Pengertian Qiyamul Lail Dan Cara Mengamalkannya.

Kajian Khazanah Islam (Katagori posting Shalat)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya somoga senantiasa mengiringi dalam seluruh aktivitas kita di dunia ini untuk mendapatkan kebahagiaan dan Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Rasiyambumen.com/Pelang Khazanah Islam mempost. "Pengertian Qiyamul Lail Dan Cara Mengamal-kannya.

Sering kita mendengar, bahkan tidak asing lagi di telinga kita kalimat Qiyamul Lail. Khususnya kalau sudah masuk dalam bulan Ramadhan para Da'i sering menganjurkan agar memperbanyak melakukan Qiyamul Lail. Lalu apa makna Qiyamul lail itu, marilah kita sama-sama mengaji untuk dapat mengetahui Qiyamul yang dimaksud para Da'i tersebut.

Qiyamul Lail secara bahasa dapat diartikan menghidupkan malam. Qiyam (dari akar kata Qama) yang artinya berdiri untuk shalat, karena asal pelaksanaan shalat adalah dengan berdiri. 
Sementara al-lail bermakna waktu malam. Jadi Qiyamul lail adalah yang sering di istilahkan/dipahami bermakna shalat di waktu malam. Dan Qiyamul lail juga dapat dimaknai sebagai shalat Tahajud dan shalat malam. Kata Qiyamul lail diambil dari surah Al-Mudzammil ayat pertama, dan pada surah Al-Furqan ayat 25. Pendapat para ulama bahwa qiyamul lail adalah untuk menunjukkan dua jenis shalat yaitu, shalat Tahajud dan shalat Witir. 

Baca Juga yang ini Rahasia Ilmiah 5 Waktu Sholat, Yang Berhubungan Dengan Tubuh Kita

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits "Apabila Fajar telah terbit, habislah waktu bagi shalatul-lail (qiyamul lail) dan shalat witir, maka berwitirlah sebelum terbit fajar"  (HR. Tirmidzi). 

Oleh sebab itu tidak dinilai qiyamul lail jika hanya bangun malam dan tidak melaksanakan shalat tahajud atau shalat witir. Dan lebih utama dilanjutkan membaca Al-qur'an, dzikir. (Selain tahjud dan witir maka tidak dinilai qiyamul lail. Salat malam termasuk yang sangat dianjurkan. Ia termasuk dari ciri-ciri orang yang beriman. 
Allah Swt. berfirman : 
 إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
 آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚإِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ
 كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
 وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

"Sesungguhny orang-orang yang bertaqwa di dalam taman-taman (syurga dan di mata air-mata air". (QS, 51 : 15
Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesunggunhya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orangyang berbuat baik. (QS 51 : 16)
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. (QS 51 : 17)
Dan di-akhir malam mereka memohon ampun (Kepada Allah) (QS 51 :18)
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang-orang miskin yang meminta dan orang miskin yang mendapat bahagian (QS 51 : 19). 

Dari Abu Malik al-Asy'ari r.a. dari Nabi Saw. beliau bersabda :

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرْفًا يُرَى ظَاهِرُهَـا مِنْ بَاطِنِهَا وَبَاطِنِهَا مِنْ ظَاهِرِهَا، أَعَدَّهَا اللهُ تَعَالَى لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَلاَنَ الْكَلاَمَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
"Sesungguhnya di dalam surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya terlihat dari dalam dan bagian dalamnya terlihat dari luar. Allah Ta'ala menyediakan bagi orang yang suka memberi makan, melunakkan perkataan, senantiasa berpuasa, dan shalat malam pada saat manusia tidur"  (Hasan Shahihul Jaamiush Shaghir  No. 2123)

1. Sunnah-Sunnah Dalam Shalat Malam. 
Rasulullah Saw. bersabda :
 كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم يُصَلىِّ  إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
"Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharramn dan sebaik-baik shalat setelah shalat wardhu adalah shalat Lail (malam) (1)

2. Mengerjakan 11 Rakaat Dengan Lama.
Rasulullah bersabda :
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم يُصَلىِّ  إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
"Rasulullah saw. mengerjakan shalat malam sebanyak 11 raka'at, maka yang demikian itu adalah shalat beliau" (2)

Riwayat Yang Lain Menyebutkan : 
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
"Bahwa Rasulullah shalat malam sebanyak 13 raka'at". (3) 

Bersiwak/menggosok gigi dan membaca 10 ayat terakhir Surat Ali Imran. 
Disunahkan bagi orang yang bangun tidur tengah malam yang ingin mengerjakan shalat malam, hendaknya bersiwak/menggosok gigi dan membaca ayat-ayat terakhir surat Ali Imran dari ayat 190 sampai 200. 

3. Disunnahkan untuk berdoa 
Yang terbaik dan afdhol adalah doa yang diajarkan Nabi saw. 

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, Bagi-Mu segala puji, Engkaulah yang menegakkan langit dan bumi serta segala isinya. Bagimu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah yang Mahabenar, janji-Mu itu benar adanya dan pertemuan denga-Mu itu benar adanya. Firman-Mu itu benar, Surga itu benar, Neraka itu benar, Para Nabi itu benar, Nabi Muhammad itu benar (utusan-Mu), Kiamat itu benar adanya. Ya Allah kepada-Mu abu berserah diri dan beriman. Ya Allah, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku kembali, dengan hujjah-Mu aku membantah dan membela, dan kepada-Mu aku berhukum. Ampunilah dosaku di masa lalu, masa akan datang, yang tersembunyi serta yang tampak. Engkaulah yang maha mendahulukan dan maha mengakhirkan, dan tidak ada illah yang berhak diibadahi kecuali Engkau. (4)

Hal itu dilakukan hingga datangnya semangat untuk memanjangkan raka'at setelah dua raka'at yang pertama dan ringan tersebut. 
Rasulullah saw. bersabda " 
"Apabila salah seorang dianatra kalian mendirikan shalat malam, hendaklah dimulai shalatnya dari yang ringan dua raka'at dan surat-surat yang dibaca juga pendek". (5)

4. Memulai dengan doa yang Shahih. 

اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Ya, Allah Rab Jibril, Mikail, dan Israfil. Wahai pencipta langit dan bumi. Wahai Rab yang mengetahui hal-hal yang ghaib dan nyata. Engkau yang menghukumi (memutuskan) hamba-hamba-Mu terhadap perkara yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah padaku kebenaran tentang apa yang diperselisihkan dengan se-izin-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan yang lurus bagi orang-orang yang Engkau kehendaki" (6)

5. Memanjangkan Shalat Malam. 
Rasulullah saw ditanya "Sahalat apakah yang baik baik?" Rasulullah saw. menjawab : "Thuulul Qunuut (artinya yang lama berdirinya)" (7) 
Atau yang dimaksud quunut adalah berdiri lama. 

6. Berta'awudz ketika membaca ayat tentang adzab. 
Yaitu dengan mengucapkan :    أَعُوذُ بِٱللَّهِ مِنْ عَذَابِ  ٱللَّهِ
"Aku berlindung kepada Allah dari Adzab Allah" 

Lalu memohon rahmat kepada Allah ketika membaca ayat tentang rahmat dengan ucapan : 

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ
"YA Allah, aku meminta kepada-Mu sebagian karunia-Mu.

Dan memohon rahmat kepada Allah ketika membaca ayat-ayat yang mengandung pujian tentang ke-Mahasucian Allah.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah saw.
"Rasulullah saw, membaca (ayat) dengan tartil, apabila beliau melewati satu ayat tasbih, maka beliau pun bertasbih. Apabila melewati ayat permohonan (tentang rahmat) maka beliau pun memohon. Dan apabila melewati ayat memohon perlindungan, maka beliau pun memohon perlindaungan (berta'awwudz) (8)

Ada beberapa Hal untuk mendapat kemudahan dalam melaksanan Qiyamul Lail (Shalat Malam).
1. Berdo'a sebelum tidur dan niatkan untuk Qiyamul lail.
2. Menghindarkan begadang.
3. Tidurlah di siang hari secukupnya saja.
4. Berusaha dengan sungguh-sungguh meninggalkan maksiat.

Demikian uraian yang singkat ini tentang Pengertian Qiyamul Lail Dan Cara Mengamalkannya. Semoga bermanfaat.

Sumber :
Lebih dari 1000 Amalan Sunnah dalam Sehari Semalam, hal, 38-44, Khalid al-Husainan, Penerbit Pustaka Imam Syafi'i.

(1) HR. Bukhari (624 dan 627) dan Muslim (838)
(2) HR. Bukhari (1147)
(3) HR. Bukhari (1138) dan Muslim (764)
(4) HR. Bukhari (1120, 6317, dan 7385 dan Muslim 2717) Catatan dibaca sebagai doa iftitah.
(5) HR. Muslim (768)
(6) HR. Muslim (770) Abu Daud (767) dan Ibnu Majah (1357), Catatan dibaca sebagai doa iftitah
(7) HR. Muslim (756)
(8) HR. Muslim (772), dari Hudzaifah Ibnul Yaman.

0 Response to "Pengertian Qiyamul Lail Dan Cara Mengamalkannya. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel