KISAH ABBAD BIN BISYIR

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (Katagori Kisah)
Pembaca setia, saya hadir kembali dengan materi seputar kisah pahlawan Islam di zaman Rasullah saw. dia seorang pembaca Al-Quran dengan suara yang sangat merdu. Baiklah mari kita ikuti kisahnya di bawah ini, dan sebelumnya telah dipost Kisah Thalhah bin Ubaidillah  mari kita lanjut ke kisah Abbad bin Bisyir. 
Ketika Mush'ab bin Umeir tibadi Madinah sebagai utusan dari Rasulullah saw. untuk mengajarkan seluk beluk agama Islam kepada orang-orang Anshar yang telah bai'at kepada Nabi dan membimbing mereka melakukan sholat, maka Abbad bin Bisyir ra. adalah salah seorang budiman yang telah dibukakan Allah hatinya untuk menerima kebaikan.  Ia datang menghadiri majelis Mush'ab dan mendengarkan da'wahnya.  Lalu diulurkan tanganya mengangkat bai'at memeluk Islam. Dan semenjak saat itu mulailah ia menempati kedudukan utama di antara orang-orang Anshar yang dirdhai oleh Allah serta mereka ridha kepada Allah. Abbad bin Bisyr adalah seorang sahabat yang tidak aing dalam sejarah dakwah Islam.  Ia tidak hanya termasuk di antara para 'abid (ahli ibadah) tapi juga tergolong kalangan para pahlawan yang gagah berani dalam menegakkan kalimah Allah. Tidak hanya itu, ia juga seorang penguasa yang cakap, berbobot dan dipercaya dalam urusan harta kekayaan kaum Muslimin. 

1. Bacaan al-Qurannya Sangat Merdu. 
Ketika Islam Mulai tersiar di Madinah, Abbad bin Bisyr  Al-Asyuhaly masih muda. Dalam kegiatan sehari-hari dia memperlihatkan tingkah laku yang baik, bersikap seperti orang-orang yang sudah dewasa, kendati usianya mebul mencapai du puluh lima tahun.  Dia mendekatkan diri kepada seorang da'i dari Makkah, yaitu Mush'ab bin Umair . Dalam tempo singkat, hati keduanya terikat dalam ikatan iman yang kokoh. Abbad bin Bisyr mulai belajar membaca Al-Quran kepada Mush'ab.
Suaranya merdu, menyejukkan dan menawan hati. Oleh karena itu, ia terkenal dikalangan para sahabat sebagai imam dan pembaca Al-Quran. Pada suatu malam ketika Rasulullah saw. sedang melaksnakan sholat tahajud di rumah Aisyah yang berdekatan dengan masjid, terdengar oleh beliau suara Abbad bin Bisyr membaca Al Quran dengan suara merdunya 
"Ya Aisyah, suara Abbad bin Bisyrkah itu ?" tanya Rasusullah. 
" Betul, ya Rasulullah! jawab Aisyah.
Rasulullah saw. berdoa, "Ya Allah ampunilah dia!"

2. Dipanah Ketika Sedang Sholat Malam
Abbad bin Bisyr turut berperang bersama Rasulullah saw. dalam peperangan yang beliau pimpin. Dalam peperangan-peperangan itu dia bertugas sebagai pembawa Al-Quran. Ketiaka Rasulullah saw. kembali dari perang Dzatur Riqa' beliau beristirahat dengan seluruh pasukan Muslim di lereng sebuah bukit. Setibanya di tempat perhentian di atas bukit Rasulullah saw. bertanya, "Siapa yang bertugas jaga malam ini" Abbad bin Bisyr dan Ammar bin Yasir berdiri, Kami ya Rasulullah, kata keduanya serentak. Rasulullah telah menjadikan keduanya bersaudara ketika kaum Muhajirin baru tiba di Madinah. Ketika keduanya keluar ke pos penjagaan , Abbad bertanya kepada Ammar , "Siapa diantara kita yang berjaga terlebih dahulu?"
"Aku yang tidur lebih dahulu", jawab Ammar yang bersiap-siap untuk berbaring tidak jauh dari tempat penjagaan.
Dalam suasana malam yang tenang dan hening, Abbad bin Bisyr shalat malam dan larut dalam manisnya ayat-ayat Al-Quran yang dibacanya.  Dalam sholat itu ia membaca surat Al-Kahfi dengan suara memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya.  Ketia Abbad tenggelam dalam mahabbah dengan Rabb-nya, seorang laki-laki datang dengan tergesa-gesa dan melihat seorang hamba Allah sedang beribadah. Lelaki itu yakin bahwa Rasullah ada di tempat itu dan orang yang sedang shalat itu adalah pengawal yang bertugas jaga . Orang itu menyiapkan anak panah dan memanah Abbad dengan tepat mengenai tubuhnya. Abbad mencabut anak panah yang bersarang di tubuhnya sambil meneruskan bacaan dan tenggelam dalam shalat. Orang itu memanah kembali dan mengenai Abbad dengan jitu. Abbad kembali mencabut anak panah lalu meneruskan ibadahnya. Kemudian orang itu memanah lagi. Abbad mencabut lagi anak panah dari tubuhnya seperti dua anak panah terdahulu.
Giliran Jaga bagi Ammar bin Yasir pun tiba. Abbad merangkak ke dekat saidaranya yang tidur, lalu membangunkannya seraya berkata, "Bangunlah! Aku terluka parah dan lemas"
Sementara itu melihat mereka berdua, si pemanah buru-buru melarikan diri. Ammar menoleh ke arah Abbad dan melihat darah bercucuran dari tiga luka di tubuhnya. "Subhanallah" Mengapa engkau tidak membanunkan aku ketika panah pertama mengenaimu?" tanyanya keheranan.
" Aqu sednag membaca Al-Quran dalam shalat. Aku tidak ingin memutuskan bacaanku sebelum selesai. Demi Allah, kalaulah tidak karena aku takut akan menyia-nyiakan tugas jaga yang dibebankan Rasullah, menjaga pos perkemahan kaum Muslimin , biarlah tubuhku putus daripada memutuskan baccan dalam shalat," jawab Abbad.

3. Syahid Di Kebun Maut.       
Ketika perng memberantas orang-orang murtad  berkecamuk pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq, Khalifah menyiapkan pasukan besar untuk menindas kekacauan yang ditimbulkan oleh Musailamah Al-Kadzab.
Abbad bin Bisyir termasuk pelopor dalam pasukan tersebut.
Abbad dan pasukannya menyerbu dan memecah pasukan musuh, serta menebar maut dengan pedangnya. Kemunculannya menyebabkan pasukan Musailamah Al-Kadzab terdesak mundur dan melarikan diri ke kebun Maut.
Di sana, dekat pagar tembok kebun Maut, Abbad gugur sebagai Syahid, tubuhna penuh dengan luka bekas bacokan pedang, tusukan lembing, dan panah yang menancap. Para sahabat hamir tak  mengenali tak ada yang dapat mengenalinya, kecuali setelah melihat beberapa tanda di bagian tubuh yang lain.

Demikian kisah Abbad bin Bisyr yang sungguh telah rela berkorban demi tegaknya Islam melindungi kaum Muslimin  ketia itu. Sem oga kita dapat mengambi ibrah dari kisah ini, sehingga dapat menebalkan iman kita kepada Allah SWT. Aamiin...


Sumbe  :
www.republika.co.id    
     

0 Response to "KISAH ABBAD BIN BISYIR"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel