ASBABUN NUZUL SURAT AL-FATH (KEMENANGAN) Surat Ke-48

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Asbabun-Nuzul)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Asbabun nuzul surat Al-Fath adalah terkait dengan peristiwa Hudaibiyyah yaitu perjanjian yang dilakukan oleh pihak kaum Musyrikin Mekah dengan Rasulullah sekitar tahun keenam Hijriayah pada tahun 628 M. Perjanjian ini berlangsung di lembah Hudaibiyyah, yaitu tepatnya di pinggiran kota Mekah. 

Awal mula perjanjian ini karena pada waktu itu rombongan kaum Muslimin yang dipimpin oleh Nabi Muhammad saw. dari Madinah, akan beribadah umrah. Namun kaum musyrikin menghalangi rombongan kaum muslimin yang hendak ke Mekah. Sehingga Rasulullah saw. pun mengajak untuk bernegosiasi hingga mengadakan perjanjian damai. (Perjanjian Hudaibiyyah). Sejarah Hudaibiyyah yang lengkap akan saya bahas pada materi yang akan datang insya Allah. 

Kita kembali dengan judul tentang Asbabun Nuzul Surat Al-Fath yang akan saya uraikan secara singkat dan padat.  Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa surat Al-Fath (dari awal surat sampai akhir) diturunkan dalam peristiwa Hudaibiyyah yang telah kita uraikan dengan singkat diatas. 
  • Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. pulang dari Hudaibiyyah, bersabda kepada para sahabat : "Telah turun kepadaku ayat yang aku lebih cinta dari apa-apa yang ada di atas bumi ini" . Kemudian Rasulullah membacakan (QS, 48 : 2) kepada mereka (para sahabat) inilah wahyu yang telah Rasulullah terima dari Malaikat Jibril : 







"Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus". (QS 48 : 2)  
Kemudian mereka (para sahabat) berkata : "Betapa untung dan bahagianya tuan, ya Rasulullah! Allah telah menerangkan nasib tuan di kemudian hari, lalu bagaimana nasib kami?". Maka turunlah ayat selanjutnya (QS 48 : 5) yang menjelaskan nasib mereka diakhirat. 
"Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perem-puan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalan mere-ka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah". (QS Al-Fath ayat 5)   
Diriwayatkan oleh as-Syaikhani, at-Tirmidzi dan al-Hakim.
  • Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketikia para Sahabat sedang istirahat siang hari, seorang utusan Rasulullah saw. berseru Hai Kaum Muslimin, mari berbaiat, (berjanji) 101). Serentaklah Kaum Muslimin menghadap kepada Rasulullah saw. di saat beliau berteduh di bawah pohon Samurah. Mereka berbai'at kepada Rasulullah saw. turun (QS 48 : 18) melukiskan peristiwa tersebut di atas, dan menjanjikan ketabahan dan kemenangan bagi mereka. dibawa ini adalah firman-Nya :

"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan kepada mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya) (QS, 48 : 18)    
Ket. Berbai'at (berjanji). 101).  
Pada waktu itu sedang tersiar desas-desus bahwa Utsman bin Affan (utusan Rasulullah saw. ke Mekah) dibunuh oleh kafir Quraisy. Timbullah rasa solidaritas dari Kaum Mukminin dan bertekad menggempurnya. Mereka berbait pada Rasullah saw. Pada waktu itu Utsman dikembalikan oleh Kaum Quraisy, maka terjadilah perdamaian Hudaibiyyah. (Muhammad Sayyid Kaelani : "Ainal yaqin fi shioratil mursalin, Mustafa al-Babi al-Halabi. Cairo 1956 hal 88). 
  • Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika terjadi peristiwa Hudaibiyyah, ada delapan puluh orang pasukan musuh yang bersenjatakan lengkap bermaksud menyergap Rasulullah saw. dari gunung Tan'im. Akan tetapi mereka tersergap terlebih dulu dan tertawan. Lalu dilepaskan kembali atas perintah Rasulullah saw. Ayat ini (QS 48 : 24) turun berkenaan dengan peristiwa itu, yang melukiskan kemenangan Kaum Muslimin dengan tidak menumpahkan darah. inilah Firman Allah yang dimaksud :

"Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS 48 : 24).  
  • Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abi Jum'ah Junbudz bin Sabu berperang menentang Rasulullah saw. pada siang hari, atas nama sebagai seorang kafir. Akan tetapi pada sore harinya ia masuk Islam dan setelah masuk Islam, ia bersama tiga orang kawannya laki-laki dan 7 orang wanita berperang di pihak Rasulullah saw. Dia kemukakan bahwa ayat ini (QS 48 : 25) turun berkenaan dengan dirinya dan kawan-kawan itu yang melukiskan keadaan mereka. Inilah firman Allah tersebut : 

"Mereka orang-orang yang kafir yang menghalangi dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang Mukmin dan perempuan mukmin yang mukmin yang tiada kamu ketahui adanya, karena itu dikhawatirkan kamu akan membu-nuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan karena (membunuh) mereka tanpa pengetahuan (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka), karena Allah hendak memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam Rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur baur, tentulah Kami akan mengadzab orang-orang kafir di antara mereka dengan adzab yang pedih. (QS, 48 : 25).
Diriwayatkan oleh at-Thabrani dan Abu Ya'la yang bersumber dari Abi Jum'ah Jundudz bin Sabu. 

  • Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. berada di Hudaibiyyah, mimpi masuk Mekah bersama Sahabatnya dengan aman tenteram. Dalam mimpi itu terlihat sebagian Sahabatnya bercukur bersih dan sebagian lagi rambutnya digunting pendek sebagai tanda selesai melakukan ihram. (Dengan adanya perjanjian Hudaibiyyah mereka tidak dapat melaksanakan ihram) (102) sehingga Rasulullah saw. memerintahkan menyembelih hadyu/qurban tanda tahalul. Para pengikut Rasul (yang munafiq). menagih janji isi mimpi itu : "Mana wahai, Muhammad, bukti impian itu?". Maka turunlah ayat ini (QS 48 : 27) yang menjanjikan akan kebenaran impian Rasulullah saw. itu dan akan dapat dilaksanakan. Inilah firman Allah tersebut :

"Sesungguhnya Allah akan mem-buktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebe-narnya (yaitu) bahwa sesungguh-nya kamu pasti akan memasuki masjidil haram , insya Allah dalam keadaan aman, (sebagian kamu) mencukur rambut kepala dan (sebagian) menguntingya, sedang kamu tidak merasa takut, karena Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat (penaklukan Khaibar)". (QS 48 : 27).   
Diriwayatkan oleh al-Faryabi, 'Abd. bin Hamid dan al-Baihaqi da dalam kitab ad-Dalail yang bersumber dari Mujahid. 
Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-Fath (Kemenengan) surat ke-48. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam pemahaman Al-Qur'an. 

Sumber :
Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur'an. 
Cetakan XX. KH.Qamaruddin Shaleh. HAA. Dahlan. Prof. Dr. M.D. Dahlan.
Penerbit cv Diponegoro Bandung. 

0 Response to "ASBABUN NUZUL SURAT AL-FATH (KEMENANGAN) Surat Ke-48"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel