Asbabun Nuzul Surat Al Maidah ayat 51-53 Dalam Tafsir Ibnu Katsir

 بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (Katagori Posting Asbabun Nuzul).
Pembaca budiman, hampir 20 hari saya tidak memposting satupun artikel/tulisan dan terakhir posting Rahasia Sedekah yang penuh berkah, namun saya tetap selalu mendoakan pembaca budiman, semoga Allah swt. tak akan henti untuk melimpahkan Rahmat, bimbingan kepada kita dalam rangka beraktivitas di dunia ini untuk menjadi manusia yang patuh atau taat kepada-Nya. Aamiin.

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam Kali ini  akan memposting materi dengan Judul : Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah ayat 51-53, (Tafsir Ibnu Katsir) 
 



Sebagai landasan saya nukilkan tiga ayat dari surat Al-Maidah berikut :  

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ الْيَهُودَ وَالنَّصٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن 
 (51) يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِينَ ﴿المائدة

فَتَرَى الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ ۚ فَعَسَى
 اللَّـهُ أَن يَأْتِىَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نٰدِمِينَ 
(52﴿ المائدة
وَيَقُولُ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَهٰٓؤُلَآءِ الَّذِينَ أَقْسَمُوا۟ بِاللَّـهِ جَهْدَ أَيْمٰنِهِمْ ۙ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ ۚ حَبِطَتْ 
(53) أَعْمٰلُهُمْ فَأَصْبَحُوا۟ خٰسِرِينَ ﴿المائدة
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (mu), sebagian mereka adalah wali bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS,5 :51)

Maka Kami akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani) seraya berkata, "kami takut akan mendapat bencana" Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya). atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. (QS,5 : 52)

Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan ; "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nam Allah", bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. (QS, 5 : 53)

Allah melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin mengangkat orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali mereka, karena mereka adalah musuh-musuh Islam dan para penganutnya. semoga Allah melaknat mereka. Kemudian Allah memberitahukan bahwa sebagian dari mereka adalah wali bagi sebagian mereka.
Selanjutnya Allah memperingatkan orang mukmin yang melakukan hal itu melalui firman-Nya sebagai berikut :
وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ
Barangsiapa di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.... (QS 5 : 51)

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ; Ibnu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Katsir Ibnu Shihab; telah menceritakan kepada kami Muhammad (Yakni Ibnu Sa'id ibnu Sabiq), telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Abu Qais, dari Sammak ibnu Harb, dari Iyad, bahwa Umar pernah memerintahkan Abu Musa Al Asyari untuk melaporkan kepadanya tentang semua yang diambil dan yang diberikannya (pemasukan dan pengeluarannya) dalam suatu catatan lengkap. Dan ternyata yang menjadi sekretaris Abu Musa saat itu adalah seorang Nasrani. Kemudian hal tersebut dilaporkan kepada Khalifah Umar r.a. Maka khalifah Umar r.a. merasa heran akan hal tersebut. Lalu ia berkata "sesungguhnya orang ini benar-benar pandai." Abu Musa apakah kamu dapat memanggil orang yang dari negeri Syam untuk membacakan sebuah surat di dalam masjid?" Abu Musa Al-Asyari menjawab : "Dia tidak dapat melakukannya wahai Khalifah"  Khalifah Umar r.a. bertanya, "Apakah dia sedang mempunyai jinabah?" Abu Musa Al-Asyari berkata : Tidak, tetapi dia adalah seorang Nasrani. "Khalifah Umar r.a. membentakku dan memukul pahaku, lalu berkata : "Pecatlah dia". Selanjutnya Khalifah Umar r.a. membacakan firman Allah Swt. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian). (QS 5 :51).

Baca  artikel lain : Kisah Atheis/Kafir Yang mendapat Ampunan Allah. 

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Hasan ibnu Muhammad ibnu Sabah, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun, dari Muhammad ibnu Sirin yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Atabah pernah berkata : "Hendalah seseorang di antara kalian memelihara dirinya, jangan sampai men jadi seorang Yahudi dan Nasrani, sedangkan dia tidak menyadarinya. Menurut Muhammad ibnu Sirin, yang dimaksud olehnya menurut dugaan kami adalah firman Allah Swt. yang mengatakan : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian). (QS, 5 : 51)

Telah menceritakan  kepada kami Abu Sa'id Al-Asyai, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fuda'il dari Asim, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa ia pernah ditanya mengenai sembelihan orang-orang Nasrani Arab. Maka ia menjawab "Boleh dimakan"  : Allah Swt. berfirman : "Barang siapa di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (QS, 5 : 51)

Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Abuz Zanad.
Firman Allah Swt.    فَتَرَى الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ  
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (QS 5 : 52)
Yaitu keraguan, kebimbangan, dan kemunafikan.   يُسٰرِعُونَ فِيهِمْ 
bersegera mendekati mereka. (QS, 5 : 52)
Maksudnya mereka bersegera berteman akrab dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani secara lahir batin.
يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ
"seraya berkata, kami takut akan mendapat bencana" (QS, 5 : 52)
Yakni mereke melakukan demikian dengan alasan bahwa mereka takut akan terjadi sesuatu perubahan, yaitu orang-orang kafir beroleh kenengan atas kaum muslim. Jika hal ini terjadi, berarti mereka akan memperoleh perlindungan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani, mengingat orang-orang Yahudi dan Nasrani mempunyai pengaruh tersendiri di kalangan orang-orang kafir, sehingga sikap berteman akrab dengan mereka dapat memberikan manfaat ini. Maka Allah Swt berfirman untuk menjawab mereka :
فَعَسَىاللَّـهُ أَن يَأْتِىَ بِالْفَتْحِ...
...mudah-mudahan Allah akan memberikan kemenangan (kepada Rasul-Nya) (QS, 5 : 52)
Menurut As-Saddi, yang dimaksud dengan al-Fathu dalam ayat ini ialah kenenangan atas kota Mekah. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah kekuasaan peradilan dan keputusan.
أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ... 
...atau sesuatu keputusan dari-Nya (QS,5 : 52)
 Menurut As-Saddi , makna yang dimaksud ialah menganut jizyah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani.

فَيُصْبِحُوا۟...
...maka karena itu mereka menjadi. (QS, 5 : 52)
Yakni orang-orang yang menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai wali mereka dari kalangan kaum munafik.
عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نٰدِمِينَ...
...menyesali terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka (QS,5 : 52)
Yaitu menyesali perbuatan mereka yang berpihak kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani itu. Dengan kata lain, mereka menyesali perbuatan yang mereka lakukan karena usahanya itu tidak dapat memberikan hasil apa pun, tidak pula dapat menolak hal yang mereka hindari, bahkan berpihak kepada mereka merupakan penyebab utama dari kerusakan itu sendiri. Kini mereka keadaannya telah dipermalukan dan Allah telah menampakkan perkara mereka di dunia ini kepada hamba-hambaNya yang beriman, padahal sebelumnya mereka tersembunyi, keadaan dan prinsip mereka masih belum diketahui. Tetapi setelah semua penyebab yang mempermalukan mereka telah lengkap, maka tampak jelaslah perkara mereka di mata hamba-hamba Allah yang mukmin. Orang-orang mukmin merasa heran dengan sikap mereka (kaum munafik itu), bagaimana mereka dapat menampakkan diri bahwa mereka seakan-akan termasuk orang-orang mukmin, dan bahkan mereka berani bersumpah untuk itu, tetapi dalam waktu yang sama mereka berpihak kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dengan demikian tampak jelaslah kedustaan dan kebohongan mereka.
Untuk itulah Allah menyebutkan dalam firman-Nya sebagai berikut :

وَيَقُولُ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَهٰٓؤُلَآءِ الَّذِينَ أَقْسَمُوا۟ بِاللَّـهِ جَهْدَ أَيْمٰنِهِمْ ۙ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ ۚ حَبِطَتْ
(53) أَعْمٰلُهُمْ فَأَصْبَحُوا۟ خٰسِرِينَ ﴿المائدة
Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan, "inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kalian? "Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. (QS, 5 : 53)
Para ahli ahli qiraah berbeda pendapat sehubungan dengan huruf wawu dari ayat ini. 
Jumhur ulama menetapkan huruf wawu dalam fir-Nya :   وَيَقُولُ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟  
Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan (QS 5 :  53)


Kemudian sebagian dari mereka ada yang membaca rafa' dan mengatakan sebagai ibtida (permulaan kalimat). Sebagian dari mereka ada yang me-nasabkannya karena di-'ataf-kan kepada firman-Nya sebagai berikut : 
فَعَسَى اللَّـهُ أَن يَأْتِىَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ
"Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya"...(QS 5 : 52)
Dengan demikian, berarti bentuk lengkapnya ialah an-yaqula (dan mudah-mudahan orang-orang yang beriman mengatakan.).
Tetapi ulama Madinah membacanya dengan bacaan berikut :
يَقُولُ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟
Orang-orang yang beriman akan mengatakan... (QS 5 : 53)
Yakni tanpa memakai huruf wawu, demikian pula yang tgertera di dalam mushaf mereka, menurut Ibnu Jarir.

Demikian uraian tentang Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah ayat 51-53 Dalam Tafsir Ibnu Katsir.
Masih ada keterangan-keterangan lain, yang berkaitan dengan asbabun nuzul Al-Maidah : 51-53 yang dapat kita kaji dari berbagai tafsir.   Semoga menambah wawasan dan bermanfaat.

1 Response to "Asbabun Nuzul Surat Al Maidah ayat 51-53 Dalam Tafsir Ibnu Katsir"

  1. Tolong diperiksa lagi kontennya. Saya rasa ada beberapa kekeliruan dalam pengambilan data atau penulisannya

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel