Tujuh Golongan Manusia Yang Dapat Lindungan Allah Pada Hari Kiamat.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)

Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap  Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Judul tujuh golongan manusia yang dapat lindungan Allah pada hari kiamat, adalah termasuk kalimat  pemberitahuan agar manusia dapat instropeksi diri dalam menjalani kehidupan di dunia ini dengan pengamalan yang sesuai dengan petunjuk Allah dan RasulNya yang telah tertuang dalam kitab-Nya yaitu al-Qur'an dan al-Hadits.   
Peristiwa kiamat digambarkan dalam Al-Qur'an surah al-Qiyamah ayat 7 - 12 sebagai berikut :

فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ(7)   
(8) وَخَسَفَ الْقَمَرُ 
       وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9)   
        يَقُولُ الْإِنسٰنُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ(10)  
كَلَّا لَا وَزَرَ (11)    
 إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذ الْمُسْتَقَرُّ(12)  
Maka apabila mata terbelalak (ketakutan) (7)
Dan Apabila bulan hilang cahayanya (8)
Dan matahari dan bulan dikumpulkan (9)
Pada hari itu manusia berkata  Kemana tempat lari? (10)
Sekali kali tidak! Tidak ada tempat berlindung. (11)
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. (12)  

Rasulullah saw. bersabda : "Pada hari itu ada tujuh kelompok manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah SWT". (HR Bukhari dan Muslim).
Pertama : Imam yang Adil. Pemimpin yang memimpin rakyatnya dalam mengambil kebijakan tidak berat sebelah, tidak memihak. Ia hanya berpihak kepada kebenaran sesuai dengan yang berlaku. Sebab itu, ia tidak bertindak sewenang-wenang. 
Ia fokus menyejahterakan rakyatnya, sesuai dengan tugas yang dibebankannya. Pemimin yang adil adalah cermin ketakwaan kepada Allah SWT.  
Rasulullah bersabda : "Kepemimpinan itu amanat dan hari Kiamat menjadi penyesalan dan penghinaan, kecuali orang yang mendapatkan kepemimpinan itu dengan benar dan melaksanakan tugas kepemimpinannya sebaik-baik-nya".  
Imam yang adil akan mendapatkan lindungan Allah SWT. Sebaliknya Imam yang Khianat menjadi penyesalan dan penghinaan pada hari Kiamat. 
Kedua : Syaabun nasyaa fii ibadatillah, yaitu pemuda-pemudi yang tumbuh dan berkembang sibuk dengan ibadah kepada Allah secara ilkhlas, tidak riya (pamer) ingin dilihat dan dipuji orang. Titik tolaknya iman, garis amalnnya amal sholeh dan tujuannya semata-mata mencari ridho Allah SWT, tidak untuk mencari popularitas dan pencitraan di hadapan manusia. 
Ketiga : Rojulun qalbuhu muallaqun fil masaajid. seseorang yang menggantungkan hatinya kepada masjid. Ia selalu ingat untuk shalat berjamaah dan memakmurkan masjid yang tujuannya hanya semata-mata mencri ridha Allah. Ia tidak terpukau oleh gemerlapnya kehidupan dunia, jabatan, dan kekuasaan yang berada di sekitarnya, tetapi tetap hatinya istiqamah mencari ridha Allah. Ia merasa gelisah kalau setelah mendengar azan tidak segera pergi ke masjid untuk shalat berjamaah.
Keempat : warajulaani thabaa ijtima'a' watafarraqaa fiilaah. Dua orang yang melakukan persahabatan sangat akrab, saling menyayangi dan mencintai karena Allah, begitu pula berkumpul dan berpisah karena mencari ridha Allah. Persahabatan bukan karena ada motif harta, jabatan, atau keturunan, melainkan hanya semata-mata mencari ridho Allah SWT. 
Kelima : warrajalun dzaathu imraatun inni akhaafullah, seorang laki-laki yang diajak untuk memenuhi keinginan perempuan yang memiliki kekuasaan dan kecantikan, tetapi ia berkata, "Sesungguhnya aku takut kepada Allah".
Keenam : tasaddaqa bisadaqotin fa akhaahaa, orang yang bersedekah kemudian menyembunyikan amalnya itu, hingga seolah-olah tangan krinya, tidak mengetahui apa yang telah diinfaqkan oleh tangan kanannya. 
Ketujuh : dzakarallahu khaaliyan faadhat ainaahu, seseorang yang mengingat Allah dalam kesendiri-an di keheningan dua pertiga malam, kemudian secara tidak terasa matanya berlinang. Bangun tengah malam melaksanakan shalat tahajud. 
Dia beristighfar kepada Allah, mengakui atas berbagai dosa-dosa yang dilakukan dan dia sangat takut akan azab Allah pada hari kemudian, ia melakukan tobat dengan sebenar-benarnya, kemudian secara tak terasa mencucurkan air mata karena atas kesadarannya akan dosa-dosanya itu. Dan yakin kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal sebagaimana firman Allah sebagai berikut :
"Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal".
Mudah-mudahan kita kaum muslimin, kelak kemudian pada yaumul Qiyamah termasuk kelompok tujuh golongan yang kan mendapat lindungan-Nya. Aamiin. 

Demikian uraian singkat tujuh golongan manusia yang dapat lindungan Allah pada hari kiamat. Semoga bermanfaat dan menambah ketebalan iman kita dalam mengamalkan kehidupan di dunia ini. 


Baca juga yang ini :

0 Response to "Tujuh Golongan Manusia Yang Dapat Lindungan Allah Pada Hari Kiamat."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel