HARTA DAN KEKAYAAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN










Ada dua golongan yang dibenci dalam Islam,  cara memandang harta dan kekayaan.

Satu golongan mengatakan bahwasanya harta merupakan segala-galanya. Harta dianggap sebagai solusi problematika umat, sehingga golongan ini menjdaikan harta sebagai illah (Tuhan)Nya, mereka menganggap bahwasanya manusia diciptakan di dunia ini hanyalah untuk mengejar dan mengumpulkan harta seabanyak-banyaknya. 

Adapun golongan yang lain menganggap bahwasanya manusia tidak butuh "harta" , mereka merasa dicukupkan atas aktifitasnya dalam cakupan ibadah Mahdloh saja, karena harta bagi mereka merupakan syaithon yang harus dihindari secara total dalam kehidupan di dunia. Sehingga orang yang demikian kehidupannya sangat tergantung pada orang lain. Hidup di atas sedekah pemberian orang lain. Mereka merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk diluangkan mencari harta bagi keperluan istri, anak-anaknya beserta  keluarga.

Dua golongan di atas adalah golongan yang salah dalam pandangan Islam.
Lalu bagaimana sebenarnya Islam memandang tentang harta? Apakah harta akan didudukkan menjadi salah satu orientasi hidup dan dakwah? atau harta dijadikan seperti singa ganas yang siap menerkam mangsa sehingga wajib bagi setiap orang menghindarinya sebelum membunuhnya.
" Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan (washatan)"
Kelihatannya nudah diucapkan tetapi sulit diimplementasikannya.
Al Quran telah memberi gambaran kepada kita sebagaimana sikap pertengahan (washatan) yang di maksud

" Seluruh alam adalah milik Allah yang diciptakan untuk manusia."

Al quran telah menjelaskan bahwasanya seluruh alam beserta isinya ini adalah milik Allah sebagaimana  FirmanNya : 
أَلَآ إِنَّ لِلّٰـهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ  أَلَآ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ  ﴿يونس:)٥٥
Ingatlah sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ad di langit dan bumi. Ingatlah sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuiNya  (QS Yunus 55).

أَلَآإِنَّ لِلّٰـهِ مَن فِى السَّمٰ السَّمٰوٰتِ وَمَن فِى الْأَرْضِ  ۗ  وَمَا يَتَّبِعُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ شُرَكَآءَ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ ﴿يونس:  ٦٦
  Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga.(QS Yunus 66)
 Dan Allah ta'ala menciptakan semuanya itu untuk kepentingan manusia, sebagaimana firmanNya :
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا

”Dia-lah Allah, yang menjadikan segala sesuatu yang ada di bumi untuk kamu  semua"
 ( QS Al Baqoroh 29)

 Dan semua apa-apa yang diciptakan Allah ta'ala di alam ini untuk manusia merupakan rahmat dariNya yang diberikan kepada umat manusia, sebagaimana Firmannya :

وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 Dan janganlah sebahagian kamu memekan hak sebahagian yang lain diantara kamu dengan jalan bakhil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan) berbuat dosa padahal kamu mengetahui . (QS Al Baqoroh 188)

Status Harta Bagi Manusia
Di atas telah dijelaskan bahwasanya semua yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah ta'ala, termasuk dalam hal ini adalah harta dn kekayaan. Pada hakekatnya manusia dikaruniai oleh Allah ta'ala harta benda adalah sebagai titipan dan amanah yang harus dipergunakan sebagaimana mestinya. Hal ini dijelaskan dalam Firmannya :
" Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasulnya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah terlah menjadikan kamu mengusainya, maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan nafkahkanlah (sebagian) dari hartanya agar memperoleh pahala yang besar"   

Allah telah mengingatkan manusia agar tidak tamak terhadap dunia dan harta. Allah ta'ala telah menciptakan manusia dalam tabiat cinta terhadap harta. Akan tetapi Allah mencela pada orang yang berlebihan mencintai harta hingga menyebabkan dirinya menjadi seorang yang bakhil.
Allah beerfirman mengenai hal tersebut :
" Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan" (QS Al Fajr 20)
" Dan manusia itu sesungguhnya sangat ingkar tidak bertirima kasih kepada Tuhannya"
" Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta (QS Al Aadiyaat 6-8)

Mengapa Kita Jadi Orang Miskin 
Bagi orang muslim cobaan atas sempinya rizki dan kekurangan harta dapat disebabkan oleh :
Hukuman atas perbuatan dosa dan maksiat yang ia kerjakan'
Allah SWT berfirman sbb:
"Dan apasaja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS Asy Syuura : 30)

Barang siapa yang mengerjakn amal yang sholih maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang mengerjakan kejahatanmaka itui akan menimpa dirinya sendiri. Kemudaian pada Tuhanmulah kamu dikembalikan (QS. Al Jaasiyyah : 15)

Kesimpulam :  
Senenarnya masih banyak ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang harta, kelejatan dunia, usaha dan berbagai urusan muamalat lain dalam Al Quran.
  1.  Semua apa yang ada di dunia seisinya adalah milik Allah SWT yang telah Allah ciptakan untuk   kepentingan manusia, termasuk dalam hal harta dan kekayaan.
  2. Harta dan kekayaan adalah salah satu wasillah/perantara dan pendukung untuk ibadah kita kepaada Allah SWT.
  3. Manusia diciptakan dalam tabiat cinta kepada harta. Kecintaan kepada harta dan kekayaan, membuat manusia ingkar kepada Allah SWT.
  4. Allah  SWT telah banyak mencela kepada manusia yang tamak terhadap harta dan kekayaan.
  5. Harta dan kekayaan merupakan ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepada manusia di dunia ini.
  6. Allah telah memerintahkan kepada manusia untuk bekerja mencari rezki tidak dengan rakus apalagi meghalalkan segala cara. Dan tidak diperbolehkan untuk hidup bermegah-megahan.
Dan pad akhirnya harta dan kekayaan adalah untuk /alat memudahkan kita dalam beribadah baik ibadah Mahdoh maupun ghoirumahdoh.
"Wahai kaumku berbuatlah sepenuh kesanggupanmu sesungguhnya aku pun berbuat pula. Kelak kamu akan mengetahui siapa diantara (kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini, Sesungguhnya orang yang dzolim itu tidak akan mendapat keberuntungan. (QS Al An aam ; 35)

Demikian urain tentang harta dan kekayaan untuk dapat kita ambil manfaatnya.
Semoga kita menjadi islam yang kuat kuat dalam iman, kuat dalam ekonomi dan selalu bersyukur.
 

0 Response to "HARTA DAN KEKAYAAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel