Tata Cara Pelaksanaan Shalat Istisqa' (Meminta Hujan).


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Shalat).

Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Shalat Istisqa' adalah shalat untuk meminta hujan kepada Allah swt,. Shalat ini memang jarang dilakukan oleh umat muslim dikarenakan adalah termasuk sholat sunnah yang hanya mempunyai tujuan, yaitu untuk meminta hujan yang telah lama ditunggu-tunggu karena datangnya musim kemarau yang panjang. 

Shalat istisqa' atau meminta hujan hukumnya "Sunnah" ketika ada hajat. Shalat ini mempunyai tiga cara sebagai berikut :
  1. Sekurang-kurangnya, berdo'a saja, baik sendiri-sendiri atau orang banyak (berjamaah). Rasulullah saw. pernah minta hujan dengan do'a saja. (Riwayat Abu Daud). 
  2. Berdo'a di dalam khutbah Jum'at. Ini juga pernah dikerjakan oleh Rasulullah saw. (dalam Riwayat Bukhari dan Muslim.
  3. Yang lebih sempurna, hendaklah dengan shalat dua raka'at secara berjama'ah. 
Sabda Rasulullah saw.
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا يَسْتَسْقِي فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ بِلَا أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ ثُمَّ خَطَبَنَا وَدَعَا اللَّهَ وَحَوَّلَ وَجْهَهُ نَحْوَ الْقِبْلَةِ رَافِعًا يَدَيْهِ ثُمَّ قَلَبَ رِدَاءَهُ فَجَعَلَ الْأَيْمَنَ عَلَى الْأَيْسَرِ وَالْأَيْسَرَ عَلَى الْأَيْمَنِ
"Pada suatu hari Rasulullah saw. keluar untuk melakukan shalat istisqa'. Beliau shalat dua raka'at mengimami kami tanpa adzan dan iqamah. Lalu beliau berkhutbah dihadapan kami dan berdoa kepada Allah. Beliau mengarahkan wajahnya ke arah kiblat, seraya mengangkat kedua tangannya. Setelah itu beliau membalik shorbannya menjadikan bagian kanan pada bagian kiri dan bagian kiri pada bagian kanan." (HR Ahmad 16/142). 

Kaifiatnya/Caranya :
Pergi beramai-ramai laki-laki dan perempuan, tua dan muda, orang dewasa dan anaka-anak pun orang yang lemah juga diperbolehkan diikhtiarkan supaya dapat ikut, pergi ke tanah lapang. Sebelum pergi hendaklah salah seorang yang pandai dan memahami tentang syariat agama diantara mereka, memberi nasehat agar supaya mereka memohon taubat dari segala kesalahan dan berhenti dari kezaliman, serta diperintahkan untuk beramal sholeh, karena pekerjaan yang tidak baik itu adalah sebab hilangnya rezeki dan sebab kemurkaan Allah, dan amal kebaikan itu menyebabkan keredhoan Allah SWT. 

Firman Allah dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 
"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu, (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya". (QS, Al-Isra' : 16).   

Sebelum keluar hendaklah mereka berpuasa, empat hari berturut-turut. Sesudah tiga hari berpuasa, keluarlah mereka pada hari yang keempat ke tanah lapang, pagi-pagi (sebagaimana waktu shalat Idul Adha) dan mereka masih dalam keadaan puasa. Mereka keluar memakai pakaian biasa (sopan/menutup aurat). (diperbolehkan pakaian lajimnya untuk bekerja bagi laki-laki) mereka berjalan dengan tenang serta merendahkan diri sungguh-sungguh mengharapkan pertolongan dari Allah swt. 
Sesampainya mereka di tanah lapang, seseorang ada yang mengimami " Shalat Istisqa' " tersebut, dan berkutbah di atas mimbar dan kalau tidak ada, ambil tempat lebih tinggi dari jama'ah dan hendaknya dimulai khutbah dengan membaca istighfar "Astaghfirullah" (meminta ampun kepada Allah) sembilan kali di khutbah pertama dan tujuh kali di khutbah kedua. Kemudian berdoa dengan pujian kepada Alla, Syahadat dan Shalawat lalu memberi nasehat supaya mereka taubat, dan apa-apa yang pantas dinasehatkan di masa itu, kemudian berdoa : 
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
"Ya Allah turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan yang lebat, dan banyak, yang merata menyeluruh dan bermanfaat abadi". 
"Ya Allah turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang putus harapan. 
"Ya Allah sungguh banyak hamba di negeri ini, dan jenis hewan, dan seganap makhluk yang lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan dimana kami tidak mengadu selain kepada-Mu"
"Ya Allah tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu" 
"Ya Allah angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu" 
"Ya Allah Sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Engkau adalah maha pengampun. Maka turunkanlah kepada kami hujan deras dan membawa barokah dari langit-Mu" 

Kemudian Khatib mengangkat tangannya dengan merendahkan diri, lantas berpaling membelakangi orang banyak/jama'ah, untuk menghadap kiblat dan membalikkan akan kesialannya, kemudian ia berpaling lagi menghadap orang banyak/jama'ah.  

Cara Mengangkat tangan ketika berdo'a.
Cara mengangkat tangan waktu berdo'a itu. Kalau berdoa untuk meminta hasil suatu yang kita inginkan, hendaklah kita mengangkat tangan dengan kedua tapak tangan menengadah ke langit; dan sebaliknya ketika kita berdoa untuk menolakkan bala, hendaklah punggung kedua tangan yang dihadapkan kelangit. 

Sabda Rasulullah saw :
Artinya : "Dari Sa'ib bin Khalid; "Sesungguhnya Nabi saw. apabila beliau meminta, beliau hadapkan kedua telapak tangan beliau ke arah langit, dan apabila beliau meminta perlindungan dari kejahatan sesuatu, beliau hadapkan punggung kedua tangan beliau ke langit"  (Dikeluarkan oleh Ahmad)

Sabda Rasulullah saw. yang lain :
Artinya : "Dari Anas ; "Sesungguhnya Nabi saw. telah berdoa minta hujan, beliau isyaratkan punggung tangan beliau ke arah langit" (HR. Muslim)

Menyapu Muka. 
Disunnahkan menyapu muka dengan dua telapak tangan sesudah selesai berdo'a. 
Sabda Rasulullah saw.
Artinya : Dari Umar, Rasulullah saw. apabila menadahkan kedua tangan beliau dalam berdo'a tidak mengemblikannya hingga beliau menyapukan keduanya ke muka beliau" (Hadis ini dikeluarkan oleh Turmidzi). 

Demikian uraian materi Tata Cara Pelaksanaan Shlat Istisqa' (Meminta Hujan). Semoga bermanfaat dan menjadikan khasanah dalam pengamalan Agama. 

Baca juga yang ini :
Sumber : 
Fiqih Islam. Oleh H.Sulaiman Rasyid, Cetakan Ketujuhbelas. Penerbit Attahiriyah Jakarta. 
Pada Halaman 140 hingga 143. 

0 Response to " Tata Cara Pelaksanaan Shalat Istisqa' (Meminta Hujan)."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel