Mustahil Akan Dapat Memahami Ayat Al-Qur'an Tanpa Asbabun Nuzul


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Asbabun Nuzul)

Pembaca budiman Rahmat Serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala urusan di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Mustahil akan dapat memahami ayat Al-Quran jika tidak mengerti sebab-sebab turunnya ayat, atau Asbabun Nuzulnya. Hal ini dikemukakan oleh Ismail al-Faruqi dalam The Cultural Atlas of Islam (Atlas Budaya Islam). Karena makna dalam ayat yang kita baca akan dapat jawaban yang benar, ketika kita dapat memahami latar belakang dan konteks historis ayat tersebut, kapan turunnya, dan bagaimana keadaan waktu itu. 

Dia menjelaskan bahwa banyak ayat Al-Qur'an yang sulit dipahami kerena sebagian ayat-ayatnya terdapat kalimat-kalimat yang bersifat umum, sehingga harus mendapatkan sumber penjelasan dari riwayat Rasulullah saw. sebagaimana yang diceritakan oleh para sahabat Nabi saw. 

Para sahabat dalam memahami sebab-sebab ayat Al-Qur'an diturunkan berbeda-beda dalam menjelaskannya. Misalnya Ali bin Abi Thalib r.a sebagaimana dikutip Abdul Aziz dalam Ilmu tafsir, mengatakan ; "Demi Allah, tidak ada sebuah ayat pun yang turun, kecuali saya mengetahuinya mengenai apa, siapa dan di mana ayat itu diturunkan" 

Ibnu Mas'ud r.a. juga mengemukakan pernyataan yang serupa. Namun demikian, tidak semua ayat Al-Qur'an diketahui secara pasti oleh para sahabat. Maka dalam hal ini Subhi As-Salih di dalam kitabnya fi 'Ulum Al-Qur'an menjelaskan, ucapan Ali tersebut dan juga pendapat lainnya sebagaimana dimaksud, memperlihatkan besarnya perhatian sahabat terhadap Al-Qur'an. 

Hal tersebut dikarenakan dorongan oleh iktikad baik para sahabat terhadap segala hal yang mereke dengar dan saksikan mengenai ayat-ayat Al-Qur'an pada zaman Nabi s.a.w.  Dan berkata As-Salih, bisa saja ucapan dari Ali itu bersumber dari tambahan para perawi hadits yang kemudian disampaikan bahwa ucapan itu berasal dari Ali dan kawan-kawan. 
Sejarah menceritakan bahwa Muhammad Sirin pernah bertanya kepada Ubaidah tentang makna suatu ayat di dalam Al-qur'an. Ubaidah menjawab : "Bertaqwalah kepada Allah serta ikutilah dengan jujur bahwa orang yang mengetahui kapan diturunkannya ayat-ayat Al-Qur'an itu telah berpulang".(Rasulullah saw. dan para sahabat - Pen).

Dalam kitab Ulum  al-Hadits Al-Hakim menjelaskan, apabila seorang sahabat menyaksikan wahyu atau turunnya ayat-ayat Al-Qur'an, mereka akan mengatakan bahwa ayat itu turun tentang ini, ini, dan ini.  Ibnu Taimiyah berpendapat, kadang-kadang suatu riwayat menuturkan maksud suatu ayat yang justru dalam ayat itu sendiri telah jelas maksudnya. Misalnya hadits ini menjelaskan ayat tersebut, namun tidak menjelaskan sebab turunnya ayat. 

Az-Zarkasy di dalam kitabnya Al-Burhan, seperti dikutip As-Suyuti, mengatakan, "Dari adat (kebiasaan) para sahabat dan tabi'in dapat diketahui bahwa apabila salah seorang berkata ; "Turunnya ayat ini di dalam perkara ini", maka ayat yang dimaksudkan dengan kata-kata itu adalah bahwa ayat tersebut berisikan hukum-hukum tentang sesuatu dan bukan sebagai sebab turunnya ayat Al-Qur'an" 

Ismail Al-Faruqi menjelaskan, riwayat sahabat mengenai sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur'an sangat penting dalam memahami ayat ayat-ayat Al-Qur'an. Kendati demikian kata dia semua itu harus diuji kebenarannya dengan membandingkan antara pendapat yang satu dengan lainnya. 
Baca juga yang ini : HUBUNGAN SUNNAH DENGAN AL-QURA'N

Terdapat beberapa pandangan sehubungan dengan kedudukan asbabun nuzul dalam memahami Al-Qur'an sebagai berikut : 
  • Sebagian ulama memandang mustahil, seseorang dapat memberikan penafsiran apapun penafsiran tersebut, tanpa mengenal sebab turunnya Al-Qur'an atau Asbabun nuzulnya. Wahidi berkata "Mengetahui sebab-sebab turunnya ayat-ayat merupakan perkara terpenting untuk mengenal dan mengetahui secara benar ayat-ayat Al-Qur'an". Dan tanpanya setiap orang tidak akan dapat memahami dengan benar ayat-ayat Al-Qur'an.(1) Jalaluddin al-Suyuthi juga mengamini ucapan Wahidi ini. (2).
  • Sebagian ulama lainnya berpandangan bahwa menelusuri dan menelisik sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur'an merupakan sebuah kajian sejarah dan dilakukan untuk mengungkap pelbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu yang tidak mengandung bobot dalil dan nilai ilmiah di dalamnya (3)
  • Dari dua kutub pendapat ini, yang benar adalah bahwa dari sisi sebab turunnya ayat, sangat berperan penting bagi manusia dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an dan penafsirannya. Barangsiapa yang mengetahui metode dan model penjelasan Al-Qur'an, maka ia akan memahami kebanyakan ayat-ayat dengan menggunakan beberapa indikasi yang terdapat  pada situasi dan kondisi masa pewahyuan. Karena itu mengetahui ruang, waktu, orang-orang, pelbagai kondisi, tuntunan, dan sebab-sebab pewahyuan dan turunnya ayat-ayat Al-Qur'an sangat berperan penting dalam menerangkan segala yang masih suram dari ayat-ayat Al-Qur'an dan memahami petunjuk-petunjuknya. Allamah Thabathabai menulis bahwa pelbagai peristiwa dan kejadian yang terjadi pada hari-hari dakwah Rasulullah saw. dan pelbagai kebutuhan penting terhadap hukum-hukum dan aturan-aturan Islam telah menjadi sebab pewahyuan kebanyakan surah dari ayat-ayat Al-Qur'an dan mengenal sebab-sebab turunya wahyu ini hingga pada tataran tertentu akan banyak membantu orang-orang yang ingin memahami ayat dan makna serta rahasia ayat-ayat tersebut. (4)  Namun dari sisi lain, harus dicamkan baik-baik bahwa riwayat-riwayat yang disebutkan menyangkut asbabun nuzul ayat-ayat Al-Qur'an harus memiliki sanad dan memenuhi standar. Meski membantu setiap orang dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an namun riwayat-riwayat ini tidak akan mensepefifikasi (takshish) ayat-ayat dan membatasinya hanya pada objek tertentu. Melainkan kandungan ayatlah yang senantiasa menuju sasaran dan tujuan dari setiap praktik penafsiran.
Demikian uraian tentang Mustahil Akan Dapat Memahami Ayat Al-Qur'an Tanpa Asbabun Nuzul. Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan menambah wawasan dalam mempelajari Al-Qur'an. 



Catatan kaki : 
(1) Asbab ya Zamine Have Nuzul Ayat Qur'an, hal 24, sesuai nukilan dari Asbab al-Nuzul Wahidi, hal 4.
(2) Ibib, sesuai nulikan dari al-Itqan, jilid 1, hal 61.
(3) Ibid, hal 20
(4) Ibid, sesuai nukilan dari Qur'an dan Islam, hal 123 dan 176. 

0 Response to "Mustahil Akan Dapat Memahami Ayat Al-Qur'an Tanpa Asbabun Nuzul"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel