Adakah Rasulullah s.a.w. "Sujud di Akhir Sholat" Dengan Berlama-lama?. Mari Kita Baca Penjelasan Dibawah Ini.

Ilustrasi sujud
  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kajian Islam (Katagori posting Shalat)
Pembaca budiman, semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan Rahmat serta BimbinganNya kepada kita dalam menapaki kehidupan di dunia ini untuk bekal di akhirat yang kekal abadi. Aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam memposting "Sujud di Akhir Shalat"

Kita sering melihat orang yang sedang sholat pada raka'at yang akhir, mereka melakukan "Sujud dengan tempo yang lebih lama" dibandingkan pada raka'at yang sebelumnya, baik itu shalat wajib, ataupun shalat sunnah. 

Apakah itu pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. ketika beliau sholat?.

Marilah kita sama-sama baca penjelasan/keterangan dibawah ini dengan didasarkan hadits-hadits Shoheh yang dapat menjadi landasan hukumnya. 
Karena sholat adalah ibadah yang sudah mutlak dan tidak dapat diubah, ditambah, ataupun dikurangi semua harus sesuai dengan cara Rasulullah melaksanakan Sholat.  

Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut : 

 صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى

 "Sholatlah kalian sebagamana kalian melihatku Sholat" (HR. Baihaqi hal.2 no.298)

Baca Juga : Khutbah Jum'at Singkat 2016

Memang kita mengetahui bahwa do'a ketika sujud adalah waktu terbaik untuk kita, apabila dilaksanakan, tetapi bukan berarti dapat diterapkan pada waktu kita sholat khususnya pada akhir ra'kaat dalam sholat.

Hadits yang menyatakan bahwa hamba Allah itu dekat ketika ia sujud adalah sebagai berikut :

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
"Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do'a ketika itu" (HR. Muslim no. 428 dari  Abu Hurairah).
Namun hadits tersebut di atas, bukanlah berarti  untuk diterapkan pada raka'at terakhir dengan do'a yang lebih lama daripada do'a sujud pada raka'at sebelum-sebelumnya. Sebab pada hadits lain Rasulullah bersabda sebagai berikut :
كَانَ رُكُوعُ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَسُجُودُهُ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ وَبَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنَ السَّوَاءِ
"Ruku, sujud, bangkit dari ruku', (i'tidal), dan duduk antara dua sujud, yang dilakukan oleh Nabi Saw. semuanya hampir sama". (lama dan tuma'ninahnya). (HR. Bukhari no.801dan Muslim no.471).


Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin pernah di tanya, :

"Apakah diperkenankan memperpanjang sujud terakhir dari rukun shalat lainnya, (di dalamnya seseorang memperbanyak do'a atau istighfar). Apakah sholat menjadai cacat jika seseorang memperlama sujudnya di terakhir raka'at ?.

Beliau rahimahullah menjawab :
"Memperpanjang sujud terakhir ketika shalat bukanlah termasuk sunnah Nabi Saw.  Karena yang disunnahkan adalah seseorang dalam melakukan shalat antara ruku, bangkit dari ruku' (i'tidal), sujud dan duduk antara dua sujud itu hampir sama lamanya. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam hadits Baro' bin Azib, ia berkata "Aku selalu shalat bersama Nabi Saw". aku mendapati bahwa ruku, sujud, duduk beliau sebelum salam dan berpaling, semuanya hampir sama (lamanya) inilah yang afdhol.
Akan tetapi ada tempat do'a selain sujud yaitu setelah tasyahud (sebelum salam). Nabi Saw. ketika mengajarkan Abullah bin Mas'ud adalah  bersabda : "Kemudian setelah tasyahud, terserah padamu berdo'a dengan apa saja". 
"Maka berdo'alah ketika itu sedikit ataupun lama setelah tasyahud akhir sebelum salam". (Fatwa Nur'ala Ad Darb, kaset/cd no.376, sid B)

Dalam Fatwa Al Islamiyah (1/258), Syaikh Abdullah Al Jibrin rahimahuillah berkata : "Aku tidak mengetahui adanya dalil yang menyebutkan untuk memperlama sujud pada terakhir rak'aat dalam shalat". Yang disebutkan dalam berbagai hadits, rukun shalat atau keadaan lainnya itu, baik ruku, sujud, dan duduk diantara sujud, itu hampir sama lamanya." 

Dari penjelasan singkat di atas, nampaknya bahwa tidak ada anjuran bahkan bukan sunnah Nabi Saw. untuk memperlama sujud pada raka'at terakhir dalam shalat. Yang tepat, hendaknya gerakan rukun yang ada dalam shalat dilakukan sama atau hampir sama lamanya dan tuma'ninahnya. Silahkan membaca do'a ketika sujud terakhir, namun hendaknya lamanya berdo'a sama lamanya atau hampir sama dengan sujud sebelumnya atau sama dengan rukun yang lain. Apabila Imam sudah selesai dari sujud terakhir dan sedang tashahud, maka selaku makmum hendaklah mengikuti imam ketika itu. Karena Imam diangkat untuk diikuti. 

Rasulullah Saw. bersabda : 

إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلاَ تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ

"Imam itu diangkat untuk diikuti, maka janganlah diselisihi". (HR. Bukhari no.722 dari Abu Hurairah).

Baca juga : SYARAT-SYARAT SAH MENGIKUTI IMAM SHOLAT

Demikian penjelasan/uraian tentang Sujud di Akhir Shalat. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita lebih baik dan benar dalam ibadah shalat pada khususnya. 


Referensi: Website Syaikh Sholih Al Munajid – Al Islam Sual wa Jawab(http://islamqa.com/ar/ref/111889/)

1 Response to "Adakah Rasulullah s.a.w. "Sujud di Akhir Sholat" Dengan Berlama-lama?. Mari Kita Baca Penjelasan Dibawah Ini."

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel