8 Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb.Kajian Islam (Katagori Rezeki Barokah)
Pembaca budiman, semoga Allah swt. senantiasa membimbing dan meridhoi dalam segala aktivitas kita di dunia ini. Aamiin.  

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, memposting sebuah materi dengan judul : 8 Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki. 

Setiap orang pasti memimpikan ingin hidup di dunia ini dengan nyaman, banyak rezeki, dimudahkan ibadah dan mati dalam khususl khotimah dan masuk surga.  Tetapi apakah yang hartanya banyak otomatis rezekinya pasti banyak?.
Sebab rezeki itu, bukan hanya soal harta saja. Lalu jika ukurannya bukan banyaknya harta, lantas orang yang banyak rezeki itu yang bagaimana?
Mari kita ikuti penjelasan di bawah ini dan sekurang-kurangnya ada 8 ciri-ciri orang yang banyak rezeki.    

1. Sederhana meski hartanya banyak.
  • Jika kita menilik arti kata sederhana dari kamus, maka definisi sederhana adalaha : 
  • Bersahaja, tidak berlebih-lebihan.
  • Sedang, (dalam artian pertengahan tidak tinggi, tidak rendah dan lain sebagainya)
  • Tidak banyak seluk beluknya, tidak banyak pernak-pernik (lugas.)
  • Orang yang banyak rezeki adalah adalah orang yang sederhana, bersahaja meski dirinya banyak harta dan mampu untuk hidup mewah, berlebih-lebihan dan wah. Mengapa? karena kekayaan yang sesungguhnya bukan dari harta yang berlimpah tetapi dari kekayaan hati.
  • Hidup sederhana itu adalah pilihan. Jika mampu untuk hidup mewah dan glamor mengapa memilih hidup sederhana?. Karena dalam kesederhanaan itu dia merasa kaya, merasa cukup bahkan merasa nyaman, mengapa harus dikuasai nafsu pamer dengan hidup berlebih-lebihan?
  • Orang yang suka pamer bukanlah orang kaya. Karena dia perlu pengakuan orang lain akan kekayaan yang dimilikinya. Orang kaya tak butuh pengakuan orang lain karena yang paling penting adalah pengakuannya terhadap diri sendiri. Yang terpenting adalah dirinya bukan orang lain.
  • Yang terpenting adalah apa yang dilakukannya dengan kekayaan itu, bukan dengan cara hidupnya. Yang penting juga adalah bagaimana dia tampak di hadapan Yang Maha Kaya, apakah kekayaan itu bermanfaat dan diridhai Allah bukan bagaimana dia tampak megah dan elegan di mata manusia.
  • Mereka in ilah yang banyak rezekinya, karena fokus pada kualitas dan kebermanfaatan rezekinya demi ridha Allah daripada sekedar pujian manusia.
 2. Olahraganya rajin, meski tubuhnya sehat-sehat saja. 
  • Tubuh yang sehat adalah karunia Ilahi. Orang yang banyak rezekinya mensyukuri karunia tubuh yang sehat itu dengan menjaganya sebaik-baiknya. Dia sangat paham bahwa ibadah hanya bisa dilakukan secara baik dan sempurna jika ditopang oleh tubuh yang sehat, baik ibadah yang bersifat ritual seperti sholat, puasa, dan haji, maupun ibadah kemasyarakatan, termasuk ikhtiar mencari rezeki hanya dapat dilakukan secara baik jika ditopang dengan tubuh yang sehat. 
  • Tak perlu menunggu sakit terlebih dulu, ataupun karena pengin kurus baru mau olahraga. Karena kesehatan itu investasi yang harus terus dijaga, justru pada saat kondisi primalah tubuh perlu terus dijaga, bukan saat bermasalah. Jika anda merasa banyak rezeki tapi tak menjaga tubuh dan kesehatan anda artinya rezeki anda belum sempurna. Tubuh adalah aset, inventasi, rezeki sehingga menjaganya dengan baik artinya menghargai Pemberinya.
3. Tak pernah berhenti belajar meski dia pandai luar biasa.
  • Tak ada orang yang tahu secara kesemuanya (menyeluruh) karena otak dan kemampuan manusia terbatas. Tetapi tak berarti tak bisa dipelajari. Orang yang banyak rezekinya selalu mensyukuri kemampuan otak yang diberi Allah padanya dengan menggunakan otak itu untuk berfikir dan merenungkan kebesaran Illahi Robbi. Mengunakan otak untuk sebesar-besar manfaat bagi diri dan orang lain. (baca : Menjadi muslim yang cerdas)
  • Orang yang banyak rezeki tak henti-hentinya belajar, meski gelarnya sudah banyak, punya pencapaian di bidang akademis yang bagus, diakui sebagai orang pandai. Karena dia tahu betul, jika banyak yang masih perlu dipelajari. Makin banyak yang dipelajari, makin banyak yang terbuka wawasan dan makin haus akan ilmu pengetahuan. Menggunakan otak secara teratur juga bisa mencegah kepikunan.
4. Pekerja keras meski hidup cukup dan tak kekurangan.  
  • Kerja adalah bagian dari ikhtiar menjemput rezeki yang telah disiapkan Allah swt. Meskipun rezeki bukan deperoleh dari lewat kerja, karena memang telah disiapkan Allah, tetapi ikhtiar harus tetap diupayakan, karena lebih mulia makan makanan hasil dari jerih payah daripada meninta-minta.
  • Hidup berkecukupan dan tak kekurangan tapi tetap bekerja keras adalah ciri orang yang banyak rezeki. Mengapa? karena muslim itu wajib kaya. Muslim yang kaya dapat lebih berdaya guna untuk mengembangkan agama dan umat ini. (baca : mengapa orang muslim harus kaya?)
  • Hidup berkecukupan tak membuatnya bermalas-malasan, sebagai tanda syukur justru dia bekerja lebih keras agar hartanya dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk agama Allah.  Karena semua itu nantinya akan ditanya dan dipertanggungjawabkan. Nabi Sulaiman saja yang banyak harta dan berkuasa tapi lidahnya terus basah oleh ucapan syukur kepada Allah.
5. Mudah ibadah meskipun sibuknya luar biasa. 
  • Sibuk adalah penjara manusia modern yang diperbudak dunia. Atas nama kesibukan seringkali Allah dinomorduakan. Rapat tak boleh telat, tetapi shalat sering terlambat, bahkan selalu di akhir waktu. Melancong keliling dunia untuk bisnis dan jalan-jalan selalu utama, tetapi ibadah Haji terus ditunda, katanya tak ada waktu. Tubuh sehat tak kurang sesuatu apapun, tapi enggan berbuasa dengan tak bisa karena harus menjamu klien.
  • Mereka yang banyak rezekinya tahu bahwa penciptaannya adalan untuk menyembah Allah, bukan menyembah dunia. Sehingga sesibuk apapun di dunia tak akan melenakannya sedikitpun dari mengingat Allah. Kerja, rekreasi, bisnis, hanyalah pengamalan yang dilakukan sebagai selingan diantara waktu-waktu ibadah. 
  • Orang yang sibuk ibadah diantara kesibukannya di dunia ini,  merekalah penguasa bumi atau  Khalifah sesungguhnya. (seperti yang difirmankan Allah pada surat Al-Baqarah ayat 30). Maka tak heran jika rezekinya banyak.
6. Banyak syukur tak terepengaruh oleh kondisi ekonominya.
  • Saat rezekinya sedang banyak, lancar dan mudah dia bersyukur atas kondisi ekonomi yang menyenagkan. Saat rezekinya sedang sedikit dan seret-pun dia bersabar serta bersyukur karena rezeki itulah yang dianggap pantas diterimanya, karea Allah maha tahu apa yang terbaik baginya.
  • Karena rasa syukur yang ada dalam dadanya akhirnya dia selalu merasa cukup, berapapun rezeki yang diterimanya. Mereka inilah yang nantinya akan menjadi muslim yang beruntung seperti hadits Rasulullah saw.  sebagai berikut :
  • "Beruntunglah orang yang berislam, dikarunia rezeki yang cukup dan dia dijadikan menerima apapun yang dikaruniai Allah (kepadanya)" (HR. Muslim)  
  • Bukan kuantitas rezeki yang dipikirkannya tapi bagaimana menyikapi rezeki yang diberi Allah padanya. Rezeki sedikit jika dimanfaatkan dengan baik akan mencukupi bahkan bisa berlebih karena Allah Maha Mencukupkan. Rezeki yang banyak bisa jadi tak pernah cukup karena ada keserakahan dan ketidakpuasan di dalamnya. Pernahkah anda menghitung penghasilan dengan pengeluaran anda setiap bulan?. Dengan uang yang pas-pasan pun kita tetap bisa hidup layak dan cukup. Itulah misteri rezeki yang telah diatur Allah untuk kita. 
7. Tetap rendah hati meski mampu untuk sombong.  
  • Kesombongan adalah sifat syetan yang seringkali membelenggu manusia. Sifat inilah yang menjadi penyebab utama mengapa syetan/iblis terusir dari surga. Dia merasa lebih mulia dari Adam, sehinnga berani menentang perintah Allah yang menyuruhnya agar sujud padanya. Dan iblis-pun berani menentang karena kesombongan yang memenuhi relung hatinya.
  • Saat manusia berada di puncak kekuasaan dan dikaruniai harta benda dan anak yang banyak seringkali tergoga untuk sombong, untuk merasa lebih dari orang lain. Bukan hanya pada sesama manusia dia sombong bahkan kepada Allah-pun berani sombong. Karena sibuk mengurus harta benda dan mempertahankan kekuasaannya maka dia jadi lalai, meninggalkan Allah jauh ke belakang. Apa akhir manusia seperti ini ?. Berkacalah dari kisah Fir'aun/Qorun yang ditenggelamkan kedalam laut atau bumi.
  • Orang yang banyak rezeki terlalu malu untuk sombong pada Allah, karena dirinya hanyalah sititik debu di padang pasir yang luas. Kekayaan hanya seujung kuku dibanding sang Pemilik Jagat Raya, kekayaan yang diklaim itupun sesungguhnya hanya titipan dari Sang Maha Kaya. Kekuasaan yang sedang dipegangnya adalah amanah dariNya untuk dipergunakan mensejahterakan umat dan membaikkan kehidupan. Meski mampu untuk sombong, itu tak dilakukannya. Karena dia tak ingin seperti iblis yang dilaknat. Tadinya memiliki keutamaan/kemuliaan, kemudian menjadi terhina karena kesombongannya.
"SETAN MEMBUAT MANUSIA LUPA PADA ALLAH"    
"Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi"  (QS Mujadilah : 19)
8. Selau ingat mati meski masih hidup dalam keadaan sehat-sehat saja.
  • Orang yang banyak rezeki tahu kalau dirinya akan berakhir di mana. Tahu bahwa rezeki yang dipercayakan Allah akan ditanya. Tahu bahwa pemanfaatan umumnya akan dipertanggung-jawabkan. Sehingga tak sedikitpun dirinya melalaikan ibadah, karena ajal bisa saja datang kapan saja.
  • Ingat mati adalah kontrol yang paling baik bagi dirinya, sehingga kelakuan pun bisa terjaga. Maksiat dan dosa bisa dengan mudah dilakukan tapi pilihan tetap ada di tangan. Tak perlu menunggu tua baru mau mulai beramal. Tak perlu menunggu sakit keras baru mau mengingat mati. Karena malaikat Izrail tak memilih mereka yang tua, uzur dan sakit saja untuk untuk dijemput, tapi siapa saja yang diperintahkan Allah untuk dipanggil ke hadapanNya.
  • Jadi yang seharusnya bayak rezeki selalu ingat mati. Karena ajal dapat datang menjemput justru saat kita tak menyangkanya. Saat berada di puncak kekuasaan dan di atas gelimangnya harta dan kesenangan dunia.    
BERASAL DARI TANAH KEMBALI KE TANAH
"Darinya (tanah) itu Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu, dan dari sanalah Kami akan mengluarkan kamu pada waktu yang lain." (QS Thaha : 55)
Demikianlah uraian materi 8 Ciri-ciri Orang Yang Banyak Rezeki.  Semoga bermanfaat dan mejadikan kita lebih dekat lagi untuk patuh kepada Allah swt. Aamiin.
Pembaca budiman klik link ini  Sejarah .

0 Response to "8 Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel