Asal-Usul Hukum Ilmu Ghaib Menurut Islam

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Asslamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori posting Aqidah)
Pembaca budiman, semoga Rahmat dan RidhanNya selalu tercurah untuk kita semua. Aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, menulis materi berjudul : Asal-Usul Hukum Ilmu Ghaib Menurut Islam.  

Ilmu Ghaib (Ilmu Kesucian) berasal dari ajaran Hindu yang muncul pada peradaban Weda 3500-3000 SM. Menurut penganutnya, ilmu ini dapat diperoleh bila seseorang memusatkan pandangan batinnya pada yang ghaib. Setiap orang yang memiliki dan mengamalkannya, akan nudah menghadapi segala batin. Merurut Moh. Rifa'i "Sebagian dari ajaran Hindu ialah adanya jalan yang terbaik untuk memperoleh kebahagiaan jiwa, yaitu dengan pandangan yang dalam dan ditempuh dengan jalan berpangkal kepada Brahmana dan doa-doa kurban yang selalu mendukung tenaga ghaib"  Sementara Prof.Dr.Bleeker mengatakan , "Kekuatan ghaib dapat juga bersumber pada manusia itu sendiri, sebab itu di India selalu ada pribadi-pribadi istimewa yang dipuji mereka, seperti guru atau pemimpin agama yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia".

1. Keyakinan Yang Telah Mengkontaminasi Orang Islam
Kepercayaan Hindu tersebut ternyata telah mempengaruhi kehidupan umat Islam. Terbukti banyak umat Islam yang mencari kekuatan ghaib demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka ada yang secara langsung mempraktekkan ilmu tersbut, tapi ad pula yang melalui dukun. Jadi dukunlah yang melayani keperluan merak untuk disampaikannya kepada yang ghaib.
Setiap pasien yang bertanya tentang kesulitan hidupnya atau meminta obat, si dukun akan menjawab, "Tunggu dulu aku akan bertanya kepada yang ghaib"  lalu memejamkan matanya sambil memegang kunci dan berbicara bagaikan orang kesurupan  (suaranya berbeda dari yang aslinya). Di saat itulah ia membuka hajat pasiennya. Setelah selesai si dukun kembali membuka matanya dan berkata : Yang saya katakan tadi semuanya dari yang ghaib".
Banyak hal bukan saja aneh, tetapi juga mengaburkan ajaran Islam. Diantaranya uang penebus dosa (kifarat). Maksudnya bila ada yang berbuat dosa, maka tobatnya cukup membayar kifarat kepada si dukun  yaitu menyerahkan uang yang nilainya sesuai permintaan mbah dukun tadi. Tujuan mereka menggunakan ilmu ghaib, semata-mata mendapat kekuatan ghaib dengan cara memanggil makhluk halus ruh leluhur, sebagaimana dilakukan oleh orang kebatinan.

2. Sumber Kekuatan Umat Islam
Kita ketahui dari sejarah bahwa tokoh-tokoh Islam pada zaman dulu memang terkenal kuat, baik fisik maupun jiwanya. Seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, dan para sahabat Nabi saw. ulama atau para wali Allah. Namun kekuatan yang mererka miliki itu bukan dari pengalaman batin seperti dilakukan umat Hidu atau kejawen sekarang.  Kekuatan mereka itu merupakan realisasi dari kekuatan dan keteguhan iman mereka kepada Allah swt, sehingga mereka senantiasa mendapatkan pertolonganNya. Sebab itu mereka dalam setiap menghadapi musuh, sedikitpun tidak merasa gentar atau takut. Kemenangan Rasulullah saw. dan para sahabatnya di perang Badar, misalnya, bukan dari hasil ilmu ghaib, tetapi semata-mata adalah berkat pertolongan Allah, sebagaimana firmannya :
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلٰكِنَّ اللَّـهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللَّـهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِىَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَآءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّـهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka. dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.(Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepad orang-orang mu'min dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Anfal : 17)

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا۟ وَاذْكُرُوا۟ اللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyak agar kamu beruntung (QS Al-Anfal :45)
Makna yang terkandung dai 2 ayat di atas menunjukkan bagaimana kekuatan yang dimiliki para mujahid ketika mereka menghadapi musuh, kekuatan mereka adalah kekuata iman, dan kemenangan mereka adalah perkenan ridha  dari Allah swt. Kekuatan dalam ilmu Allah yang di dalam al-Quran disebut ghaib yang bersifat mukhalafah (berbeda dengan mahluk-Nya) Dengan demikian istilah ghaib dalam Islam berbeda dengan pengertian dalam agama Hindu atau animisme. Mereka mengacu pada dewa atau ruh halus, sedangkan Islam pada Allah swt.

3. Pengertian Ghaib Menurut Islam dan Kewajiban Mengimaninya. 
  1. Zaid bin Aslam : Ghaib ialah percaya kepada qadha dan qadar.
  2. Abu Ja'far ar-Razi : Ghaib ialah mengimani dan meyakini adanya Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para rasul, hari Kiamat, surga, neraka, bertemu dngan Allah di surga, hidup setelah mati, bangkit dari kubur (ba'ats), dan beriman kepada segala hal yang berkaitan dengan alam ma'ad (pembalikan di akhirat)
  3. Imam Qatadah bin Diammah dan Imam Duday dari Abi Malik dan Ibnu Mas'ud dari Nabi saw. : Ghaib adalah setiap yang tak terlihat oleh mata indrawi, yakni urusan surga, neraka dan segala isi kandungan al-Quran.
  4. Muhammad bin Ishaq dari Ibnu Abbas r.a. Ghaib adalah setiap sesuatu yang datang dari Allah untuk diimani dan diamalkan.
  5. Sufyan ats-Tsauri dan Atsim bin Dzar : Ghaib adalah al-Quran sebagai kitab suci umat Islam untuk dibaca, diimani, dan diamalkan segala isi kandungannya.
  6. Atha bin Rabah : Ghaib adalah barangsiapa iman kepada Allah, maka berarti ia iman kepada yang ghaib.
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنفِقُونَ
 وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
     أُو۟لٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
 (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang medirikan sholat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan meraka yang beriman kepada Kitab (al quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adaya (kehidupan) Akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Al Baqarah : 3- 5)

Demikian uraian tentang Asal-Usul Hukum Ilmu Ghaib Menurut Islam, semoga kita tidak akan terkontaminasi lagi dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam, dalam persepsi Ghaib.

Pembaca silahkan klik link ini : MUAMALAH  untu menambah wawasan

1 Response to "Asal-Usul Hukum Ilmu Ghaib Menurut Islam"

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel