ADAB SHOLAT BERJAMA'AH DI MASJID


Shalat jama'ah di masjid merupaan salah satu amal yang mulia. Agar ibadah ini semakin sempurna, ada beberapa adab dan petunjuk Rasulullah SAW yang tidak boleh diabaikan. Berikut diantara beberapa adab yang perlu diperhatikan seorang muslim ketika hendak melakukan sholat berjama'ah di Masjid.

1. Memilih Pakaian Yang Bagus
Hendaknya kita memilih pakaian yang bagus saat akan pergi ke masjid untuk sholat berjama'ah. Allah SWT tidak hanya memerintahkan kita untuk sekedar memakai pakaian yang menutup aurat saja, akan tetapi memerintahkan pula untuk memakai pakaian yang paling bagus, Allah SWT berfirman :

يٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ  
Hai anak adam pakailah pakaianmu yang indah di setiap (masuk) masjid (QS Al A'rof : 31)

Dari ayat ini dapat diambil pelajaran bahwa kita dianjurkan bahkan diperintahkan untuk berhias ketika hendak sholat baik di rumah terlebih di masjid. Terlebih ketika hari Jum'ah atau dua hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha. dan dianjurkan menggunakan parfum yang harum dan tidak menyengat.

Namun sekarang sering kita jumpai kaum muslimin yang ketika hendak pergi ke masjid hanya menggunakan pakaian seadanya padahal ia memiliki yang lebih bagus bahkan ada yang terbagus. Bahkan tidak sedikit yang mengenakan pakaian yang penuh gambar dan tulisan-tulisan. Dan bahkan yang lebih parah lagi adalah memakai pakaian kaos oblong dan banyak gambar yang mencolok. Akibatnya mau tidak mau jamaah yang ada dibelkangnya akan melihat dan membacanya sehingga mengganggu dan  mengurangi konsentrai  serta kekhusu'an dalam sholat.

2. Berwudhu Dari Rumah 
Sebelum pergi ke Masjid hendaknya berwudhu sejak dari rumah apabila ia bermukim di satu kampung, komplek atau desa, kecuali orang-orang yang sedang musyafir atau bekerja di luar rumah maka diperbolehkan untuk berwudhu di masjid ia akan sholat.  Sabda Rasulullah SAW :

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

Barang siapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu dari rumah Allah (Masjid), untuk menunaikan salah satu dari kewajiban yang Allah wajibkan dengan kedua langkah kakinya, maka dari salah satunya akan menghapus dosa, dan langkah yang lainnya akan mengankat derajat (HR Muslim 1553)

3. Membaca Doa Menuju Masjid

Saat keluar dari rumah , Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk membaca do'a : Dari Anas bin Malik beliau Nabi SAW bersabda :

"Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan Bismillahi tawakaltu alallahi laa haula walaa kuwwata illa billah,"

Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah Tidak ada daya dan upaya kecuali izin Allah.
Beliau bersabda :
Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya; Kamu telah mendapatkan petunjuk telah diberi kecukupan , dan mendapat penjagaan, hingga syaetan-syaetan menjauh darinya. Lalu syaetan yang lainnya (berkata kepada syaitan yang akan menggodanya) Bagimana engkau akan dapat menggoda seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan dan penjagaan  (HR Abu Daud no.595 At Tarmidzi No.3487) 

4, Berdoa Ketika Masuk Masjid
Setelah sampai di masjid hendaknya masuk dengan dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid. Bacaan doa masuk masjid sebagaimana terdapat Hadits (Abu Said RA.) 
" JIka seorang diantara kalian memasuki masjid maka ucapkanlah ; Allammaftahlii Abwaaba Rahmatika" (Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatMU) dan jika keluar masjid ucapkanlan ;"Allahuma inni  as aluka min fadhlika" (Ya Allah aku memohon dari karuniaMU) (HR Muslim 713)

5. Tidak Lewat Didepan Orang Yang Sedang Sholat.

Harap diperhatikan ketika kita berjalan di dalam masjid jangan sampai melewati di depan orang yang sedang sholat. Hendaklah orang yang lewat di depan orang yang sholat merasa  takut akan dosa yang diperbuatnya. Sabda Rasulullah SAW,  " Seandainya orang yang lewat di depan orang yang sedang sholat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya niscaya ia memilih untukberhenti selama 40 (tahun) itu lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yang sedang sholat." (HR Bukhari 500 & Muslim )

Keterangan : 
Yang terlarang dilewati di depannya adalah apabila yang sholat itu sholat sendiri atau didepan Imam. Adapun jika liwat di depan makmum maka tidak mengapa. Hal ini didasari oleh perbuatan Ibnu  Abas ketika beliau menginjak usia baligh, beliau pernah liwat di sela-sela shaf jama'ah, yang di imami oleg Rasulullah SAW. Dengan menunggangi kelede betina Ibnu Abbas turun mengikat keledainya lalu beliau bergabung dalma shaf  jama'ah. Dan tidak ada seorangpun yang menginkari / mengingatkan perbuatan tersebut. (Lihat bukhari 76 dan Muslim 504) 
Namun sebaiknya memilih jalan lain agar tidak melewati di depan shaf makmum.

6. Melaksanakan Sholat Dua Raka'at Sebelum Duduk
Diantara adab ketika masuk masjid adalah melaksanakan sholat dua raka'at sebelum duduk. Sholat ini di istilahkan oleh para ulama dengan sholat tahiyyatul masjid. Rasulullah SAW bersabda ; "Jika salah seorang dari kalian masuk masjid maka hendaknya dia shalat dua raka'at sebelum dia duduk." (HR Bukhori 573 & Muslim 714)

Syariat ini berlaku untuk laki-laki dan wanita. Hanya saja para ulama mengecualikan darinya Khatib jum'at, dimana tidak satupun dalil yang menunjukkan bahwa Nabi SAW sholat tahiyatul masjid sebelum berkhutbah. Akan tetapi beliau datang langsung naik mimbar. Syariat ini juga berlaku untuk semua masjid termasuk masjidil haram. Yang dimaksud dengan tahiyattul masjid adalah sholat sebelum duduk di dalam masjid. Keterangan ini sudah tercapai dengan sholat apa saja yang dikerjakan sebelum duduk. Oleh karena itu sholat sunnah wudhu, sholat sunnah rawatib bahkan sholat wajib semuanya merupakan tahiyattul masjid jika dikerjakan sebelum duduk.  Merupakan hal yang keliru jika tahiyattul masjid diniatkan tersendiri, karena pada hakekatnya tidak ada dalam hadits sholat tahiyattul masjid. Akan tetapi ini hanyalah penamaan ulama untuk sholat dua rakaat sebelum duduk. 

Karenanya jika seseorang masuk masjid setelah Adzan lalu sholat Qobbliyah atau sunnah wudhu maka itulah tahiyattul masjid baginya.   Tahiyattul masjid disyariatkan pada setiap waktu jika seseorang masuk masjid dan hanya ingin duduk saja didalamnya. Termasuk juga didalamnya pada waktu-waktu yang terlarang sholat sekalipun. Ini disepakati sebagian pendapat ulama. 

7. Menghadap Sutrah Ketika Sholat.  
Yang dimaksud Sutrah adalah pembatas dalam sholat, bisa berupa tembok, tiang, atau orang yang sedang duduk/sholat, tas dan lain-lain, kalau benda dengan ukuran yang tingginya mencapai 1 hasta.  Sutrah disyariatkan bagi Imam dan bagi orang yang sholat sendirian. Dalil yang menunjukkan disyariatkan sholat menghadap sutrah terdapat dalam sabda Nabi SAW berikut ini :
"Apabila salah seorang diantara kalian sholat hendaknya ia sholat dengan menghadap sutrah dan mendekatlah kepadanya". (HR Abu Daud 698) Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shoheh, sebagaiman Sahibul Jaami' 651.

Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum memasang sutrah adalah wajib karena adanya perintah dari Rasulullah SAW, dalam sholat berjamaah yang menghadap sutrah adalah imam dan sutrah bagi imam juga merupakan sutrah bagi makmum yang dibelakangya.  Hendaklah orang yang sholat menolak / mencegah apapun yang lewat di depannya baik orang dewasa maupun anak-anak . Rasulullah SAW bersabda " Apabila salah seorang dari kalian sholat menghadap sesuatu yang menutupinya dari manusia (menghadap sutrah) lalu ada seorang ingin melintas dihadapannya, hendaklah ia menghalanginya pada lehernya. Kalau orang tersebut enggan untuk minggir (tetap memaksa liwat) perangilah (tahanlah dengan kuat) karena ia hanyalah syaiton".  (HR Bukhori 509 dan Muslim 429)

8. Menjawab Panggilan Adzan  
Ketika mendengar adzan dianjurkan untuk menjawab adzan. Rasulullah SAW, bersabda :  " Apabila kalian  mendengar adzan maka ucapkanlah seprti yang sedang dikumandangkan muadzin" 
 (HR Bukhori 611 Muslim 846) 
Ketika muadzin sampai kalimat "hayya alash sholath dan hayya alal fallah maka ucapkanlah Laa khaulaa walaa kuwwata illa billah.
Ketika selesai mendengar adzan dianjurkan membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW  " Allohumma robba Hadzihid da'wattit taammah wash sholatil qaaimah, atii Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzi wa 'adtahu. ( Ya ALlah pemilik panggilan yang sempurna ini dan sholat yang didirikan, berilah Muhammad wasillah dan keutamaan dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya. Melainkan dia akan mendapatkan safa'atku pada hari kiamat. (HR Bukhori 99)

9. Tidak Keluar dari Masjid Tanpa Udzur 
Jika kita berada didalam masjid dan adzan sudah dikumandangkan, maka tidak boleh keluar dari masjid sampai ditunaikannya sholat wajib. (kecuali jika ada udzur. 
Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah riwayat dari Abu As Sya'tsaa RA, beliau berkata kami pernah duduk bersama Abu Hurairah dalam sebuah masjid, kemudian muadzin mengumandangkan adzan. Lalu ada orang laki-laki yang berdiri kemudaian keluar dari masjid, Abu Hurairah melihat hal tersebut kemudian beliau berkata ; Perbuatan orang tersebut termasuk bermaksiat terhadap Abul Qasim (nabi Muhammad SAW) (HR Muslim 655)

Imam Nawawi menjelaskan bahwa berdasarkan hadits di atas dibenci keluar masjid setelah ditunaikan adzan sampai sholat wajib ditunaikan, kecuali ada udzur.  Tidak boleh keluar dari masjid setelah dikumandangkan adzan kecuali ada udzur seperti mau ke kamar kecil, atau berwudhu, dan mandi serta keperluan mendesak lainnya.

10. Memanfaatkan Waktu Antara Adzan dan Iqomah
Hendaknya kita memanfaatkan waktu antar adzan dan iqomah dengan amalan yang bermanfaat, seperti sholat sunnah, membaca Al quran, berzikir atau berdoa. Waktu ini merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
"Doa diantara adzan dan iqomah tidak tertolak" (doanya diterima)  (HR Turmidzi 212 ia berkata "Hasan Shoheh")

11. Jika Iqomah telah dikumandangkan  
Dari Abu Husaizah dari Nabi SAW Bersabda " Jika sholat wjib telah dilaksanakan maka tidak boleh ada sholat lain selain sholat wajib"  (HR Muslim 710)
Berdasarkan hadits diatas jika seorang sedang sholat sunnah kemudian iqomah dikumandangkan maka tidak perlu melanjutkan sholat sunnah tersebut dan langsung ikut sholat wajib bersama Imam.

12. Raih Shaf Yang Utama.    
Diantara kesempurnaan sholat berjamaah adalah sebisa mungkin menempatkan diri di shaf yang utama. Bagi laki-laki yang paling depan dan bagi wanita yang paling belakang. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda : " Sebaik-baik shaf laki-laki adalah shaf pertama dan sebruk-buruk adalah yang terakhir. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah yang terakhir dan seburu-buruk adalah shaf pertama.( HR Muslim 440) Rasulullah SAW bersabda : "Seandainya mereka mengetahui keutamaan (pahala) yang diperoleh dalam Shaf yang pertama, niscya meraka akan mengundi untuk mendapatkannya." (HR Bukhori 721 dn Muslim 437)

13.  Merapikan Barisan   
Perkara yang harus diperhatikan dengan serius dan tidak dianggap remeh adalah masalah lurus dan rapatnya shaf (barisan dalam sholat)  Masih banyak kita jumpai di sebagian masjid, barisan shaf sholat tidak lurus dan rapat. Dijelaskan dalam hadits dari sahabat Abbdillah Nu'man bin Basyir beliau berkata , Aku mendengar Rasulullah Saw bersabada :  "Hendaknya kalian bersungguh-sungguh meluruskan shaf kalian atau Allah bersungguh-sungguh akan memperselisihkan diantara wajah-wajah kalian" (HR Bukhori 717 dan Muslim 436)

14. Jangan Mendahului Gerakan Imam   
Imam sholat dijadikan pemimpin dan wajib diikuti dalam sholat, sebagaimana dijelaskan dalam hadits.  " Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti maka janganlah menyelisihnya. Apabila ia ruku' maka ruku'lah. Dan bila mengatakan Sami'allahh liman hamidah, maka katakanlah Robbana walakal Hamdu, Dan apabila ia sujud maka sujudlah . Apabila imam sholat dengan duduk, maka sholatlah kalian dengan duduk.
Rasulullah memberikan ancaman keras bagi seseorang yang mendahului imam, seperti disebutkan dalam hadits berikut :
" Tidaklah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, takutlah jika Allah akan mengubah kepalanya menjadi kepala keledai". ( HR Bukhori 691)

14. Berdoa Ketika Hendak Masuk  dan Keluar Masjid
Dari Abu Hurairah atau dari Abu Usaid ia berkata : Rasullah bersabda;   
"Jika salah seorang diantara kalian masuk masjid hendaknya ia membaca Allaummaftahli abwaaba rahmatika  ( Ya Allah bukakanlah pintu rahmatMU) dan apabila hendak keluara masjid mengucapkan Allahumma inni As Alukaa min Fadhlika ( ya Allah aku minta dari kemulianMU) 

15. Jika Wanita Hendak Ke Masjid 
Rasulullah saw. bersabda : "Tempat sholat yang paling baik bagi wanita adalah di dalam rimahnya".  Allah SWT berfirman : "Dan hendaklah kamu tetap dirumah dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyyah dahulu" ( Al Ahzab : 33)
Shalat seorang wanita dirumahnya lebih baik daripada di masjid. Namun demikian Rasulullah saw. memberikan toleransi kepada wanita. Rasulullah SAW bersabda : "Jangan kalian larang istri-istri kalian untuk pergi ke masjid, " tetapi rumah-rumah mereka lebih baik baginya.
(HR Abu Daud dan disholehkan di dalam kitab Irwa Al Ghalil 515)
"Jika seorang wanita hendak ke masjid ada beberapa adab khusus yang pelu diperhatikan"
  1.  Meminta izin suami atau mahramnya
  2. Tidak menimbulkan fitnah
  3. Menutup aurot mulai keluar dari rumah
  4. Tidak berhias dan tidak menggunakan parfum
Inilah di antara beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika hendak sholat berjamaah di Masjid.
#Disadur dari  kitab shahih Fiqih Sunnah Karya Syikh Abu Malik, dan Al Wajiiz Fihis Sunnah wal Kitaabi

Aziiz karya Syaikh Dr Abdul 'Adzim Badawi serta beberapa tambahan dari sumber lain.#         

0 Response to "ADAB SHOLAT BERJAMA'AH DI MASJID"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel