KEJUJURAN HATI (Kultum Ramadhan) ke-15

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori posting Kultum Ramadhan). Salam jumpa kembali pembaca budiman, semoga dirahmati Allah SWT. aamiin ....
Rasiyambumen / Pelangi Khazanah Islam masih menyajikan Kultum Ramadhan dengan judul Kejujuran Hati. 

Firman Allah di bawah ini menceritakan tentang orang yang beruntung :

فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
"Maka barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung". (QS Ali Imran : 185)

Usai perang Khandaq, Rasulullah saw. memerintahkan kepada pasukan kaum muslimin untuk mengepung benteng Yahudi di Khaibar.

Hal ini untuk membuat penghitungan akibat ketua mereka, Hujay bin Akhtab menghasut kabilah-kabilah agar mengepung Madinah di perang Khandaq.

Saat pengepungan salah satu benteng di Khaibar, tiba-tiba datanglah seorang penggembala Yahudi bernama Aswad sedang menggiring ribuan kambing.  Khawatir mata-mata maka Aswad pun ditangkap lalu dihadapkan kepada Rasulullah saw. dan Nabi saw. menasehati Aswad dan akhirnya dia taslim dan mengucapkan kalimat syahadat.

"Tapi saya harus kembalikan kambing-kambing ini kepada pemiliknya ya, Rasulullah "ujar Aswad"  "silahkan hak orang harus dikembalikan"  jawab Nabi saw.

Lalu Aswad mulai memasukkan kambing-kambing itu ke benteng Yahudi, dan pasukan kaum muslimin dilarang menyerang hingga Aswad selesai.

Selanjutnya Aswad ikut bergabung dengan pasukan kaum muslimin. Siang itu akhirnya kaum muslimin berhasil merebut satu dari tiga benteng Yahudi tersebut. Lalu harta rampasan pun dibagi-bagikan termasuk bagian untuk Aswad. Akan tetapi Aswad menampiknya, dia tidak mau menerimanya.

"Aku tidak menginginkan ini ya, Rasulullah saya ingin sahid dan tertusuk disini dan di sini. "ujar Aswad" sambil menunjuk dada dan lehernya.

Setengah berbisik sahabat bertanya kepada Rasulullah, apakah keinginan Aswad itu sungguh-sungguh atau bukan. ya Rasulullah ?

"Kalau kata-kata itu keluar dari hati nuraninya, maka Allah akan membuktikannya". kata Nabi saw.

Menjelang Ashar perangpun kembali berkecamuk, dan kaum muslimin berhasil merebut benteng kedua namun Aswad gugur dia syahid.

Sahabat melaporkan hal ini kepada Rasulullah saw. "Aswad syahid ya Rasulullah, dia tertusuk di sini dan disini ujar sahabat itu sambil menunjuk leher dan dada.

"Faqad Shadaq (sesungguhnya dia jujur)" kata Nabi saw. "Dia yang bicara tadi ya Rasulullah, tanya sahabat "Benar dia itu" jawab Nabi saw. dan Aswad akan menjadi ahli surga.

Dalam keterangan lain dikisahkan bahwa sejak mengucapkan kalimah syahadat hingga mencapai syahidnya ternyata Aswad belum sempat menunaikan shalat, namun takdir berlaku baginya mendapatkan surga Allah SWT.

"Barang siapa diciptakan sebagai ahli surga, maka dimudahkan baginya amal-amal ahli surganya". (al-Hadits)

Kalau kita tinjau dari segi umur keimanan, tentu Aswad masih sangat belia, masih mualaf, bahkan melakukan 1 kali sholatpun belum pernah. Namun karena kejuruan hatinya dia disebut Nabi saw. sebagai orang sidiq dan berhak mendapat surga Allah SWT.

"Subhaanallah, bagaimana dengan kita, yang umur keimanannya jauh lebih tua?" Tanyakan kepada diri kita masing-masing.

Suara tekukur sedih bunyinya
Tentu rindukan bebas terbang
Siapa tak jujur pada hatinya
Tentu selalu merasa bimbang.

Pembaca budiman silakan baca materi di link ini :  KHUTBAH JUM'AT

0 Response to "KEJUJURAN HATI (Kultum Ramadhan) ke-15"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel