Pengertian Ibadah Mahdhah Dan Jenis-Jenisnya

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu 'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori posting Mu'amalah).
Pembaca budiman, semoga Allah swt. selalu membimbing kita dan meridhai dalam segala aktivitas di dunia ini. Aamiin.....

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam memposting materi dengan judul : Pengertian Ibadah Mahdhah Dan Jenis-Jenisnya.  

Pengertian Ibadah diambil dari kata 'abada, ya'budu, 'abdan, fahuwa 'aabidun, 'abid, berarti hamba atau budak, yankni seseorang yang tidak memiliki apa-apa, dirinya sendiri saja milik tuannya, sehingga karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya untuk memperoleh keridhaan tuannya dan menghindarkan murkanya. Manusia adalah hamba Allah "Ibaadullah" jiwa raga hanya milik Allah, hidup matinya di tangan Allah, rizki, miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya untuk beribadah atau menghamba kepada-Nya.  Sesuai firman Allah dalam al-Qur'an sebagai berikut :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ﴿الذاريات)٥٦  
"Dan tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku" (QS adz-Dzariyat : 56) 
Dan di surat lain Allah berfirman :      إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ 
"Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan" (QS Al-Fatihah : 5)  

Menurut bahasa kata ibadah berarti  Patuh, Tunduk. Ubudiyah artinya tunduk dan merendahkan diri.  
Menurut Al 'Azhari, kata ibadah tidak dapat disebutkan kecuali untuk kepatuhan kepada Allah. Di dalam syara' ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:
  1. Ibadah ialah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.
  2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah swt. yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang sangat tinggi.
  3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintainya dan dirdhai Allah swt. , baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang batin. Ini adalah definisi ibadah yang paling lengkap.
1. Definisi Ibadah Menurut Para Ulama :
  • Jurjani mengatakan : Ibadah ialh perbuatan yang dilakukan oleh mukallaf, tidak menurut hawa nafsunya, untuk memuliakan Tuhanmu.
  • Ibnu Katsir : Himpunan cinta, ketundukan, dan rasa takut yang sempurna.
  • Ibnu Taimiyyah : Di dalam kitabnya al-'ubudiyah, memberikan penjelasan yang cukup luas tentang pengertian ibadah. Pada dasarnya ibadah berarti merendahkan diri (al-dzull). Akan tetapi, ibadah yang diperintahkan dalam agama itu bukan sekedar ketaatan atau perendahan diri kepada Allah. Ibadah mengandung pengertian  al-dzull dan hubb, dalam tingkatannya yang paling sempurna patuh kepada seseorang tetapi tidak mencintainya, tidak disebut ibadah, cinta tanpa kepatuhanpun bukan ibadah. Jadi cinta atau patuh saja belum cukup untuk mewujudkan pengertian ibadah.  Seseorang belum dapat dikatakan beribadah kepada Allah kecuali apabila ia mencintai Allah, lebih dari cintanya kepada apapun dan memuliakan-Nya lebih dari segala yang lain-Ny, bahkan ia harus meyakini tidak ada yang berhak atas cinta dan kepatuhan yang sempurna kecuali Allah swt.
2. Pembagian Ibadah    
  • Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubungan  antara hamba dengan Allah secara langsung. 'Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip sebagai berikut :    
  1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dalil al-Qur'an maupun as-sunnah jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.
  2. Tata caranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutusnya rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh :   وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّـهِ  
    "Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah" (QS An-Nisa :64) 
    وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَانتَهُو 
    "Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka tinggalkanlah" (QS al-Hassyr : 7)  Nabi bersabda : صلوا كما رايتمونى اصلى. "Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat"  (HR. Bukhari).  Jika melakukan ibadah bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai dengan praktek Rasulullah saw. maka dikatagorikan "Muhdatsatul umur" perkara yang meng-ada-ada, yang populer disebut Bid'ah.
  3. Bersifat Supra Rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah Wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yan g disebut hikmah tasyri' . Shalat, Adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syari'at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.  
  4. Azasnya "Taat" yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ib adah ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutusnya Rasul adalah untuk dipatuhi.  
A. Ibadah (Mahdhoh) ditujukan untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan Allah, agar kita memiliki keimanan yang benar, lurus dan kuat, jauh dari syirik, khurafat, tahayul dan perdukunan serta agar kehidupan kita terjaga dari berbagai hal yang merusak, menyesatkan mencelakakan, dan mendapatkan ketenangan batin.
Contoh Ibadah Mahdhah.  :
1. Berwudhu
2. Tayamum
3 Mandi Hadats
4 Adzan
5. Iqamat
6. Shalat
7. Membaca Qur'an
8. I'tikaf
9 Shiyam (pasa)
10. Haji
11. Umrah
12. Tajhiziyah al-Janazah

 B. Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu ibadah yang disamping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antar hamba dengan hamba dengan makhluk lainnya. Prinsip-prinsip dalam ibadah in i ada 4 sebagai berikut :
  1. Keberadaannya didasarkan atas tidak ada dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diselenggarakan.
  2. Tata laksanananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karena dalama ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah "bid'ah" atau jika ada yang menyebutnya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid'ah, maka bid'ahnya disebut bid'ah hasanah, sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut bid'ah dhalalah.
  3. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung ruginya, manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.
  4. Azasnya manfaat, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.
3. Jenis-Jenis Ibadah.    
  1. Ibadah Qalbiyah (yang berkaitan dengan hati) meliputi : Rasa Khauf (takut) rasa mengharap, mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut).
  2. Ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati), melipuyi : tasbih, takbir, tahmid, dan syukur dengan lisan dan hati.
  3. Ibadah Badaniyah Qalbiyah (fisik dan hati), meliputi : sjalat, zakat, haji, dan jihad serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan. Ibadah inilah yang menjadai tujuan penciptaan manusia.
Demikian uraian Pengertian Ibadah Mahdhah Dan Jenis-Jenisnya dengan ketetapan dalil yang diterapkannya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan untuk menjadi kebaikan dalam pengamalan agama.      
Pembaca budiman, klik link ini  Sejarah dalam rangka menambah wawasan dan keimanan.
SUMBER : 
Al-Quran online
http://polimengo1.blogspot.com/   
    



 
    

0 Response to "Pengertian Ibadah Mahdhah Dan Jenis-Jenisnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel