Imam Shalat, Harus Paham Hukum Tajwid Surat Al-Fatiah.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori Posting Aqidah)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Sesuai judul di atas kenapa imam shalat harus paham khususnya tajwid dalam bacaan surat Al-Faitihah. Dalam kaidah shalat terdapat aturan yang harus dilakukan sesuai dengan apa yang telah dicontohkan baginda Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya berikut ini :  
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى  "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat" (HR. Bukhari). 
Hadits di atas ini adalah yang mendasari cara kita shalat yaitu diperintahkan untuk shalat sebagaimana beliau (Rasullah SAW) shalat. 

Shalat memiliki syarat dan rukun sehingga shalat yang dilakukan menjadi sah, jika syarat dan rukun dilakukan dengan sempurna, dan in-sya Allah diterima shalatnya. Bacaan Surat Al-Fatihah di dalam shalat adalah salah satu syarat dan rukun yang harus dibaca (dilakukan). Bahkan tidak boleh hanya di dalam hati saja, tanpa dilafadzkan. Minimal ada gerakan di janggutnya isyarat bahwa ia sedang membaca Al-Fatihah atau bacaan yang lainnya dalam shalat tersebut. 
Sebagian ulama berpendapat bahwa bacaan dalam shalat selirih-lirihnya adalah dapat di dengar oleh telinga sendiri.  Dan tidak sah shalat yang tidak membaca surat Al-Fatihah. 
Hal ini sesuai hadits atau sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut : 
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ-رواه البخاري
"Dari 'Ubadhah bin AS Shamit, bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, bersabda : "Tidak ada (tidak syah) shalat bagi yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah)" (HR. Bukhari).  

Suatu saat di dalam suatu masjid sedang ada shalat berjamaah dan saya mengikuti menjadi makmum. Masih ada terdengar seorang imam yang bacaan surat al-Fatihahnya belum fashih terutama terkait dengan tajwid yang terdapat dalam surat Al-Fatihah tersebut. 
Sebagian ulama mengatakan karena mungkin darurah atau terpaksa tidak ada imam selain dia (imam yang bertugas) maka ini dapat dimaklumi. 

Namun seyogyanya apabila memang sudah diniatkan untuk menjadi imam, apalagi sebagai imam rawatib, seharusnya sudah paham tentang bacaan tajwid. Sebab masih banyak juga imam-imam yang secara kasad dan jelas belum memahami. Hal ini dibuktikannya dengan bacaan yang tidak tepat sesuai tajwidnya. 

Untuk itu sekedar memberikan secuil Pemahaman tajwid, khususnya bacaan Surat Al-Fatihah, kami tuliskan tuntunan di bawah ini. Ikuti dengan seksama agar dapat paham secara tuntas. 

Bacaan Al-Fatifah Dengan Hukum Tajwid. 
 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Dalam 7 ayat tersebut terdat banyak sekali jenis hukum tajwid yang terletak pada setiap kata. Mulai dari Tarqiq, Idham syamsiayah, Izhar, Tafkhim, mad thobi'i, dan masih banyak yang lainnya. 

Ayat 1. بِسْمِ اللهِ  Hukumnya Tarqiq karena terdapat lam jalalain yang didahului kasro, cara membaca lafadz Allah dibaca tipis panjangnya 2 harakat.
الرَّحْمَنِ Hukumnya Idgham Syamsiyah karena terdapat lam ta'rif diikuti kasroh, cara membaca huruf lam dimasukkan ke huruf ro. 
الرَّحِيْمِ Hukumnya Idgham Syamsiyah karena terdapat lam ta'rif diikuti kasroh, cara membaca huruf lam dimasukkan ke huruf ro, dan mad arid lissukun, sebab sebelum waqaf ada mad thobi'i, dan cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 

Ayat 2  اَلْحَمْدُ لِلهِ Hukunya Idzhar qamariyah karena ada alif dan lam diikuti 'ha', cara membacanya harus terang atau jelas.
 رَبِّ Hukumnya Tafhim karena ada 'ro' bertanda baca fat'ah, cara membacanya harus dilemahkan tetapi jelas.
 الْعَالَمِيْنَ hukumnya idzhar qamariyah karena ada alif lam diikuti huruf 'ain', mad thobi'i, karena ada fat'ah diikuti alif, dan mad arid lissukun sebab sebelum waqaf ada mad thobi'i. Cara membacanya harus terang dan jelas. 

Ayat 3. الرَّحْمَنِ Hukumnya Idgham Syamsiyah karena terdapat lam ta'rif diikuti fat'ah, cara membaca huruf lam dimasukkan ke huruf 'ro'. 
الرَّحِيْمِ Hukumnya Idgham Syamsiyah karena terdapat lam ta'rif diikuti fat'ah, cara membaca huruf lam dimasukkan ke huruf 'ro', dan mad arid lissukun, sebab sebelum waqaf mad thobi'i, dan cara membacanya boleh dipanjangkan hingga 4 harakat. 

Ayat 4. مَالِكِ Hukumnya mad thobi'i karena ada fat'ah diikuti alif, dan cara membacanya 'ma' dibaca 2 harakat dan sekedar terang juga jelas. 
 يَوْمِ  Hukumnya mad layinn karena ada wawu sukun didahuli fat'ah, cara membacanya sekedar lunak dan lemas. 
 الدِّينِ = Hukumnya idgham syamsiyah karena ada lam ta'rif diikuti dal dan mad arid lissukun karena sebelum waqaf ada mad thobi'i. Cara membacanya boleh pajang 2 harakat atau lebih hingga 4 harakat. Dan juga karena ada huruf lam bertemu dengan huruf dal, cara membacanya dimasukkan ke dalam huruf 'dal'. 

Ayat 5. اِيَّاكَ نَعْبُدُ Hukumnya mad thobi'i karena ada fat'ah diikuti alif, cara membaca sekedar terang atau jelas. 
 نَسْتَعِيْنُ Hukumnya mad arid lissukun karena sebelum waqaf ada mad tobi'i. Cara membacanya boleh panjang 2 harakat hingga 4 harakat. 

Ayat 6. اهْدِنَا الصِّرَاطَ Hukumnya Idgham syamsiyah karena ada lam ta'rif diikuti 'shod' cara membacanya dimasukkan ke huruf 'shod' .
 الصِّرَاطَ  Hukumnya mad thobi'i karea ada kasroh, diikuti alif, cara membacanya sekedar terang dan jelas. 
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ  Hukumnya idzhar qamariyah karena adal alif dan lam, diikuti mim dan mad arid lissukun dan karena sebelum waqaf ada mad tobi'i, cara membacanya boleh 2 harakat hingga 4 harakat. 

Ayat 7.  صِرَاطَ  hukumnya mad thobi'i karena ada fat'ah diikuti alif. Cara membacanya sekedar terang dan jelas. 
صِرَاطَ الَّذِينَ  hukumnya idgham samsiayah karena ada lam ta'rif diikuti lam dan mad thobi'i, karena ada kasroh diikuti 'ya' sukun. Cara membacanya sekedar terang dan jelas. 
 أَنْعَمْتَ  hukumnya idzhar halqi karena ada nun mati bertemu'ain dan idzhar syafawi, karena ada 'm' mati bertemu 'ta'. Cara membacanya jelas dan dimulut. 
 عَلَيْهِمْ  hukumnya mad layyin karena ada 'ya' sukun, didahului fat'ah. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup. 
عَلَيْهِمْ غَيْرِ hukumnya idzhar syafawi karena ada huruf 'mim' mati bertemu 'ghain' dan mad layyin karena ada 'ya' sukun didahului fat'ah. Cara membacanya lunak dan lemas. 
 غَيْر الْمَغْضُوبِ hukumnya idzhar qamariyah karena ada lam ta'rif diikuti 'mim' dan mad thobi'i karena ada dhomah diikuti wawu sukun, bacaan 'dhu'-nya adalah mad thobi'i dibaca 2 harakat atau lebih dan membacanya harus terang dan jelas.  
وَلاَالضَّآلِّينَ  Hukumnya idham syamsiyah karena ada lam ta'rif diikuti 'dhad', mad lazim kilmi muthaqqol karena ada mad thobi'i bertemu huruf bertanda baca tasydid dan mad arid lissukun, karena sebelum waqaf ada mad thobi'i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih. Demikian tajwid surat Al-Fatihah dari ayat 1 - 7.  

Surat Al-Fatihah ini berisi tentang pujian kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat, kepada seluruh umat manusia. Dan selain itu juga terkandung perintah agam manusia menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT serta meminta petunjuk yang lurus. Dengan memahami hukum tajwid dalam bacaan surat Al-Fatihahn ini, semoga dapat bermanfaat serta dapat dipahami setiap lafadz yang terkandung di dalamnya. Wallahu'alam Bishawab.

Demikian uraian materi "Imam Shalat, Harus Paham Hukum Tajwid Surat Al-Fatihah". Semoga ada menfaatnya dan dapat kita amalkan dengan baik dan benar. Aamiin...

0 Response to "Imam Shalat, Harus Paham Hukum Tajwid Surat Al-Fatiah."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel