Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir (Yang Berselimut) QS 74

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ   
Kajian Islam (katagori posting Asbabun Nuzul).
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam menyajikan materi : Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir (Yang Berselimut ) (QS 74)

Pembaca budiman, semoga Allah selalu mencurahkan Rahmat dan Ridhanya serta bimbingan dalam seluruh aktivitas kita di dunia ini. Aamiin...

Surat Al-Muddatsir adalah surat yang diturunkan setelah surat Al-'Alaq surat permulaan Al-quran diturunkan dalam bulan Ramadhan di Gua Hira'. 

Surat Al-Muddatsir adalah surat ke 74 dalam urutan surat yang terdiri dari 114 surat secara keseluruhan di dalam Al-Quran.  Surat Al-Muddatsir adalah surat yang diturunkan Allah Swt. melalui malaikat Jibril AS, setelah surat Al-'Alaq. 

Adapun kronologis turunnya /Asbabun nuzul dari surat tersebut adalah sebagai berikut :
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. bersabda : "Ketika aku telah selesai 'Uzlah, selama sebulan di gua hira' aku turun ke lembah. Setelah sampai di tetengah-tengah lembah ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorang pun di sana. Aku menengadahkan kepalaku ke langit, dan tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira'. Aku cepat-cepat pulang dan berkata berkata kepada orang rumah (Hadijah Istri Nabi) Selimutilah-selimutilah aku" Maka turunlah (QS, 74 :  1 dan 2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimutnya dan berdakwah.  
يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ﴿المدثر)1    قُمْ فَأَنذِرْ﴿المدثر) 2
"Hai orang yang berkemul (berselimut)"  (QS, 74 : 1)  
"Bangunlah lalu berilah peringatan" (QS, 74 : 2)
Asbabun nuzul di atas, diriwayatkan oleh as-Syaikhani yang bersumber dari Jabir. 

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan dalam rangka  berkumpul dari kaum Quraisy. Ketika mereka mulai makan-makan berkata al-Walid kepada teman-temannya : "Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini (Muhammad)? Berkata yang lainnya : "Sahir (tukang sihir)" Yang lain berkata pula : "Dia bukan tukang sihir" Berkata yang lainnya : "Sya'ir (tukang Sya'ir) Berkata yang lainnya lagi : "Dia buakan tukang Sya'ir" Berkata yang lainnya lagi : "Dia sihir yang berbekas (membekas kepada yang lainnya) . Semua pembicaraan ini sampai kepada Nabi saw. sehingga beliau merasa sedih dan mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan (QS, 74 : 1 s/d 7) sebagai perintah untuk menyingsingkan bajunya dan berdakwah. Ayat 1 sd 7 sebagai berikut :

يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ﴿المدثر)1
قُمْ فَأَنذِرْ﴿المدثر) 2
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ﴿المدثر) 3
وَثِيَابَكَ فَطَهِّ﴿المدثررْ)4
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ﴿المدثر)5
وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ ﴿المدثر)6
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ﴿المدثر)7


"Hai orang yang berkemul (berselimut)" (1)
"Bangunlah lalu berilah peringatan" (2) 
"Dan Tuhanmu hendaklah kamu agungkan" (3)
"Dan pakaianmu hendaklah kamu bersihkan: (4)
"Dan perbuatan dosa hendaklah kamu tinggalkan (5)
"Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh imbalan yang lebih banyak" (6)
"Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu hendaklah kamu bersabar" (7)
Ket. Diriwayatkan oleh at-Thabrani bersumber dari Ibnu Abbas.

Baca Artikel ini :  Menjadikan kita dapat membaca Al-Quran dengan Baik.

Dalam suatu riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah (pemimpin Quraisy) datang kepada Nabi saw. Ketika itu Nabi swa. membaca al-Quran kepadanya sehingga ia tertarik.  Kejadian ini beritanya sampai kepada Abu Jahl sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkata : "Hai Paman! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Muhammad" Al-Walid berkata " Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya diantara mereka? Selanjutnya Abu Jahl berkata : "Kalau demikian ucapkan suatu perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya (Muhammad)" al-Walid berkata : "Apakah yang harus aku katakan, demi Allah tidak ada di antara kalian yang lebih tinggi Sya'irnya, sajaknya, atau pun qasidhahnya, dan Syi'ir-syi'irnya jinnya yang melebihi daripadaku.   Demi Allah sesungguhnya tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun dari yang kuketahui. Demi Allah ucapannya manis, bagus dan indah, gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi tak ada yang lebih tinggi daripadanya, dan kesemuannya yang telah kuketahui lebih rendah daripadanya"  Abu Jahl berkata : "Tidak akan senang kaummu sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepadanya,(Muhammad)" al-Walid berkata : "Baiklah aku akan berfikir dahulu" Setelah berfikir ia berkata : "Benar bahwa ucapannya sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya" Maka turunlah (QS, 74 : 11) sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakannya. 
  ذَرْنِى وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا﴿المدثر) 11  
"Biarkanlah Aku (saja) yang bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian". (QS, 74 : 11)
Diriwayatkan oleh al-Hakim dan dishohehkannya yang bersaumber dari Ibnu Abbas.
Sanad Hadits ini shoheh menurut syarat al-Bukhari.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim. 

Dalam riwayat dikemukakan bahwa segolongan kaum Yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw. tentang penjaga neraka. Ia bertanya kepada Nabi saw. dan turunlah (QS, 74 : 30) seketika itu juga yang menegaskan bahwa penjaganya adalah sembilan belas.  
"Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam al-Ba'ts yang bersumber dari al-Barra'.
عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ ﴿المدثر) 30
وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحٰبَ النَّارِ إِلَّا مَلٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّـهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۚ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللَّـهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ﴿المدثر) 31
"Diantaranya ada sembilan belas (Malaikat penjaga)" (QS,74 : 30)
"Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi al-kitab da orang-orang yang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (menyatakan).  "Apakah yang dikehendaki Allah Swt. dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan.? Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia (QS, 74:31).

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa pada suatu hari Abu Jahl berkataWahai golongan Quraisy! Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka? . Maka turunlah (QS, 74 : 31) yang menegaskan bahwa penjaga itu bukan manusia tetapi malaikat dan jumlahnya itu hanya sebagai ujian atas keimanan mereka.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu ishaq. 
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah.   

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa setelah turun ayat " 'alaiha tis'ata'asyara" (QS,74 : 30) seorang Quraisy bernama Abal Asad berkata :  "Wahai kaum Quraisy! Jangan takut pada yang sembilan belas, aku sendiri yang akan melawannya dengan pundakku yang kanan sepuluh dan dengan pundakku yang kiri sembilan"  Maka turunlah ayat selanjutnya (QS, 74 : 31) yang menegaskan bahwa penjaga itu adalah malaikat.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi.  

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata : "Sekiranya Muhammad seorang yang benar hendaknya membuat bagi setiap orang surat jaminan, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka" Maka turunlah (QS , 74: 52, 53)  berkenaan dengan peristiwa itu.
  بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ أَن يُؤْتَىٰ صُحُفًا مُّنَشَّرَةً ﴿المدثر) 52 
كَلَّا ۖ بَل لَّا يَخَافُونَ الْءَاخِرَةَ ﴿المدثر) 53 
"Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka". (QS, 74  : 52)
"Sekali-kali tidak . Sebenarnya mereka tidak takut kepada hari akhirat" (QS, 74 : 53) 
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi.

Artikel yang menarik : Rizeki Barokah

Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir (QS, 74). Semoga menjadikan tambahan wawasan dan menambah keiman kita dengan memahami Al-Quran melalui Asbabun Nuzul.

Sumber :
Asbabun Nuzul : KH Qamaruddin Shaleh.  HAA. Dahlan.  Prof. Dr. M.D Dahlan
Penerbit CV. Diponegoro Bandung
Jl. Moh. Toha 44-46 Tel/Fax 5201215
1999

0 Response to "Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir (Yang Berselimut) QS 74"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel