tentu ini ada korelasinya dengan musim kemarau yang hingga tanaman penghasil buah tidak akan dapat berbuah karena pohonnya terimbas dari kekeringan musim kemarau. Namun dibalik kekurangan ini dalam firman-Nya ditutup dengan kalimat berita gembira yang ditujukan kepada orang-orang yang sabar. Maka kalau kita cermati bahwa ujian yang kita terima dengan sabar akan membuahkan kabar kegembiraan yang akan kita peroleh. Sebab manusia yang sabar dan menerimanya dengan ikhlas ujian tersebut, pasti ketika sudah selesai ujian itu, akan diberi derajat yang lebih tinggi dari sebelum di uji oleh-Nya. 

Namun sebagain dari manusia tidak dapat menerimanya dengan sabar, bahkan ketika ia mendapat cobaan/ujian atau bahaya sedikit saja, sudah mengeluh dan meminta agar secepatnya ujian itu diangkatnya. Hal ini Allah SWT telah meng-abadikan dengan firman-Nya ucapan manusia apabila sedang ditimpa ujian atau bahaya sebagai tersebut :
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali melalui jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu, memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan". (QS, Yunus : 12).  
Dari kedua ayat di atas tersebut, kita dapat mengambil beberapa pelajaran yang sangat bermanfaat : 
Pertama : dengan kekeringan karena musim kemarau, kita menjadi sadar dan segera mengingat Allah SWT. 
Tugas kita pada saat yang demikian, dianjurkan berdoa meminta agar Allah  menurunkan hujan dari langit dengan cara melakukan Shalat Istisqa' berjamaah. Dan juga tentunya kita menjadi sadar ketika musim penghujan datang mohon untuk dihindarkan dari mara bahanya. 

Kedua : Belajar mitigasi (mengurangi dampak bencana) dari kemarau itu sendiri. Karena yang pasti musim kemarau dan musim penghujan akan datang selalu bergantian. Kalender kedua musim ini harus dipelajari dengan cermat untuk penyesuaian produksi pangan, agar pada musim kemarau ataupun penghujan tidak menggagalkan produksi.

Ketiga : Mencari penyebab bencaa itu, walaupun musim kemarau dan penghujan tentu tidak dapat kita hindari tetapi dengan mengerti akibatnya kita dapat mengurangi kerugian dari kedua bencana alam ini, yang telah menjadi hukum Allah. Misalnya kita dapat melestarikan lingkungan sehingga tidak akan parah akibatnya, paling tidak dapat mengurangi kerugian yang kita alami. Misalnya perluasan penghijauan dan mengatasi bencana kebakaran hutan juga menjadi solusinya. Juga harus dipertimbangkan mempertahankan kawasan persawahan, memperluas peresapan daerah resapan air hujan. Hal ini untuk menghindari timbulnya bencana di kemudian hari.

Keempat : Memanfatkan penguji ahli ilmu lingkungan. Sebab setiap pembangunan tak akan lepas dari adanya ahli Ilmu. Mereka sebagai orang yang dimintai pendapatnya untuk membangun kawasan perumahan, jalan raya, pusat perbelanjaan, gedung-gedung tinggi. Kedepannya ahli ilmu ini tidak dapat sembarangan memberikan rekomendasi. Dampak pembangunan harus dianalisis sebagaimana pengaruhnya terhadap ketersediaan air.

Kelima : Dari dampak kemarau ini,  menimbulkan produksi petani dan peternak gagal.  Musim kering termasuk ujian kesabaran bagi Petani dan Peternak. Dan ketika menerimanya dengan sabar dan ikhlas ini berarti sudah termasuk lulus ujian. Sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik derajatnya.
Keenam : Pentingya menyadari eko sistem. Eko sistem; Sungai, Danau, Rawa, Penghijauan dataran pegunungan, nyaris sudah rusak. Maka akibat dari semua kerusakan itu berimbas kekeringan yang sangat kerontang dirasakan. Sampai-sampai daerah yang seharusnya masih dapat menampung resapan airpun sudah tidak ada lagi. Maka marilah kita tumbuhkan kesadaran untuk menjaga fungsi lingkungan ini sebagai daerah penampung air di musim kemarau dan di musim hujan dapat menyimpan dengan baik. Dengan usaha itu setidaknya kita masih punya cadangan air ketika eko sistem terawat dengan baik dan konsisten. 
Demikian uraian singkat materi "Musim Kemarau Adalah Bagian Dari Ujian Manusia". Semoga bermanfaat dan juga dapat turut serta menjaga kelestarian alam ini.

0 Response to "Musim Kemarau Adalah Bagian Dari Ujian Manusia. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel