Manfaatkan Waktu Hidupmu Di Dunia, Untuk Hidup Sesudah Mati.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin..

Manfaatkan waktu hidupmu di dunia, untuk hidup sesudah mati. Judul ini saya ambil untuk mengingatkan bahwa masih banyak diantara kita yang lalai terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT, khususnya dengan dua jenis nikmat yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang. 

Waktu adalah sesuatu yang sungguh berharga bagi seluruh umat manusia di dunia ini. Dan dalam satu hari semalam, kita telah diberikan oleh Allah SWT, waktu 24 jam lamanya. 
Tentunya apabila setiap manusia dapat memanfaatkannya, maka kita akan mendapatkan dari waktu itu, suatu keberuntungan di dunia maupun di akhirat kelak.  Sebab jika kita tidak dapat memanfaatkan waktu dengan setepat-tepatnya, misalnya menghamburkan dengan hal-hal yang merugikan, hingga tidak pernah bersyukur kepada Allah, dengan berbuat dzalin terhadap diri sendiri, bahkan sebagian besar waktu untuk berhura-hura, bermaksiat, sehingga lupa bahwa dengan bertambahnya tahun, pada hakekatnya adalah sedang mengurangi usia kita yang sedang dijemput ajal.  

Berkaitan dengan waktu Allah SWT. , telah bersumpah bahwa setiap insan/manusia itu benar-benar merugi dalam hidupnya, kecuali yang beriman dan beramal saleh. Yaitu melakukan tindakan yang bermanfaat untuk dirinya dan berguna untuk sesamanya, dengan cara menyampaikan yang hak atau kebenaran dan juga saling menasehati dengan kesabaran.  Ini terdapat dalam Firman Allah, didalam Al-Qur'an sebagai berikut : 
"Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabarana" (QS, Al-Asyar : 1-3)

Tahun baru hijrah dari 1439 sudah beranjak kepada tahun 1440 H, ini berati telah bertambah satu tahun dari tahun yang sebelumnya. Setiap kita telah melewati tahun yang lalu berarti menjadi ukuran bahwa umur seseorang telah berkurang. Walaupun dinilai secara dzohir adalah bertambah, namun hakekatnya usia seseorang adalah berkurang. Maka semakin sedikit jatah hidup di dunia dan harus berkorelasi dengan penggunaan waktu. 

Sebuah hadits dari Abdullah bin Ummar r.a. Rasulullah SAW. pernah memegang pundak Abdullah bin Ummar r.a. kemudian beliau bersabda : "Jalani hidup di dunia seakan-akan kamu orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan. Apabila kamu berada pada waktu sore, janganlah kamu menunggu-nunggu waktu pagi". Dan pabila kamu berada pada waktu pagi, janganlah kamu menunggu-nunggu waktu sore. Manfaatkan hidupmu di dunia ini, untuk hidup sesudah mati. (HR. Imam al-Bukhari) Hanya saja, waktu kerap berlalu dan tidak terasa jatah umur di dunia telah habis. 

Nasehat tersebut diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a. Dia berkata Rasulullah SAW. pernah bersabda : "Ada dua nikmat yang disia-siakan oleh mayoritas manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang.". (HR. Imam al-Bukhari). Padahal setiap manusia seharusnya berfikir untuk berhijrah dari segala keburukan yang dia lakukan. 
Kalau kita cermati hadtis-hadits di atas ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil, sekurangnya ada tiga hal di bawah ini : 

Pertama;  Berhijrah. 
Jika selama ini tidak pernah tepat waktu shalat, mulai hari ini shalat dengan tepat waktu. Dilanjutkan dengan evaluasi penggunaan waktu, untuk apa saja waktu itu selama ini. Waktu sebaiknya dimanfaatkan/digunakan untuk berkarya dan beribadah kepada Allah SWT.  Jika selama ini waktu masih dipergunakan untuk korupsi, berbuat kejahatan kepada orang lain, bergosip, berdebat yang tidak bermanfaat, menghina, berpura-pura baik, berprasangka buruk, merundung, menjastifikasi orang lain dengan kalimat kafir, dan lain-lain, maka segera hijrah total dari perilaku buruk tersebut. 

Kedua; Mengoreksi Kegagalan.
Setiap orang pernah gagal, tetapi jangan gagal terus-menerus. Gagal adalah suatu pelajaran untuk kita dapat bangkit dan meraih yang lebih baik. 

Ketiga ; Memperbaiki hubungan dengan Allah, dan sesama manusia dengan arif dan bijaksana dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan masyarakat terkecil, dari tingkat rumah tangga, dan tingkat lingkungan RT, hingga akhirnya hubungan sesama anak bangsa, bahkan hubungan antar bangsa-bangsa di dunia. Karena ini juga telah dijelaskan dalam firmanNya sebagai berikut : 
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (QS, Al Hujurat : 13).    

Keempat; Perbaikan Sosial.
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup indiviualis. Meski fakta masih ada dan nyata, sebagian orang masih ada yang selalu bermain menyendiri dengan hp-nya, ipad, dan bermain game, suka menyendiri menutup pintu kepada tetangga. Namun manusia yang demikian jumlahnya sangat sedikit dibanding dengan manusia yang selalu ingin bersosial dalam hidupnya. Padahal kalau disadari bahwa jalinan sosial kepada orang lain atau dengan sesama dimasyarakat dapat bernilai ibadah. Dan hubungan jalinan yang baik juga dapat menambah mempermudah datangnya rezeki. Walaupun rezeki itu adalah pemberian Allah, tetapi dengan silaturahim Allah akan mudahkan diturunkannya rezeki tersebut.  

Demikian urain singkat dari materi Manfaatkan Waktu Hidupmu di Dunia ini, untuk Hidup Sesudah Mati. Semoga bermanfaat dan menambah giat untuk memanfaatkan waktu luangmu  dengan sebaik-baiknya. Wallhu 'alam bisha whab. 


Baca juga yang ini :  

0 Response to "Manfaatkan Waktu Hidupmu Di Dunia, Untuk Hidup Sesudah Mati."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel