Rasulullah SAW duduk menghadap jamaah setelah salam shalat.

JADWAL SHOLAT

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (katerori posting Shalat)

Pembaca budiman, bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di akhirat kelak. Aaminn.

Nabi, Shalallahu Alaihi Wa sallam jika telah shalat lalu salam, selalu menghadapkan wajahnya kepada jama'ah (makmum). Hal ini didasari keterangan hadits riwayat dari sahabat bernama Samurah bin Jundab, radhiyallahu'an ia menceritakan sebagai berikut : 

 كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَقْبَلَ عَلَينَا بِوَجْهِهِ

"Kebiasaan Nabi, Shalallahu Alaihi Wa sallam jika selesai shalat, Beliau menghadapkan wajahnya kepada saya" (HR. Al-Bukhaari no. 845)

Dalam riwayat lain hadits (HR.Muslim no.709), dijelaskan dari sahabat bernama al-Barra' bin Azib, radhiyallahu 'an ia meriwayatkan dari Nabi, Shalallahu Alaihi Wa sallam sebagai berikut :

كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ الله صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُونَ عَنْ يَمِيْنِهِ يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ

"Kami apabila shalat di belakang Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam, kami lebih memilih di sebelah kanannya karena beliau (setelah shalat) menhadapkan wajahnya ke arah kami". (HR. Muslim no. 709) 

Beliau mengahadapkan wajahnya ke jama'ah setelah salam, namun sebelumnya didahului membaca istighfar 3 x baru beliau menghadapkan wajahnya ke jamaah (makmum). Lalu membaca do'a ; Allahuma antas salam, dan seterusnya. 

Hal ini diriwayatkan oleh sahabat Nabi SAW, Tsauban radhiallahu'an bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : 

كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، إذَا انْصَرَفَ مِن صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقالَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

 "Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam selesai shalat, ia akan memohon ampun sebanyak tiga kali. Dan dia berkata: Ya Tuhan, Engkau adalah kedamaian dan dari-Mu datang kedamaian. Terberkatilah Engkau, Pemilik keagungan dan kehormatan." (HR. Muslim, no. 591).

Sampai kapan Imam selesai mengadap Jama'ah?

Dalam hal ini Rasulullah memberikan keleluasaan kepada Imam, namun secara zahir Imam menhadap makmum sampai selesai zikir lebih diutakaman. Karena didlamnya ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan.   Diantaranya sebagai berikut : 

1. Agar makmum yang ketinggalan shalat berjamaah (masbuk), tidak salah paham karena mengira imam sedang duduk tahiyat, dikira shalat belum selesai. Jika imam tidak mengubah posisi menghadap jamaah, maka makmum yang tertinggal begitu masuk shalat langsung duduk tasyahud. Padahal Imam sudah selesai shalat. 
2. Agar makmum dapat bangkit keluar dari shaf berjamaah, dimana tidak dianjurkan bagi makmum bangkit keluar masjid sebelum imam menghadap ke jamaah. Ini menurut terkuat dari sebagian ulama.. 
3. Pada dasarnya status imam telah selesai/gugur setelah mengucapkan salam. Sehingga dia tidak lagi berada dalam posisi imam.

Mayoritas ulama menghukumi makruh, bila imam ketika sudah salam masih menghadap kiblat selamanya, tetapi hendaknya dipersingkat cukup membaca istighfar 3 x dan dilanjutkan sampai doa Allahumma antas salam hingga ya dzal jalaali wal ikram. (inilah yang sunnah) yang dilakukan Nabi Shalallahu Alaihi Wa sallam. 

Yang dilakukan Nabi SAW ini dapat dilihat dalam keterangan (Syarhul Mumti' hal 4 no. 305-306) disadur dengan ringkas oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah sebagai berikut : 

ولم يمكث مستقبِلَ القِبلة إلا مقدارَ ما يقولُ ذلك ، بل يُسرع الانتقالَ إلى المأمومين ، وكان ينفتِل عن يمينه وعن يساره

"Beliau tidak tetap menghadap kiblat lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk mengucapkan doa tersebut, (istighfar 3 x) akan tetapi beliau segera bergerak ke arah orang-orang yang shalat di belakangnya, lalu menoleh ke kanan dan ke kiri". (jamaahnya).

Demikian uraian singkat "Rasulullah SAW duduk menghadap jamaah setelah salam shalat". Semoga uraian yang singkat ini menjadi wawasan pengetahuan dalam hal ibadah baik mahdhah maupun ghoiru mahdhah. Wallahu 'alam Bishawab.

Share this post