ISLAM ADALAH AGAMA YANG MUDAH



Kajian Khazanah Islam (Katagori Posting Aqidah)

Pembaca budiman, di pagi yang sejuk  ini, selepas sholat subuh diakhir bulan Ramadhan, saya selalu berdo'a semoga Allah Swt. senantiasa  mencurahkan Rahmat serta bimbingan-Nya kepada kita sekalian dalam segala aktivitas di alam yang fana ini, untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. Aamiin.....

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam kali ini, memposting dengan judul materi ISLAM ADALAH AGAMA YANG MUDAH

Sungguh Islam adalah agama yang mudah, memberikan kemudahan, menghilangkan beban dan menghilangkan segala yang berat bagi manusia.

Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa Islam itu agama yang berat,banyak aturannya, banyak printah dan larangannya. Tetapi ketahuilah bahwa yang mengalami kesulitan atau merasa berat dalam menjalani syariat Islam ini, dikarenakan beberapa hal yang dianggap berat adalah sebagai berikut :

Pertama : Orang yang tidak ikhlas dalam mnjalani syariat islam itu sendiri. Namun jika seseorang merasa keikhlasannya dalam menerima atau melakukan sesuatu tentulah tidak ada hal yang memberatkan baginya.

Kedua : Orang yang Jahil (bodoh) dalam hal tauhid atau tidak memiliki ilmu yang mencukupi tentang Islam. Seseorang jika tidak mendapatkan informasi dengan jelas dan benar tentang Islam maka tentu akan merasa berat dan sulit untuk melakukannya.

Allah Swt, dan Rasul-Nya yang dengan tegas dan jelas  mengatakan bahwa Islam itu mudah. Oleh karena itu tidaklah patut bagi seorangpun untuk mengatakan Islam ini sulit dan dan memberatkan. Bukankah Islam yang kita anut ini adalah anugrah dan nikmat yang besar dari Allah Swt, kepada kita.

Kemudahan Islam menurut Al-Qur'an.  
- Wahyu Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185 bahwa seseorang dengan memeluk Agama Islam, pasti akan mendapat jaminan untuk mendapat kemudahan, dan akan mendapatkan bahagia di dunia dan akhirat. Firman yang menyatakan hal itu adalah sebagai berikut :
يُرِيدُ اللَّـهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ....
"... Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu..." (QS : Al-Baqarah 185)

 
Maksud ayat tersebut di atas bahwa Allah Swt, menghendaki hal yang memudahkan bagi kalian jalan yang menyampaikan kepada ridha-Nya. Dengan kemudahan yang paling mudah dan meringankannya dengan keringanan yang paling ringan. Segala yang diperintahkan Allah Swt, atas hamba-hambanya pada dasarnya adalah sangat mudah sekali. Bila terjadi rintangan yang menimbulkan kesulitan maka Allah akan memudahkan dengan kemudahan lain yaitu dengan menggugurkannya atau menguranginya dengan segala bentuk pengurangan. (Tafsir Karimir Rahman, Syaikh as-Sa'di)

- Allah berfirman :                مَا يُرِيدُ اللَّـهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ﴿المائدة
"Allah tidak hendak menyulitkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kamu, supaya kamu bersukur" (QS Al-Maidah :6).
Yang dimaksud dalam ayat tersebut di atas adalah bahwa Allah akan selalu memberikan kemudahan, dan tidak akan memberikan kesulitan, agar kalian bersyukur terhadap nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah atas apa-apa yang telah disyariatkan berupa kelonggaran, kelembutan, rahmat, keindahan dan kelapangan (Tafsir Ibnu Katsir). 

- Di ayat lain Allah berfirman sbb :
وَجٰهِدُوا۟ فِى اللَّـهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ اجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
"Berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak mnjadikan untuk kamu dalam agama kesempitan ..." (QS Al-Hajj 78)  

Barangkali ada orang yang menyangka bahwa jihad merupakan seuatu yang amat memberatkan, maka Allah Swt, berfirman seperti yang tertera pada surat Al-hajji ayat 78 di atas. Kesempitan maksudnya adalah tidak mendatangkan suatu kepelikan dan kesulitan, justru Allah benar-benar memberikan keringanan dan memudahkan dengan kemudahan yang paling puncak. Tidaklah Allah memerintahkan dan mengharuskan sesuatu melainkan :
  •  pasti sesuatu yang mudah dijalankan manusia
  • Tidak memberatkan dan menyusahkan.
  • Bila muncul beberapa faktor yang mengharuskan adanya rukhsah (keringan) maka Allah meringankan kewajiban yang Allah perintahkan dengan menggugurkan semua atau menggugurkan sebagian. (Tafsir Karimir Rahman).
Kemudahan Islam Menurut Sunnah.
Sungguh Rasulullah saw. menjelaskan tentang kemudahan Islam, dalam sabdanya : "Inna dinna yusra, wa laa yusaddad diinu ahadun illa ghalibahu, fasaddidu wa qaaribuu wasta iinuu bil ghadwati warrauhati wa sya'in minal duljah"
Sesungguhnya Agama (Islam) itu mudah. Dan tidak seorangpun juga yang memberatkan agama ini akan mengalahkannya. Oleh karena itu berlaku sedangkah kamu dan mendekatlah dan mintalah bantuan di waktu pagi dan petang dan sedikit di waktu malam". (HR. Imam Bukharti). 

Dalam hadits ini Rasulullah saw, menegaskan bahwa Islam itu mudah. Barang siapa yang memberat-beratkan pasti akan dikalahkan oleh Islam, karena begitu banyaknya jalan-jalan kebaikan dalam Islam dan pasti dia tidak akan sanggup untuk melaksanakan semuanya. Oleh karena itu berlaku sedanglah jangan berlebih-lebihan tapi jangan pula mengurangi hak atau melalaikannya. Jika engkau tidak sanggup mengerjakan semuanya atau melakukan yang sempurna, maka mendekatlah berusaha mendekati kesempurnaan.  

Bagaimana bentuk kemudahan yang dimaksud dalam syari'at Islam.
Diantaranya adalah :

- Perintah Syariat tidak akan melebihi kemampuan manusia. 
Allah Swt, berfirman dalam surat Al-Baqarah :   لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ

"Allah tidak membebani seseorng melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (QS Al-Baqarah : 286)
Syaikh as-Sa'di dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa ; Allah memudahkan bagi mereka syariat-syariat- Nya dengan sangat mudah. Allah tidak memberatkan mereka dengan kesulitan, beban dan tambahan seperti yang diberikan kepada orang-orang sebelum mereka dan Allah tidak memberatkan melebihi kesanggupan mereka.
Kemudahan Islam juga berlaku dalam hal pemberian nafkah. Seorang yang lapang rezkinya haruslah memberi nafkah sesuai dengan kesanggupannya bukan memberi nafkah layaknya orang miskin. Allah Swt berfirman :   لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَا  
"Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya". (QS Ath-Thalaq : 7) 
Hal ini sesuai dengan hikmah dan rahmat illahi, karena menempakatkan sesuatu sesuai dengan ukurannya dan memberi keringan kepada orang yang tidak mampu. (Tafsir Karimir Rahman, Syaikh as-Sa'di). 
Rasulullah swa. bersabda "Yassiru walaa tu 'asirruu, walaa tunafirruu" 
Mudahkanlah, janganlah menyusahkan dan beri kabar gembir dan jangan membuat orang lari. (dari agama) (HR. Imam Muslim)   Dalam hadits ini Rasulullah saw. mengingatkan kita bahwa Islam itu mudah dan sekaligus mengingat agar tidak menyusahkan dan memberatkan, dan tidak menyulitkan. Tetapi jangan memudahkan dengan fikiran, perasaan, toleransi yang salah kaprah. Kemudahan itu haruslah berdasarkan wahyu yaitu Al-Qur'an dan Sunnah yang shaheh.

- Perintah Syariat Memiliki  Banyak Rukhsah (Keringanan) 
Sungguh Allah Swt, sebagai Khaliq yang menciptakan manusia, sangat mengetahui tentang kelemahan manusia.  Maka syari'at yang Allah turunkan memiliki rukhsah/keringanan yang banyak.
Allah Swt, berfirman sebagai berikut :

يُرِيدُ اللهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنسٰنُ ضَعِيفًا :٢٨
 "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia diciptakan (bersifat) lemah" (QS An-Nisaa : 28)
Syaikh as-Sa'id berkata bahwa maksudnya adalah dengan mudahnya perkara-perkara yang Allah perinthakan kalian kepadanya dan perkara-perkara yang kalian dilarang darinya semua itu karena rakhmat Allah yang sempurna kebaikan-Nya.
Yang menyeluruh dari ilmu dan hikmahNya akan kelemahan manusia dari berbagai segi. Lemah fisik, lemah dalam kehendak, lemah dalam tekad, lemah dalam iman dan lemah dalam kesabaran. Lalu untuk menyesuaikan hal itu Allah Swt, meringankan apa yang mereka lemah padanya dan apa yang tidk sanggup dilakukan oleh keimanan, kesabaran dan kekuatannya (Tafsir Karimir Rahman).

- Perintah Syariat Sesuai Kemampuan.
Salah satu kemudahan syari'at Islam adalah menyuruh umatnya melakukan suatu perintah sesuai kemampuan. Allah Swt, berfirman :     فَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

"Maka bertaqwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu" (QS At-Taghabun : 16) 
Allah Swt, memerintahkan hamba-Nya agar bertaqwa kepada-Nya yaitu dengan menunaikan perintah dan menjauhi larangannya sesuai kemampuan. Allah membatasi semua itu dengan kadar kemam puan dan kesanggupan. Ayat ini menun jukkan bahwa kewajiban yang tidak mampu dilakukan oleh seorang hamba menjadi gugur. Jika seorang hamba mampu menunaikan sebagian kewajiban dan tidak mampu menunaikan kewajiban lainnya, maka ia cukup menunaikan kewajiban yang mampu dia lakukan. Sedangkan kewajiban lainnya yang idak mampu dilakukan menjadi gugur. (Ttafsir Karimir Rahman), syeikh as-Sa'di).
Rasulullah saw. bersabda : "Maa nahaitukum anhu fajtanibuhu, wama amartukum bihi faktu minhu masta'tho'tum"   
Apa yang aku larang atas kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan atas kalian maka lakukanlah semampu kalian.
  
Sungguh kemudahan  dalam syari'at Islam menunjukkan kemuliaan dan ketinggiannya. "Al-islamu ya'lu walaa yu'la". Islam itu tinggi dan tidak ada yang dapat mengatasi ketinggian (Islam) (HR. Imam Darquthni)

Demikian uraian Islam Adalah Agama Yang Mudahberdasarkan Al-Qur'an dan hadits shoheh. Semoga bermanfaat.  

Baca yang ini : CARA MULIA MENGGUNAKAN KEKAYAAN DALAM ISLAM

0 Response to "ISLAM ADALAH AGAMA YANG MUDAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel