PUASA PADA SEBAGIAN BESAR DI BULAN SYA'BAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb.  Kajian Islam. (katagori posting Puasa).
Pembaca budiman, semoga sukses selalu dalam mengarungi hidup di dunia ini, rahmat serta ridha menyertainya. aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, menyajikan materi dengan judul : Puasa Pada Sebagian Besar Di Bulan Sya'ban.

Bulan Sya'ban adalah bulan yang ke 8 dalam sistem kalender Islam. Bulan Sya'ban berada di antara bulan hijriyah Rajab dan Ramadhan. Orang Jawa mengenalnya dengan sebutan Ruwah. Namun bulan Sya'ban ini berakar dari kata bahasa Arab tasya'aba yang berarti berpencar. Pada masa itu kaum Arab biasa pergi mencari air. Bulan Sya'ban juga berasal dari kata sya'ba yang berarti merekah atau muncul dari kedalaman karena ia berada di antara dua bulan yang mulia.

Banyak berpuasa di bulan ini biasa dilakukan oleh Rasulullah swa. , sebagaimana Hadits yang diceritakan oleh 'Aisyah r.anha Artinya : "Tidak kelihatan oleh saya Rasulullah saw. melakukan  puasa dalam waktu sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dan tidak satu bulan pun yang hari-harinya lebih banyak dipuasakan Nabi saw. daripada bulan Sya'ban. (1).
Dan dari Usamah bin Zaid r.a Artinya : Tanya saya "Ya Rasulullah, kelihatannya tidak satu bulan pun yang lebih banyak anda mempuasakan dari bulan Sya'ban!  Ujar Nabi saw. "Bulan itu sering dilupakan orang, karena terletak antara Rajab dan Ramadhan, sedang pada bulan itulah diangkatkan amalan-amalan kepada Allah Rabbul 'alamiin. Maka saya ingin amalan saya dibawa naik selagi saya dalam berpuasa. (2).

1. Hadits Puasa Di Bulan Sya'ban.
a. 'Aisyah r.anha mengatakan :
"Nabi saw. tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya'ban. Nabi saw. biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya." (3).   

b. Dalam Lafazh Muslim, 'Aisyah r.anha mengatakan :
"Nabi saw. biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa pada bulan lain hanya sedikit hari saja." (4).

c. Dari 'Aisyah r.anha beliau mengatakan :
"Terkadang Nabi saw. puasa beberapa hari sampai kami katakan, Beliau tidak pernah tidak puasa dan terkadang beliau beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan : Beliau tidak melakukan puasa. Dan sya tidak pernah melihat Nabi saw. berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan ya'ban. (5)

d. 'Aisyah mengatakan :
"Nabi saw. memberikan perhatian terhadap hilal bulan Sya'ban tidak sebagaimana perhatian beliau terhadap bulan-bulan yang lain. Kemudaian beliau berpuasa ketika melihat hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan, beliau genapkan Sya'ban sampai 30 hari (6)  

e. Ummu Salamah r.anha mengatakan :
Bahwa Nabi saw. belum pernah puasa satu bulan penuh selain Sya'ban, kemudian beliau sambung sambung dengan Ramadhan. (7) 
Yang dimaksud disini adalah berpuasa pada mayoritas hariannya (bukan seluruh harinya). sebagaimana diterangkan oleh Az Zain Ibnul Munir. Para ulama berkata bahwa Nabi saw. tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib. 

2. Tentang Puasa dan Shalat Malam Nishfu Sya'ban. 
Tentang statusnya keutamaan malam nisfu Sya'ban beramal padanya, dan puasa Nisfu Sya'ban, para ulama berselisih pendapat. Setidaknya ada dua pendapat yang saling bertolak belakang dalam masalah ini. Berikut keterangannya :
  • Tidak ada keutamaan khusus untuk malam Nisfu Sya'ban. Statusnya sama dengan malam-malam biasa lainnya. Meraka menyatakan bahwa semua dalil yang menyebutkan keutamaan malam nisfu Sya'ban adalah haditsnya lemah. Al Hafidz Abu Syamah mengatakan : Al Hafidz Abul Kihitab bin Diyyah dalam kitabnya tentang bulan Sya'ban mengatakan : "Para ulama ahli hadits dan kritik perawi mengatakan : "Tidak terdapat satupun hadits shaheh yang menyebutkan keutamaan malam nisfu Sya'ban (8)  Syeikh Abdul Azis bin Baz juga mengingkari adanya keutamaan bulan Sya'ban malam nisfu Sya'ban. Beliau mengatakan : "Terdapat beberapa hadits dhaif tentang keutamaan malan nisfu Sya'ban yang tidak boleh dijadikan landasan. Adapun hadits yang menyebutkan keutamaan shalat di malam nisfu sya'ban, sumuanya statusnya palsu, sebagaimana keterangan para ulama (pakar Hadits) (9).  
  • Terdapat keutamaan khusus untuk malam nisfu Sya'ban.  Pendapat ini berdasarkan hadits Shaheh dari Abu Musa Al Asy'ari r.a. dimana Nabi saw. bersabda : "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya'ban, maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musryik dan orang bermusuhan" (10). Setelah menyebutkan beberapa waktu yang utama, Syeikhul Islam mengatakan pendapat yang dipegang mayoritas ulama dan kebanyakan ulama dalam Mdzahab Hambali adalah meyakini adanya keutamaan malam nisfu sya'ban. Ini juga sesuai keterangan Imam Ahmad. Mengingat adanya banyak hadits yang terkait masalah ini, serta dibenarkan oleh berbagai riwayat dari para shabat dan tabi'in..." (11) Ibn Rajab mengatakan : "Terkait malam nisfu Sya'ban dulu para tabi'in penduduk Syam, seperti Khalid bin Ma'dan, Mak-hul Luqman bin Amir dan beb erapa tabi'in lainnya, mereka memuliakan dan bersungguh-sungguh dalam beribadah itu (12)
  • Bagi Anda dipersilahkan untuk mengamalkan yang anda yakini karena dua-duanya mempunyai dasar yang kuat berdasarkan alasan hadits kedua perbedaan itu
(1) HR. Bukhari dan MUslim
(2) HR. Ab u Daud dan Nasa'i
(3) HR. Bukhari No. 1970 dan MUslim no.1156
(4) HR. Muslim no. 1156     
(5) HR Bukhari dan Musli
(6) Hr. Ahmad Abu Daud, An Nass'i
(7) HR. An Nassai di shahehkan al-Albani
(8) HR. Al Ba'its ala Inkari Hal 33
(9) HR. At-Tarmidzi Al-Bida' hal 11
(10) HR. Ibnu Majah at-Tabrani dan disahkan Al Albani
(11) HR. Majmu, Fatwa 23 : 123
(12) Lathaiful Ma'arif Hal 24    

Untuk materi yang lain silahkan klik link ini :   ANEKA 

0 Response to "PUASA PADA SEBAGIAN BESAR DI BULAN SYA'BAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel