Mengupas Pengertian Thuma'ninah Dengan Makna Yang Luas.

Inilah salah satu diantara ilustrasi Thuma'ninah dalam shalat.
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Aqidah)
Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 
"Thuma'ninah" menurut Ibnu Qayyim al-Zaujiah dapat dibagi dalam 3 tingkatan. Jika Thuma'ninah dapat mencakup ketenangan dan ketentraman jiwa individu, hal ini disebabkan memiliki berbagai ilmu dan keimanan yang kokoh. Lain hal-nya dengan sakinah yang hanya memiliki arti ketenangan dari rasa takut. 
Berkait dengan thuma'ninah Allah menyatakan bahwa orang yang beriman di dalam hatinya akan selalu merasa tenteram dan tenang. Firman Allah yang berkait dengan thuma'ninah sebagai berikut :  
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (QS, Ar-Ra'du (13) : 28)
Thuma'ninah yang paling populer adalah melekat dalam kaitan dengan shalat. Namun sesungguhnya thuma'ninah bukan hanya ada dalam shalat saja, tetapi juga melekat dalam seluruh tahapan dari aktivitas kehidupan manusia yang memerlukan thuma'ninah, baik dalam kondisi bekerja, bercengkerama, bermain, bahkan tidur sekalipun. 

Peran thuma'ninah selain untuk memberikan ketenangan jiwa, juga dapat menghindarkan diri dari segala penyakit hati/batin seperti ; kecemasan dan keresahan, juga dapat untuk menentukan apakah setiap tahapan individu itu telah dilewati secara sempurna atau belum. 
Kesempurnaan di sini akan menjadi target thuma'ninah karena gerak kehidupan manusia merupakan proses untuk mencapai kualitas prima atau paripurna (Insan kamil).

Diatas telah disebutkan bahwa menurut Ibnu Qayyim al-Zaujiah bahwa thuma'ninah dapat dibagi dalam 3 tingkatan yaitu sebagai berikut :
Pertama : Thuma'ninah karena berdzikir kepada Allah sehingga menghilangkan rasa ketakutan dalam menjalani kehidupan serta akan mendatangkan harapan dan ketenteraman.
Kedua : Thuma'ninah ketika ruh mencapai tujuan kasyaf (terbukanya rahasia) Allah, rindu akan janji suci, serta bertemu setelah berpisah. 
Ketiga : Thuma'ninah kartena menyaksikan kehadiran kasih sayang Allah, menggapai keabadian, dan mencapai derajat nur/cahaya yang abadi. 

Jadi kalau mengacu pada ketiga tingkatan tersebut maka thuma'ninah hanya berlaku pada amalan/perbuatan yang baik saja, sebab akan menghasilkan keabadian dan kedamaian. Sementara thuma'ninah yang dikaitkan dengan yang buruk, atau dosa itu adalah thuma'ninah yang semu, yang akan mengakibatkan kefanaan dan kekacauan. Sebab dosa merupakan kondisi emosi individu yang dirasa tidak tenang setelah ia melakukan perbuatan itu dan merasa tidak enak jika perbuatannya diketahui oleh orang lain. 

Semua tindakan yang ber-identitas dosa tidak akan bermuara pada thuma'ninah, sekalipun pada perbuatan dosa ada kenikmatan, tetapi itu hanya semu. Dan kenikmatan yang semu, pasti akan berakhir dengan kekecewaan juga kerusakan dalam tindakan. Thuma'ninah dapat diraih oleh individu ketika ia mentaati hukum-hukum yang ditetapkan Allah SWT. Karena Dia yang menciptakan hati manusia dan sekaligus memberi petunjuk bagaimana hati itu mendapat thuma'ninah. 

Demikian uraian singkat tentang "Mengupas Pengertian Thuma'ninah Dengan Makna Yang Luas". Semoga bermanfaat, dan menjadikan kita banyak belajar untuk menjadi orang yang dapat mengamalkan thuma'ninah dalam segala ibadah. 
Wallahu 'alam bi shawwab.   

0 Response to "Mengupas Pengertian Thuma'ninah Dengan Makna Yang Luas. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel