KELUARGA YANG BERKUMPUL DI SURGA (Kultum Ramadhan) ke-18

Yبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِي


Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori kultum Ramadhan).
Jumpa kembali pembaca budiman, semoga Allah memberikan kesuksesan dalam hidup ini dan selalu mendapat lindunganNya. aamiin ...
Rasiyambumen / Pelangi Khazanah Islam mengupas kembali kultum ramadhan dengan materi Kelurga Yang Berkumpul Di Surga. 

Firman Allah SWT :
 وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ 
"Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan (kumpulkan) anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (Qs ath-Thuur : 21)

Pada suatu kesempatan, Nabi saw. menasehati putri kesayangan beliau yang bernama Fathimah. "Wahai Fathimah binti Muhammad, beramallah untuk bekal (akhiratmu). Karena Aku (Nabi saw) tidak akan bisa menolong engkau sedikitpun di akhirat nanti." Tegas Rasulullah saw..

"Subhaanallah" begitulah nasehat Nabi saw. untuk Fathimah. Dan memang orang tua tidak dapat memberikan garansi kepada anak-anaknya, kecuali sang anak mau berupaya menggapai surga itu.

Perhatikanlah apa yang terjadi pada kehidupan Nabi Nuh a.s. Beliau berpisah dengan sang anak, lantaran si anak tidak mau mengikutinya beriman. Bahkan ketika air banjir bandang datang, ketika Nuh a.s melihat anaknya timbul tenggelam, dipermainkan gelombang air bah, sebagai ayah Nuh a.s. tidak tega melihatnya dan berdoa kepada Allah untuk anaknya :
"Ya Rabbi, itu anakku adalah keluargaku. Sungguh janji Engkau benar, dan hanya Engkau Hakim yang maha adil." pinta Nuh.a.s 
"Allah swt. menjawab" Wahai Nuh, sesungghnya dia bukanlah tergolong keluargamu, karena dia tidak beramal sholeh. Maka janganlah engkau meminta kepadaKu sesuatu yang engkau tidak mengetahuinya."

Ternyata sekalipun itu adalah anak kandung Nabi Nuh a.s. , namun jika dia tidak beriman, maka Allah swt. mengatakan bahwa itu adalah bukanlah termasuk anggota keluarganya.

Di samping usaha keras untuk mendidik dan mengarahkan tanggung jawab kita, anak-anak beersama istri, agar kelak dapat berkumpul di surganya Allah, maka janganlah lupa berdoa untuk meraih kebahagiaan tersebut.

Karena sesungguhnya kebahagiaan hakiki adalah tatkala kita dapat berkumpul dengan keluarga dalam keadaan beriman dan bertaqwa saat di dunia, kemudian berhasil pula berkumpul kembali di surga Allah swt. kelak. Semoga kita bersama dapat meraihnya. aamiin.

Namun ingatlah akan hadits Nabi saw. "Nanti dihari Kiamat, seseorang suami diseret ke tengah-tengah Padang Mahsyar dan bergelayutan istri dan anak-anaknya di lengan kanan dan lengan kirinya.

Ketika dihisab ternyata sang suami bisa masuk surga, lantaran amalnya cukup. Sementara sang istri dan an ak-anaknya dinyatakan masuk neraka, lantaran kurang amal sholehnya ketika di dunia.

Lalu sang istri berkata : Ya Allah demi keadilan Engkau saya dinafkahi dan biberikan harta tapi saya tidak dididik Islam yang saya tidak mengerti.  Ambil hak kami dari laki-laki ini. Ujar istri sambil menunjuk-nunjuk suaminya.

Lalu anak-anaknya protes "Ya Allah demi keadilan Engkau saya dinafkahi dan diberi harta tapi saya tidak dididik Islam yang saya tidak mengerti. Ambil hak kami dari ayah kami ini" ujar anak-anaknya.

Akhirnya semua keluarga di masukkan ke dalam neraka  "Nau'dzubillahi min dzalik"

Demikian kisah Keluarga Yang Berkumpul Di Surga, walapun pada ending cerita ini adalah satu keluara masuk neraka, itu hanyalah menggambarkan suatu keluarga dimana didalam keluarga tersebut selama hidupnya di dunia tidak mengamalkan amalan-amalan sholeh sesuai tuntunan Islam.

Pembaca budiman,  materi lain dapat klik link di sini :  KHUTBAH JUMAT     

0 Response to "KELUARGA YANG BERKUMPUL DI SURGA (Kultum Ramadhan) ke-18"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel