Shalat Taraweh 8 Raka'at, 4 - 4 - 3. Witir 3 Rakaat Satu Salam.

https://www.rasiyambumen.com/2019/04/shalat-taraweh-8-rakaat-4-4-3-witir-3.html
Ilustrasi Shalat Taraweh Malam Pertama Ramadhan.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Sholat).
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Shalat Taraweh 8 raka'at, 4-4-3 yang pernah Rasulullah kerjakan pada malam bulan Ramadhan. Sejarah menceritakan bahwa sepanjang hidup Nabi saw. beliau mengerjakan shalat taraweh atau Qiyamul Lail pada malam bulan Ramadhan secara berjamaah hanya dilakukan 2 malam saja dalam bulan Ramadhan, hingga beliau wafat. Selanjutnya Rasulullah saw. melanjutkan shalat qiyamul lail di rumahnya. Apa yang Nabi saw. kerjakan yaitu qiyamu lail 4 raka'at salam kemudian 4 raka'at lagi lalu salam. dan ditutup dengan shalat witir 3 raka'at, terkait dengan shalat ini, Nabi saw. tidak secara tegas memerintahkannya  atau melarangnya bagi yang ingin mengikuti berjamaah di belakan Nabi saw.  
Baiklah untuk mengetahui sejarah lengkap Nabi saw. melakukan shalat taraweh, akan dibahas pada materi lain yang berkaitan dengan Sejarah Cara Shalat Tarawih Nabi SAW. 

Marilah kita bahas tentang shalat taraweh sesuai judul yaitu shalat taraweh 8 raka'at 4-4-3 witir 3 raka'at satu salam. Dibawah ini adalah alur tata cara Rasulullah saw. melaksanakan shalat taraweh.

Dalil yang mendasari shalat tarawih 4-4-3 yaitu empat raka'at salam dan empat raka'at salam lalu diteruskan 3 raka'at salam (witir).  Hadits ini turun ketika seorang sahabat Nabi saw. yaitu Abu Salamah bin Abdurrahman r.a. yang bertanya kepada Aisyah r.anha. tentang shalat Nabi saw. pada malam Ramadhan. Dan dijawab oleh Aisyah.r.anha sebagai berikut : 
"Rasulullah saw. tidak pernah menambahi lebih dari 11 raka'at, baik di dalam bulan Ramadhan, maupun di luar Ramadhan. Beliau shalat 4 raka'at, jangan kamu tanya bagusnya dan panjangnya. Kemudian shalat 4 raka'at jangan kamu tanya bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 raka'at"  (HR. Bukhari no. 3565). 
Ulama berbeda pendapat mengenai makna hadits di atas, kaitannya dengan tata cara shalat taraweh yang paling afdhal. 

Pendapat Pertama : Yang paling afdhal shalat taraweh adalah dikerjakan 4 raka'at salam, 4 raka'at salam dan dilanjut dengan witir 3 raka'at. Meskipun boleh dikerjakan 2 raka'at salam 2 raka'at salam, atau 6 raka'at salam atau 8 raka'at salam. Ini adalah pendapat dari Abu Hanifah atau yang lazim disebut Imam Hanafi. 
Al-Iraqi dalam kitabnya Tharhu at-Tatsrib menukil pendapat Abu Hanifah (Imam Hanafi) sebagai berikut : 
"Abu Hanifah mengatakan ; yang afdhal shalanya dikerjakan 4 raka'at - 4 raka'at. Jika dia mau, boleh dua raka'at. Jika dia mau, boleh 6 raka'at, dan jika dia mau 8 raka'at salam. Dan makruh lebih dari itu. (Tharhu at-Tatsrib, 3/74).

Pendapat Kedua : Yang paling afdhal adalah 2 raka'at salam  2 raka'at salam dan dilanjutkan dengan witir 1 raka'at.
Ini merupakan pendapat Jumhur ulama seperti ; Imam Malik, Imam Asy-Syafi'i, Imam Ahmad (Imam Hanbali), Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan dan yang lainnya. Ibnu Abi Syaibah menyebutkan bahwa ini juga pendapat yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. , Hasan Al-Bashri, Said bin Jubair, Ikrimah, (mantan budak Ibnu Abbas),  Salim Putra Ibnu Umar, Muhammad bin Sirin, Ibrahin an-Nakhai dan yang lainnya. Dan pendapat yang kedua ini di klaim yang lebih benar dengan alasan di bawah ini :
(1). Penjelasan Aisyah radhiyallahu 'anha. mengenai makna pernyataan 4 raka'at - 4 raka'at, dalam riwayat lain Aisyar r.anha mengatakan :
"Nabi saw. melakukan shalat 11 raka'at antara 'isya sampai subuh. Beliau salam disetiap 2 rakaat, dan melakukan witir dengan 1 raka'at". (HR.Ahmad 25105, Nasai, 693, Ibnu Majah, 1420, dan dishahihkan oleh Syu'aib al- Arnauth). 
(2). Yang ini lebih sesuai dengan tata cara yang diajarkan Nabi saw. Ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi saw. mengenai tata cara shalat lail. (shalat malam). Kemudian beliau menjelaskan seperti di bawah ini :
"Shalat malam itu 2 raka'at 2 raka'at. Jika kalian takut masuk waktu subuh, maka kerjakanlah 1 raka'at untuk menjadi witir bagi shalat-shalat sebelumnya. (HR. Bukhari 990 dan Muslim 749).
Karena itu menurut pendapat yang kedua, yang lebih afdhal adalah yang dikerjakan 2 raka'at salam, 2 raka'at salam.
Dan jika dikerjakan 4 raka'at salam 4 raka'at salam apakah shalatnya batal.

Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat yang dikerjakan 4 raka'at salam 4 raka'at salam, ini dinyatakan tidak sah. Ini adalah pendapat Syafi'iyah. Dalam ensiklopedi Fiqih dinyatakan sebagai berikut :
 "Syafi'iyah mengatakan jika ada orang shalat taraweh 4 raka'at dengan salam sekali, shalatnya tidak sah, dan batal. Hal ini  jika dia lakukan dengan sengaja dan tahu tata caranya. Namun jika tidak tahu maka shalatnya yang ia kerjakan menjadi shalat sunnah mutlak. Karena taraweh mirip dengan shalat wajib, dalam arti dianjurkan untuk dilakukan secara berjama'ah. Sehingga tidak boleh diubah dari riwayat yang ada. (al-Mausu'ah al-Fqhiyah, 27/145.
Namun pendapat di atas sangat lemah. Dengan penjelasan di bawah ini :
(1). Tata cara shalat malam yang dilakukan Nabi saw. yaitu salam di setiap 2 raka'at bukanlah keharusan. Karena perbutan Nabi saw. yang tidak diiringi perintah bukanlah suatu keharusan.
(2). Tata cara shalat yang dikerjakan Nabi saw. sangat beragam. Bahkan terkadang beliau shalat 6 raka'at sekaligus lalu salam kadang 8 raka'at sekaligus lalu salam.

Salah satu cuplikannya dapat kita simak keterangan Aisyah, radhiallahu anha. ketika beliau menjelaskan kepada keponakannya, tentang tata cara shalat malam Nabi saw. sebagai berikut :
"Kami mempersiapkan siwak dan air wudhu beliau. Bila Allah membangunkan beliau pada waktu yang dikehendaki di malam hari, beliau bersiwak dan berwudhu, kemudian shalat sembilan raka'at tidak duduk tasyahud kecuali pada raka'at kedelapan. Beliau berzikir, memmuji Allah dan berdoa (membaca tasyahud) kemudian beliau bangkit dan tidak salam meneruskan raka'at kesembilan. Kemudian beliau duduk berzikir memuji Allah dan berdoa kemudian salam dengan satu salam yang terdengar oleh kami. Setelah itu beliau shalat dua rakaat sambil duduk. Jadi jumlahnya sebelas raka'at wahai anakku. Ketika Nabi saw. telah tua dan agak gemuk, beliau berwitir tujuh raka'at kemudian dua rakaat setelahnya dilakukan seperti biasa, maka jumlahnya sembilan wahai anakku". (HR Muslim 746)

Dr. Muhammad bin Umar Bazmul mengatakan : 
"Dianjurkan bagi Muslim untuk shalat witir/qiyamul lail 11 raka'at. Dia dapat mengerjakan dengan 2 cara" :
(1). "Dua raka'at salam-dua raka'at salam sebanyak 10 raka'at lalu shalat witir satu rakaat. (Jumlahnya 11 raka'at"). 
(2). "Empat raka'at salam - empat raka'at salam, lalu shalat witir 3 raka'at" (Jumlahnya 11 raka'at). (Bughyatul Muthatawwi' halaman 60-61).  Wallahu a'lam bishawwab. 

Demikian uraian tentang shalat taraweh 8 rakaat, 4-4-3 witir 3 raka'at satu salam. Semoga bermanfaat dn dapat diamalkan sesuai yang di yakini dari dari pendapat-pendapat di atas. Sebab kesemuanya dibenarkan dan sah hukumnya. 

0 Response to "Shalat Taraweh 8 Raka'at, 4 - 4 - 3. Witir 3 Rakaat Satu Salam."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel