Singkat Padat Itulah Cara Rasulullah SAW Bertutur Kata.


Kajian Khazanah Islam (katagori posting Mu'amalah)
Rasiyambumen.com.

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Singkat padat itulah cara Rasulullah saw. bertutur kata, beliau adalah terkenal sebagai seorang orator yang hebat. Cara beliau bertutur kata sangatlah beradab, bahasanya tersusun indah dan mudah dipahami. Setiap perkataan Rasulullah saw. mengandung kebenaran.

Dikutip dari buku berjudul "Teladan Muhammad".Berikut adalah cara Rasulullah SAW bertutur kata :

Singkat Padat. 
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Aku diutus dengan Jawami' al-kalim (ucapan singkat tetepi sarta makna). (HR. Bukhari kitab at-Ta'bir). 
Beliau termasuk banyak diamnya, tidak berbicara tanpa ada manfaatnya. Memulai dan menutup pembicaraan dengan ungkapan yang fasih. Beliau berbicara dengan ungkapan yang singkat tetapi luas maknanya (jawami' al-Kalim). Berbicara dengan terperinci, tidak lebih dan tidak kurang (Zadul Ma'ad hlm. 101). 
Baca juga yang ini :

Mengulangi Ucapan Hanya Tiga Kali Saja. 
Anas bin Malik r.a. meriwayatkan dari Rasulullah saw. "Bahwasanya apabila mengucapkan salam, beliau mengucapkannya tiga kali dan apabila berbicara, beliau mengulangi tiga kali pula (HR. Bukhari, Kitab Ilmu).

Ibnu Qayim r.a. berkata : :Sering kali beliau sengaja mengulangi perkataannya dengan tujuan agar dapat dipahami. Apabila memberi salam, beliau mengucapkannya tidak pernah lebih dari tiga kali". (Zadul Ma'ad hlm 101). 

Tidak Berlebihan Dalam Berbicara. 
Urwah bin az-Zubair r.a. meriwayatkan bahwasanya Aisyah r.anha berkata : "Tidaklah kamu heran dengan Abu Hurairah r.a. yang datang lalu duduk di samping kamarku menyampaikan suatu hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah saw. Ia bermaksud memperdengarkannya kepadaku, padahal ketika itu aku sedang bertasbih (berdzikir). Lalu ia pergi sebelum aku menyelesaikan dzikirku" 

"Seandainya aku sempat menemuinya, tentu aku akan menolaknya (tidak membenarkannya). Karena Rasulullah saw. tidak pernah menyamp[aikan hadits secara berturut-turut sebagaimana yang kalian sampaikan (maksudnya menyampaikan hadits sekian banyak dalam satu waktu" (HR. Bukhari, kata al-Manaqib). 

Tidak Berbicara Kecuali Yang Bermanfaat. 
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam" (HR.Bukhari no. 6018).

Ibnu Hajar berkata, "Ini adalah sebuah ucapan ringkas yang padat makna, semua perkataan dapat berupa kebaikan, keburukan, atau salah satu di antara keduannya". Ia menjelaskan bahwa perkataan baik (boleh jadi) tergolong perkataan yang wajib atau sunnah untuk diucapkan. Karenanya perkataan itu boleh diungkapkan sesuai dengan isinya. Segala perkataan yang beronrentasi padanya (pada hal wajib atau sunnah) termasuk dalam katagori perkataan baik. 
Baca juga ini : 

Perkataan yang tidak termasuk dalam katagori tersebut berarti tergolong perkataan jelek atau yang mengarah pada kejelekan. Oleh karena itu orang tersebut masuk dalam lubangnya (perkataan jelek atau yang mengarah pada kejelekan) hendaklam diam. (lihat al-Fath, hlm.10 no. 446).

Demikian uraian materi Singkat Padat Itulah Cara Rasulullah SAW. Bertutur Kata. Semoga bermanfaat dan kita jadikan tauladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

0 Response to "Singkat Padat Itulah Cara Rasulullah SAW Bertutur Kata. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel