Asal-muasal Lafadz Adzan Sebagai Panggilan Shalat 5 Waktu.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Katagori posting Aqidah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Asal-muasal lafadz adzan sebagai panggilan shalat 5 waktu, adalah sesuatu yang tidak muncul dengan serta merta dikarenakan ketika itu para sahabat Nabi saw. ada yang mengusul bahwa panggilan shalat 5 waktu dengan menggunakan ; terompet, menyalakan api di tempat yang tinggi dan ada yang mengusulkan dengan terompet. 

Dalam keputusan itu akhirnya disepakati untuk menggunakan terompet dengan ditiup oleh orang yang kuat nafasnya dan bedrdiri di tempat yang tinggi atau di atas bukit, denga tujuan agar dapat didengar oleh orang-orang yang berada di lembah-lembah.   

Dikutip dari buku yang berjudul "The Great of Two Umars," karya Fuad Abdurrahman bahwa awal mulanya muncul azan yang hingga ini dikumandangkan di seluruh penjuru dunia adalah ketika umat Islam masih berjumlah sedikit, maka tidak sulit untuk mengumpulkan mereka guna melaksanakan shalat berjamaah. 

Dengan bertambahnya umat Islam, dan kesibukan yang beragam, membuat sebagian dari mereka lalai untuk melakukan shalat tepat pada waktunya. Untuk agar umat Islam tetap dapat melakukan shalat tepat waktu maka harus dicarikan solusinya. Maka dalam kesempatan itu para sahabat memberikan saran kepada Rasulullah saw. 

Rasulullah saw. awalnya ingin menggunakan dengan terompet, seperti orang Yahudi untuk memanggil umatnya dalam pelaksanaan peribadatan. Namun di dalam benak hati beliau tidak menyukai terompet. Lalu ada yang menyarankan untuk menyalakan api di tempat tinggi, sehingga mudah dilihat oleh orang-orang, atau asapnya bisa terlihat dari kejauhan. Ada yang mengusulkan dengan lonceng sebagai penanda tiba waktu shalat sebagaimana dilakukan oleh orang Nasrani. 

Lalu sepakat antara para sahabat, menggunakan terompet, dan untuk membuat itu Umar diberi tugas membeli kayu. Ketika Umar bin Khattab siap untuk melaksakannya pada hari esok, malamnya ketika tidur dirumahnya beliau bermimpi di dalam mimpinya ada seseorang berkata kepada beliau "Jangan gunakan lonceng, tetapi untuk shalat serukan adzan. 

Setelah bangun dan teringat tentang rencana lonceng itu, maka Umar berfikir bahwa tidak ingin Islam tercemar oleh berbagai budaya kaum kafir. Keesokan harinya Umar pergi menemui Rasullah SAW dan mememberitahukan tentang mimpinya kepada Rasulullah saw. Lalu Umar berkata Ya, Rasulullah, semalam aku bermimpi tentang laki-laki berpakain hijau lewat di depanku membawa lonceng.  

Dan Umar bercerita kepada Rasullah saw bahwa dalam mimpi dia bertanya kepada laki-laki berpakain hijau itu, "Hai hamba Allah, apakah lonceng itu akan kamu jual?" Kemudian orang itu balik bertanya, "Memangnya ingin kamu gunakan untuk apa?" "Sebagai panggilan Shalat" Jawab Umar r.a. Orang itu bertanya lagi, " Maukah aku tunjukkan yang lebih baik daripada itu?" Kemudian ia menyebutkan kepada Umar yaitu dengan Adzan. (Singkat kisah, lafadz Adzan adalah seperti yang sekarang kita dengar setiap masuk waktu shalat Fardhu 5 kali). 

Lalu Rasulullah saw. membimbing Bilal dengan lafadz yang Umar dapatkan dalam mimpi tersebut. Tatkala telah masuk tiap-tiap waktu shalat, Bilal diperintahkan untuk mengumandangkan adzan sebagai panggilan shalat bagi umat Islam. Dan Umar pun mendengar suara azan dari rumahnya yang dikumandangkan Bilal atas perintah Nabi saw tersebut.  
Lalu Umar keluar menemui Rasulullah saw. dan berkata "Wahai Rasulullah, demi Yang Mengutus Anda dengan sebenarnya, aku bermimpi seperti itu" 

Semenjak saat itu, suara adzan bergema di Madinah setiap hari (5) lima kali pada setiap masuk shalat fardhu, dan ini menjadi semacam penegasan bahwa kaum Muslimin kini telah unggul.

Demikian Asal-muasal Lafadz Adzan Sebagai Panggilan Shalat 5 Waktu. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam pengamalan agama. 

0 Response to "Asal-muasal Lafadz Adzan Sebagai Panggilan Shalat 5 Waktu."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel