Keutamaan Amalan Pada Tanggal 25 Bulan Dzulqo'dah


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Aqidah)

Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Makna Dzulqo'dah.
Secara bahasa, Dzulqa'dah terdiri dari dua kata : "Dzul" yang mengandung makna memiliki, dan "Qa'dah" yang artinya : "tempat yang diduduki". Bulan ini juga termasuk dalam bulan-bulan suci, dari jumlah 12 bulan tahun Hijrah. Sesuai dengan manka dari bulan tersebut, bangsa Arab berada  duduk-duduk di rumah saja dan tidak berangkat untuk perang, kerena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh berperang. (Al Mu'jam Al Wasith, kata Al Qa'dah). Bulan ini juga mempunyai nama lain. Diantaranya orang Jahiliyyah menyebut bulan inidengan Waranah. Ada juga orang Arb yang menyebut bulan ini dengan nama Al-Hawa. (Al Mu'jam Al-Wasith, kata : Waranah atau Al-Hawa). 


Dari dua belas bulan dalam tahun Hijrah, ada satu keutamaan amalan pada tanggal 25 bulan Dzulqo'dah yang sangat agung manfaatnya. Malam tanggal 25 Dzulqo'dah adalah malam bumi dibentngkan dari bawah Ka'bah di atas air. Malam ini adalah malam yang mulia, malam diturunkannya rahmat Allah swt. Barangsiapa yang bangun malam untuk beribadah, ia akan memperoleh pahala yang tak terhingga. 

Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali Al-Wasysya', ia berkata : "Pada suatu ketika aku bersama ayahku, ketika itu aku masih kecil, kemudian kami makan malam di dekat makam Imam Ali Ar-Ridha, malam itu adalah malam tanggal 25 Dzulqo'dah, ia berkata kepadanya : "Malam 25 Dzulqo'dah adalah malam kelahiran Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Isa as., malam ini adalah malam dibentangkannya bumi dari bawah Ka'bah. Barangsiapa yang berpuasa pada hari ini, nilainya sama dengan berpuasa 60 bulan. 

Bulan Dzulqa'dah juga salah satu bulan diantara bulan-bulan yang disebut oleh Allah sebagai bulan haram. Allah SWT. berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 36 sebagaiberikut : 
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia mencaiptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan harram. Itulah (ketetpan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum mussyrikin itu semuanya sebagaimana mere-kapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa" (QS, At-Taubah : 36)

Dalam tafsir Ath-Thabrani, Tafsir Al-Quranul Adzim karya Ibnu Katsir dijelskan bahwa yang dimaksud dengan bulan-bulan haram ialah Dzulqa'dah Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.


عَÙ†ْ Ø£َبِÙŠ بَÙƒْرَØ©َ رَضِÙŠَ اللَّÙ‡ُ عَÙ†ْÙ‡ُ عَÙ†ْ النَّبِÙŠِّ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ù‚َالَ Ø¥ِÙ†َّ الزَّÙ…َانَ Ù‚َدْ اسْتَدَارَ ÙƒَÙ‡َÙŠْئَتِÙ‡ِ ÙŠَÙˆْÙ…َ Ø®َÙ„َÙ‚َاللَّÙ‡ُ السَّÙ…َÙˆَاتِ ÙˆَالْØ£َرْضَ السَّÙ†َØ©ُ اثْÙ†َا عَØ´َرَ Ø´َÙ‡ْرًا Ù…ِÙ†ْÙ‡َا Ø£َرْبَعَØ©ٌ Ø­ُرُÙ…ٌ Ø«َÙ„َاثٌ Ù…ُتَÙˆَالِÙŠَاتٌ Ø°ُÙˆ الْÙ‚َعْدَØ©ِ ÙˆَØ°ُÙˆ الْØ­ِجَّØ©ِ ÙˆَالْÙ…ُØ­َرَّÙ…ُ Ùˆَرَجَبُ Ù…ُضَرَ الَّØ°ِÙŠ بَÙŠْÙ†َ جُÙ…َادَÙ‰ ÙˆَØ´َعْبَانَ
Dari Abu Bakar r.a . Bahwa Nabi saw. berkata : "Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya ketika Allah menciiptakan langit dan bumi, dalam setahun itu terdapat dua belas bulan. Empat di antaranya adalah bulan haram (disucikan). Tiga dari tiga bulan itu jatuh secara urutan, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan Rajab (yang disebut juga syhrul mudhar) terletak di antara dua Jumadil (Jumadil Ula dan Jumadil tsani) dan Sa'ban"   

Berbicara tentang keutamaan bulan-bulan haram sama halnyaketika membicrakan keutamaan surat-surat maupun ayat-ayat dalam Al-Qur'an. Kita tidak dapat membicarakan membicarakan tentang keutamaan surat maupun ayat secara persial, karena dapat menyebabkan kita bersikap diskriminatif terhadap satu ayat dengan ayat lainnya. Sebagai contoh ketika kita mengetahui keutamaan surat Yasin, maka kita sangat mengutamakan membaca surat Yasin dibanding membaca surat-surat yang lain. Tidak jarang, di antara kita bersikap berlebihan terhadap surat Yasin ini dengan menjadikannya surat yang diantara kita bersikap berlebihan terhadap surat Yasin ini dengan menjadikannya surat wajib dibaca pada setiap malam Jum'at. Oleh karena itu, dalam menyikapi keutamaan bulan-bulan tertentu yang diberi oleh Allah Swt. keutamaan, kita harus bersikap proporsional dengan cara tidak mengesampingkan keutamaan bulam-bulan yang lain. 
Baca juga yang ini :

Bulan harran atau yang disebut juga bulan yang disucikan sebagaimana yang disebabkan oleh At-Thabari dalam kitab tafsirnya ialah bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Di mana di dalamnya amalan-amalan yang baik akan dilipatgandakan pahalanya sedangkan amalan-amalan yang buruk akan dilipatgandakan dosanya. Adapun Ibnu Katsir menjelaskan bahwa bulan yang disucikan itu ada empat, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Dzulqa'dah mempunyai keistimewaan karena di dalamnya Allah swt. melarang manusia untuk berperang. Di dalam bulan Dzulhijjah manusia mempersiapkan diri untuk melaksanakan ritual manasik Haji. Pada bulan Muharram mereka mereka kembali ke negeri mereka masing-masing. Sedangkan pada bulan Rajab orang dari berbagai pelosok negeri yang datang ke Baitullah kembali ke negerinya dalam keadaan aman. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah bulan Rajab menjadi momentum Nabi Muhammad saw. berkomunikasi dengan Allah swt. untuk menerima perintah shalat pada peristiwa "Isra' Mi'raj.

Dzulqa'dah merupakan bulan sebelas dalam penanggalan Islam. Secara bahasa Dzulqa'dah berarti "penguasaan gencatan senjata" karena pada saat itu bangsa Arab dilarang melakukan peperangan. Diantara keutamaan bulan Dzulqa'dah ialah termasuk diantara bulan Haji atau Dzulhijjah sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 197 sebagai berikut :
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapayang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang berakal". (QS Al-Baqarah : 197)    

Menurut Ibnu Rajab, Rasulullah saw.pernah melaksanakan umrah empat kali dalam bulan-bulan haji. Salah satu himahnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim ialah ibadah umroh pada bulan-bulan haji setara dengan pahala haji di bulan-bulan haji. 

Keistimewaanlain yang dimiliki oleh bulan Dzulqa'dah ialah bahwa masa tiga puluh malam yang dijanjikan oleh Allah kepada Nabi Musa untuk bertemu dengan-Nya terjadi pada bulan Dzulhijjah, sedangkan sepuluh malam sisanya terjadi pada bulan Dzulqa'dah. Sebagaimana dijelaskan dalam (QS, Al-A'raf ayat 142) sebagai berikut :
"Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berakta Musa kepada saudaranya yaitu Harun. : "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengakui jalan orang-orang yang membuat kerusakan". (QS Al-A'raf ayat 142). 

Demikianlah beberapa keutamaan amalan pada tanggal 25 bulan Dzulqa'dah. Semoga bermanfaat dan ddapat diamalkan. 


Sumber : 
Dinukil dari buku Amalan-Amalan yang disyariatkan di bulan-bulan Haram.
Karya Ruslan Fariadi A.M. S.Ag, M.S.I. dan telah diselaraskan.   

0 Response to "Keutamaan Amalan Pada Tanggal 25 Bulan Dzulqo'dah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel