Ilmu dan Amal Seumpama Dua Kata yang Saling Melengkapi.




Kaum Muslimin Sidang Jum'ah yang Dimuliakan Allah,
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, bahwa pada kesempatan yang berbahgia di hari Jum'at, atau hari yang agung (sayyidul Ayaum), kita semua masih diberikan nikmat yang sangat besar, nikmat iman di dalam Islam, nikmat kesehatan sehingga kita dapat mengamal salah satu perintah-Nya yaitu shalat jum'ah berjamah.  

Shalawat serta salam mari kita haturkan ke haribaan junjungan nabi besar Muhammad saw. serta kepada keluarganya dan insya Allah kepada kita sekalian yang hingga saat ini bahkan detik ini, masih istiqomah mengamalkan risalahnya, mudah-mudahan akan mendapat syafa'atnya di yaumul akhir kelak. Aamiin...

Melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak ; wabil khusus kepada diri khatib sendiri, dan kepada para jaama'ah marilah kita tingkatkan taqwa yang sebenar-benarnya, dengan mejalankan seluruh perintah-Nya dan berusaha dengan maksimal untuk meninggalkan seluruh larangannya. Dua hal inilah yang akan menjadikan kita selamat di dunia, dan bahagia di akhirat kelak. 

Kaum Muslimin sidang jum'ah yang dirahmati Allah, 
Islam adalah agama yang hanif (lurus) Agama yang sarat dengan ilmu pengetahuan. Saat Rasulullah saw. diutus Allah, hal yang pertama disampaikan adalah pentingnya ilmu pengetahuan. Ilmu ini menjadi dasar, sekaligus pondasi seluruh bangunan kehidupan umat manusia. 

Ilmu pengetahuan adalah pondasi awaliyah, karena tanpa ilmu, amal atau perbuatan yang kita lakukan bisa jadi akan menjadi sia-sia. Pun sebaliknya, ilmu yang tidak dimalkan ibarat pohon yang tidak ada buahnya.  Karenanya, ilmu dan amal bagaikan dua sisi mata uang. Satu sama lain akan melengkapi. 

"Barangsiapa mengabdi kepada Allah, tanpa didasari ilmu, maka sejatinya efek negatifnya akan lebih besar dari efek positifnya"  Bahkan ada ungkapan setanpun tidak berani terhadap mereka yang berilmu. Sebab sebegitu tingginya kedudukan orang yang berilmu, seperti yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Nabi saw, bersabda : "Satu orang yang berilmu (alim ulama) itu, akan lebih sulit digodaannya daripada 1000 orang ahli ibadah tanpa memiliki ilmu"

Itulah mengapa ilmu menjadi kata kunci utama diterima atau ditolaknya sebuah amalan, khusunya amal ibadah kita.  Allah menegaskan kepada kita dengan Firman-Nya : 
 فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا... 
"Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya".  (QS. Al-Kahfi : 110). 

Apa hubungannya ayat tersebut dengan ilmu, bagaimana mungking seseorang melakukan amal sholeh sekaligus tidak menyekutukan Allah, dengan tidak didasari oleh ilmu yang mendalam. Ini menegaskan bila ilmu menjadi kata kunci diterimanya amal sholeh yang kita lakukan. 

Kaum Muslimin sidang jum'ah yang dirahmati Allah, 
Bagaimana konsep ilmu yang diperkenalkan Rasulullah saw. khususnya di dalam Al-Qur'an, kita dapat mengambil dari 5 ayat pertama yang terdapat dalam surat al-'Alaq :
Kelima ayat ini setidaknya memberikan pelajaran kepada kita tentang konsep ilmu yang seharusnya kita pelajari sekaligus untuk diamalkan. 

Yang pertama adalah kata iqro' yang berarti bacalah, ini mengandung makna perintah. Dalam kaidah tafsir disebutkan, jika ada kata perintah maka ini menuntut kualitas. Jadi, menurut ilmu itu dalam perspektif  al-Qur'an hukumnya wajib. 

Lalu sebenarnya apa yang kita perlu baca, karena kata iqro' disini tidak menunjukkan objek yang pasti untuk dibaca. Karena itu, para ahli tafsir (mufassirin) menyebutkan bahwa tidak disebutkannya objek di dalamnya, itu menunjukkan bahwa yang harus dipelajarai oleh umat manusia khususnya umat Nabi Muhammad saw. adalah seluruh objek ilmu pengetahuan. Baik yang ada di dalam Al-Qur'an itu sendiri, maupun yang terdapat di alam semesta ini. 

Kaum Muslimin Sidang Jum'ah yang di rahmati Allah, 
Yang kedua, bunyi ayat ini adalah bismirobbik, mengapa langsung bacalah atas nama Tuhanmu?. Disini mengandung pesan yang luar biasa. Ternyata konsep belajar dalam Islam itu harus berasal dari hati yang paling dalam. Yakni diniatkan dan diorientasikan hanya untuk Allah SWT, bukan ke yang lain. 
Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa yang menuntut ilmu, tapi tujuannya utnuk menyaingi ulama, untuk mendebat orang-orang yang tidak mengerti/bodoh, atau untuk mendapatkan perhatian lebih dari orang lain bahwa dia berilmu, maka sesungguhnya Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka"  (HR. Turmidzi)

Pelajaran ketiga yang dapat kita petik adalah, bahwa membaca dan belajar itu seharusnya dilakukan continuous, alias tanpa henti. Kita mendengar pepatah yang populer seperti ; "Tuntutlah ilmu dari buaian ibu hingga masuk liang lahat". Diulanginya kata iqro' sebanyak dua kali dalam 5 ayat pertama ini menunjukkan adanya konsep pendidikan sepanjang hayat, bahwa kontinuitas belajar itu tidak mengenal kata berhenti. 

Yang terakhir,
Pelajaraan keempat yang dapat kita ambil adalah, ilmu pengetahuan itu, bisa diperoleh melalui 2 jalur. Pertama ilmu yang diperoleh secara manual, yang dapat kita kerjakan sama halnya dengan mayoritas umat manusia lainnya. Seperti disinggung dalam ayat "Alladzi 'allama bil qolam". Dialah Allah yang mengajarkan kamu dengan perantara pena-kalam itu artinya adalah instrumen pembantu, misalnya buku, atau pendidikan formal. 
Dan yang kedua Allamal insaa na maa lam ya'lam, ilmu pemberian dari Allah. Dalam ayat yang lain disebutkan وَعَلَّمْنٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا (QS.Al-Kahfi :65) "Kami mengajarkan ilmu laduni"

Ilmu laduni diungkapkan sebagai : Apabila seorang hamba mengamalkan secara ikhlas ilmu yang dia dapatkan, secara konsisten, Allah akan mewarisi ilmu yang sebelumnya tidak ia ketahui. Bahasa yang dipakai dalam hadits ini adalah waris, yang secara terminologi artinya didapatkan tanpa susah payah. 
Itulah gambaran, mengapa ajaran Islam mengajari umat manusia secara keseluruhan mengenai pentingnya ilmu, dari hukum-hukum dlsb hingga cara mendapatkannya. 

Mudah-mudahan kita digolongkan sebagai umat yang pandai mengamalkan ilmu. Semoga khutbah yang singkat ini bermanfaat khususnya bagi khatib dan jama'ah sekalian Aamiin.....




Khutbah ke 2.




Do'a silahkan pilhan sendiri ...... (Allahumaghfir lil mukminin wal wal mukminat dst....

0 Response to "Ilmu dan Amal Seumpama Dua Kata yang Saling Melengkapi."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel