KASIH SAYANG (Kultum Ramadhan) ke-6

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb  Kajian Islam (katagori posting Kultum Ramadhan) Selamat menunaikan ibadah pusa, pembaca budiman semoga selesai sampai satu bulan penuh. Aamiin... 
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam ingin memposting tulisan Kultum Ramadhan seperti judul di atas.
  
"Allah melaknat orang yang menyiksa dan mengurung hewan."( Hadits Nabi saw.)


Dikisahkan, seorang ibu yang tengah duduk memangku kedua anaknya yang masih balita. Seseorang kebetulan lewat merasa iba dan memberikan tiga butir kurma padanya. lalu sang ibu memberikan satu kurma untuk anaknya yang besar, kemudian satu kurma lagi diberikan kepada anaknya yang kecil, lalu kurma yang ketiga akan dimakan oleh si ibu, namun tiba-tiba putranya yang besar meminta kurma itu, karena kurmanya tadi sudah habis. Maka si ibu pun tidak jadi memakannya dan memberikan kurma yang tinggal satu itu kepada si buah hati.

Rasulullah saw. mengetahui kejadian itu, beliau berkata "Si ibu itu masuk surga" karena memberikan kasih sayang kepada anaknya.

Kasih sayang merupakan sifat dasar manusia. bukankah manusia terlahir diawali dari kasih sayang antara dua makhluk laki-laki dan perempuan. Namun bisa saja lingkungan buruk kemudian mengubah prilaku seseorang, sehingga ia menjadi kasar, bahkan bersifat kejam kepada siapapun.

Suatu ketika Rasulullah saw. didatangi  cucu-cucu beliau Hasan dan Husain yang habis bermain di pasir. Kebetulan Arab Badui bernama Aqra bin Habis menyaksikan peristiwa itu dan berkomentar "Saya punya cucu sepuluh orang, tapi tapi saya tidak pernah mencium meraka"

Mendengar ucapan itu Rasulullah saw. marah dan berkata "Aku tidak sanggup menumbuhkan kasih sayang di hatimu, bagaimana jika Allah SWT. mencabutnya. Ibarat siapa yang tidak mengasihi yang di bumi, tidak akan dikasihi yang di langit.     

Rasulullah saw. dikenal bersifat kasih penyayang kepada makhluk Allah SWT. apalagi terhadap keluarga sendiri.

Simaklah bagaimana beliau memanggil istrinya Aisyah dengan sebutan humaira (yang kemerahan) panggilan ini adalah panggilan mesra yang menyenagkan hati sang istrti. Bahkan Rasulullah pernah sujud lama sekali, sehingga shahabat mengira sedang turun wahyu. Namun rupanya sang cucu menaiki punggungnya, dan beliau tidak ingin mengganggu kesenangan cucu tercintanya tersebut.

Rasulullah saw. pernah menagis saat putranya Ibrahim wafat, sehingga Abdurrahman bin Auf bertanya mengapa Engkau, wahai Rasulullah menangis? "Ini adalah tangisan kasih sayang wahai Ibnu Auf"  

Rasulullah saw. melanjutkan pembicaraannya, "Sungguh mata ini berlinang, hati ini sedih, namun kami tidak tidak mengucapkan kata-kata kecuali yang diridhai Allah. Sungguh kami sangat sedih berpisah dengan engkau wahai anakku, Ibrahim"   

Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk berkasih sayang sesama orang beriman, Kita rasakan bagaimana perihnya perut, lapar saat menjelang berbuka. namun ingatlah bahwa kaum fakir, miskin hampir setiap hari telah merasakannya.  Empati ini dengan melalui Puasa Ramadhan tentu harus dapat mengetuk sanubari kita untuk saling berbagi. Maka kasih  sayang ini akan terjadi dengan  harmonis.
Pembaca jangan lupa baca link ini : SEJARAH


Hiasilah rumahmu dengan melati
Hidangkan di meja si lapis legit
Kasihilah makhluk yang ada dibumi
Engkau akan dikasihi Yang ada di langit

0 Response to "KASIH SAYANG (Kultum Ramadhan) ke-6"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel