Penyebab dan Pengobatan Kesurupan Menurut Islam dan Medis.




Kajian Khazanah Islam (Katagori Posting Aqidah)
Rasiyambumen.com

Pembaca budiman, Rahmat sera Bimbingan-Nya semoga selalu mnyertai kita dalam sluruh aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Penyebab dan pengobatan kesurupan menurut Islam dan Medis, adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh para ahli dalam bidangnya, untuk menolong dan membersihkan dari pengaruh makhluk jahat yang sengaja ingin merusak jiwa dan sekaligus raganya. 

Apakah sih kesurupan itu? benarkah adanya? lalu bagaimana cara mencegah dan mengobatinya?. Kesurupan atau kerasukan merupakan fenomena yang sudah ada sejak zaman dahulu pada berbagai suku bangsa. Pada suku-suku tertentu ini dikaitkan dengan ritual-ritual agama tertentu. Juga kadang digunakan sebagai hiburan di pentas kesenian. Orang awam menyebutnya "kemasukan roh" dan dalam dunia medis hal ini disebut "trance". 

Dalam PPGDGJ III gangguan ini dimasukkan dalam kelompok : "gangguan disosiasi".
Manusia menyikapi kesurupan, terbagi menjadi 2 pendapat :
  1. Mereka yang mempercayainya dan meyakininya. Itulah keyakinan yang pada umumnya terdapat dalam kaum muslimin.
  2. Mereka yang mengingkarinya, dan menganggap itu bukan kesurupan jin. Keyakinan ini menjadi salah satu prinsip aliran liberal, mengikuti pemahaman pendahulunya, sekte Mu'tazilah. Untuk yang kedua ini tidak perlu dilirik, karena mereka lebih berorentasi pada akal dan logika sederhana, ketimbang menggunakan dalil Al-Qur'an dan Sunnah. 

A. Kesurupan Dalam Pandangan Islam.
  • Penjelasan Al-Qur'an dan Hadtis yang menggambarkan keberadaan penyakit kesurupan jin, diantaraanya : 
  • Allah SWT, berfirman : 
                         الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا 
  • "Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba" (QS, 2 : 275)
  • Keterangan Ibnu Katsir, "Maksud ayat, pemakan riba tidak akan dibangkitkan dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali seperti bangkitnya orang yang kesurupan dan kerasukan setan. Karena dia berdiri dengan cara tidak benar. Ibnu Abbas mengatakan "Pemakan riba, dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang gila yang tercekik" (1)
  • Al-Qurtubi menegaskan , Ayat ini dalil tidak benarnya pengingkaran orang terhadap fenomena kesurupan karena kerasukan jin. Mereka menganggap bahwa itu hanya murni penyakit badan. Sedang setan tidak dapat mengalir di dalam tubuh-tubuh manusia dan tidak dapat merasuk ke dalam tubuhnya. (2).
  • Disebutkan dalam hadits dari Abul Aswad as-Sulami, bahwa diantara doa Nabi saw. adala sebaga berikut : 
 اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرِيقِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ…
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari tertimpa benda keras, aku berlindung kepadaMu dari mati terjatuh, aku berlindung kepadaMu dari tenggelam dan kebakaran, dan aku berlindung kepadamu dari keadaan setan merasuki badanku ketika mendekati kematian"... (3)
  • Al-Munawi menjelaskan : "Setan merasuki badanku ketika mendekati kematian" dengan gangguan yang dapat menggelincirkan kaki, merasuki akal dan pemikiran. Terkadang setan menguasai seseorang ketika hendak meninggal dunia, sehingga dia bisa menyesatkannya dan menghalanginy. (4)

Jin masuk ke tubuh manusia adalah kejadian yang hakiki, kenyataan. 
  • Abdullah bin Imam Ahmad pernah menyatakan/menyampaikan kepada ayahnya :
                                                                                                  إنَّ قَوْمًا يَزْعُمُونَ أَنَّ الْجِنِّيَّ لَا يَدْخُلُ فِي بَدَنِ الْإِنْسِيِّ 

"Sesungguhnya ada beberapa orang yang berpendapat, bahwa jin tidak dapat masuk ke badan manusia" 
  • Imam Ahmad menjawab :  يَا بُنَيَّ يَكْذِبُونَ هُوَ ذَا يَتَكَلَّمُ عَلَى لِسَانِهِ
"Wahai anakku, mereka dusta. Jin itulah yang berbicara dengan lisan orang yang dirasuki"
  • Setelah membawakan keterangan ini Syaikhul Islam memberi komentar : "Apa yang disampaikan Imam Ahmad adalah masalah yang terkenal di masyarakat. Orang yang kerasukan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dipahami maknanya. Terkadang dia dipukul sangat keras, andaikan dipukulkan ke onta, pasti akan menimbulkan sakit yang amat. Meskipun demikian orang yang kesurupan tidak merasakan pukulan dan tidak menyadari ucapan yang dia sampaikan"
  • Beliau juga menegaskan, orang yang menyaksikan kejadian kesurupan, dia akan mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa yang bicara dengan lidah manusia dan yang menggerakkan badannya adalah makhluk lain, selain manusia. (Majmu' al-Fatawa. 24 :277)
  • Ulama sepakat, bahwa jin dapat merasuki tubuh manusia. Hal ini sebagaimana ditegaskan Syaikhul Islam dalam Fatawanya, : "Tidak ada satupun ulama Islam yang mengingkari jin dapat masuk ke badan orang yang kesurupan dan lainnya. Orang yang yang mengingkari hal ini dan mengklaim bahwa dia telah berdusta atas nama syariah. Karena tidak ada satupun dalil syariah yang membantah hal itu" (5)
  • Nabi SAW, bersabda :  إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ 

"Sesungguhnya setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah". (6)


B. Kesurupan Menurut Pandangan Medis. 
  • Sejarah "trance" sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan digunakan sebagai suatu cara pengobatan penyakit fisik dan mental. Pada masyarakat Mesir kuno terdapat kuil lelap (temple sleep) tempat orang meminta kesembuhan dengan cara memasuki keadaan trance yang dibimbing oleh para imam. Kuil ini juga terdapat di Yunani yang terdapat di Delphi. Pada masyarakat modern diidentifikasikan sebagai hipnotis pertama kali oleh Anton Mesmer (abad ke-18), dikenal dengan sebutan "magnetisme" dan "Mesmerisme". 
  • Istilah hipnotis diperkenalan pertama kali oleh James Braid dan digunakan dalam pengobatan gangguan psikosomatik. "Trance" yang disebut juga "twilight state" adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan kesadaran atau hilangnya pengindraan dari identitas diri dengan atau tanpa suatu identitas alternatif. (DSM IV TR) "trance" adalah suatu keadaan kehidupan separuh sadar (half-light) antara realitas yang nyata dan fantasi yang gelap (Cameron, 1963). "Trance" adalah suatu perubahan status kesadaran dan menunjukkan penurunan responsivitas terhadap stimulus lingkungan (Kaplan, 1994). Menurut Hinsie dan Campbel (1970), mempunyai persamaam arti dengan hipnotis, katalepsi dan keadaan ekstasi atau kekaguman dapat juga diartikan terlena. "Trance" adalah suatu bentuk kesadaran transaksional yang dibangkitkan untuk tujuan transformasi (Hukom, 1977).
Baca jugi ini : Nama-nama Bulan Islam / Hijjriyah Beserta Artinya

C. Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan Kesurupan. 

1. Penyebab Kesurupan :
  • Sebab terjadinya kesurupan, Syaikhul Islam menjelaskan : "Jin yang merasuki manusia bisa saja terjadi karena dorongan syahwat atau hawa nafsu atau karena jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan manusia".
  • "Bisa juga terjadi karena kebencian atau kedzaliman (yang dilakukan manusia). misalnya ada orang yang mengganggu jin atau jin mengira ada seseorang sengaja mengganggu mereka, baik dengan mengencingi jin atau membuang air panas ke arah jin atau bahkan membunuh sebagian jin, meskipun si manusia sendiri tidak mengetahuinya. Namun jin juga bodoh dan dzalim, sehingga dia membalas kesalahan manusia dengan kedzaliman melebihi yang dia terima. Terkadang juga motivasinya hanya sebatas main-main atau mengganggu manusia, sebagaimana yang dilakukan orang jelek di kalangan manusia. (Majmu' al-Fatawa, 19 : 39).
2. Pencegahan Kesurupan.
3. Pengobatan Kesurupan : 
  • Yaitu dengan cara seorang muslim yang hatinya sejalan dengan lisan dan ruqyahnya membacakan bacaan bagi orang yang kesurupan. Pengobatan dengan ruqyah yang paling ampuh adalah dengan surat Al-Fatihah, ayat Kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqrah, dan Qul Huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas), Qul A'uudzubirabbil Falaq (surat Al-Falaq), dan Qul a'uudzubirabbin Nas (surat An-Naas), dengan memberi tiupan pada orang yang kesurupan dan mengulangi bacaan tersebut sebanyak tiga kali atau lebih, dari ayat-ayat al-qur'an lainnya. (7).
  • Sebab seluruh isi Al-Qur'an adalah penyembuh bagi apa yang ada di dalam hati, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dalam pengobatan ini diperlukan adanya dua hal :
  1. Dari pihak orang yang kesurupan jin, yakni berkaitan dengan kekuatan dirinya, kejujuran, tawajjuhnya (menghadap) kepada Allah SWT, ta'awwudz yang benar yang sejajar antara hati dan lidahnya.
  2. Dari sisi orang yang berupaya mengobati, dimana dia pun harus sedemikian, karena senjata yang dipergunakan itu minimal harus seimbang dengan senjata lawan. Lihat mengenai bacaan ruqyah yang panjang dan bermanfaat. (8). Selain itu juga lihat cara mengusir jin dari rumah, (9)
Demikian uraian Penyebab dan Pengobatan Kesurupan Menurut Islam dan Medis. Semoga bermanfaat . Wallahu'alam.

Sumber :
www.islampos.com/cara-mengobati-kesurupan-78779.
www.artikelkedokteran.com/278/kesurupan-dalam-tinjauan-medis.html
www. konsultasisyariah.com/kesurupan-jin-dalampandangan-islam/***
(1) Tafsir Ibnu Katsir, (1: 708)
(2) Tafsir al-Qurtubi,  (3 : 355)
(3) HR. Nasai 5533 dan dishahihkan al-Albani
(4) Faidhul Qadir, ( 2 :148)
(5) Majmu' al-Fatawa, (24 : 277)
(6) HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Ahkam no.7171 dan Muslim, Kitab As-Salam no.2175
(7) al-Fat-hur Rabbani, Tartiibu musnad al-Imam ahmad XVII/183
(8) Kitab, Wiwaayatul Insan minal Jinni was-Syathan (hal. 81-84).
(9) Kitab al-Wiqaayah wal'llaaj, Muhammad bin Syaay'l (hal. 59) dan juga 'Aalamul jinni wasy Syayaathiin, karya al- Asyqar  (hal.130).   

0 Response to "Penyebab dan Pengobatan Kesurupan Menurut Islam dan Medis."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel