Mempertajam Kekuatan Mata Hati (Basyirah)


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Aqidah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Beimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mngirinyi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin....

Semakin memperluas kekuatan mata hati semakin tajam basyirah seseorang, dan akan semakin serius pula dalam mempraktekan amaliyah keagamaannya. Firman Allah dalam Al-Qur'an  di sebuah ayat, telah menegaskan bahwa kehidupan keberagamaan seseorang harus dibangun berdasarkan argumentasi yang kuat melalui ketajaman mata hati atau basyirah. Di bawah ini Allah menegaskan dengan Firmanya sebagai berikut :
Katakanlah : "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS, Yusuf (12) ayat 108).  
Ini adalah ucapan Nabi Allah (Yusuf AS) yang sungguh iklas dan menyerahkan diri sepenuhnya dalam kehidupannya di dunia ini hanya semata kepada Allah. Dan ungkapan ini telah diabadikan dalam al-Qur'an). 
Keikhlasan dan keistiqamahan akan lahir dengan sendirinya. Dalam ayat di atas Allah mendampingkan proses sebuah dakwah dengan basyirah sebagai kewajiban syar'i yang dituntut oleh Agama Islam.
Seorang ulama besar Ibnu Katsir mengidentifikasi basyirah sebagai sebuah keyakinan yang berlandaskan argumentasi syar'i dan aqli yang kokoh, serta tidak taklid buta. Menurut syaikh Syaukani, bahwa basyirah adalah pengetahuan yang mampu memilah yang hak dan yang bathil, benar dari salah dan begitu seterusnya.
Untuk mempertajam kekuatan basyirah, banyak amaliyah yang harus dipenuhi.

Pertama : Harus ada sebuah kesadaran dan niat yang benar. Karena niat yang salah akan turut mempengaruhi hasil kinerja dan mengakibatkan kerja yang asal-asalan. Terlebih jika ibadah dan amaliyah ketaatan cenderung naik turun. Maka dalam Islam niat adalah satu tindakan yang musti harus dilakukan dengan benar dan sungguh-sunguh serta dengan tulus karena Allah semata.

Kedua : Untuk menajamkan basyirah, mutlak seseorang harus taubat secara sungguh-sungguh dengan menyesal dari yang telah diperbuatnya, baik yang disadari ataupun yang tidak. Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an bagaimana tobat yang dikehendakiNya. Di bawah ini adalah ayat yang menerangkannya :
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang beriman bersana dengan dia sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan disebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan : "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS, At-Tahrim (66) : 8). 

Ketiga : Menyingkirkan hasrat dunia dengan tidak terbesit untuk menumpuk banyak dosa dan maksiat. Hal ini Allah menerangkannya dengan firman-Nya sebagai berikut : 
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman. dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim". (QS Al-Hujurat (49) : 11). 

Keempat : Serius menjaga amalan yang wajib dan menghidupkan yang sunnah. (QS Thoha (20): 90). 

Kelima : Menghidupkan waktu malam, terutama di malam (sepertiga dari malam)  dengan banyak istighfar, berdzikir dan bermuhasabah terhadap diri sendiri. Di siang harinya banyak berbuat kebajikan dan tentunya di malam hari tidak dihabiskan dengan tidur. Karena sesungguhnya, mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat dengan ihsan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. Dan setiap malamnya selalu memohon ampunan di waktu pagi sebelum fajar. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Adz Dariyat ayat 15-18 di bawah ini : 
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air". (QS Adz Dzariyat (51): 15). Sambil mengambil apa yang diberikannya kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik". (QS Adz Dzariat (51):16)Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. (QS Adz Dzariyat (51) : 17). Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah) (QS Adz Dzariyat (51) :18). 
Itulah gambaran orang-orang yang akan mendapatkan ketajaman dan kekuatan mata hati (basyirah) berusaha dengan sungguh-sungguh dan istiqamah menjalankan yang Allah perintahkan. Allah menjelaskan dengan jelas dan terang sebagaimana yang termaktub dalam surat Adz Dzariyat ayat ditas, 15 - 18).

Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah menumbuhkan rasa takut terhadap hisab di akhirat kelak. Selain itu, perlu melatih ketekunan, kesabaran, dan kokoh terhadap gempuran godaaan. Dari titik inilah, seseorang secara perlahan-lahan akan memiliki ketajaman kekuatan Mata hati (basyirah) sehingga amaliyah dakwahnya akan senantiasa dinamis, cerdas dan akan selalu mencari kreativitas baru dalam berdakwah. 

Demikian uraian singkat materi Mempertajam Kekuatan Matahati. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dengan ikhlas dan penuh istiqamah. Semoga, Aamiin... 

Baca juga yang ini : 

0 Response to "Mempertajam Kekuatan Mata Hati (Basyirah)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel