Kegelisahan Membuat Rambut Rasulullah SAW. Beruban.

.

Kajian Khazanah Islam (katagori posting Kisah)
Rasiyambumen.com

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Kegelisahan Membuat Rambut Rasulullah SAW. Beruban. Nabi Muhammad saw. sebagai sosok teladan yang tiada duanya di dunia ini, tak pernah memikirkan nasibnya tatkala Allah mengabarkan tentang hal-hal yang akan terjadi di hari Kiamat. Tetapi yang dipikirkannya hanyalah tentang umatnya.  Kesedihan serta penuh rasa kasihan terhadap umatnya yang selalu berbuat maksiat sangatlah membekas di lubuk hatinya yang dalam. 

Ensiklopedia Al-quran, menjelaskan bahwa para nabi dan utusan Allah swt. memang tidaklah sama satu dengan lainya, baik dari segi akhlak maupun perangainya. Misalnya Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi memiliki perangai yang halus dan berhati lembut. Beliau bersedih karena melihat keterjerumusan orang-orang kafir yang menyembah berhala. Beliau merasa kasihan kepada mereka karena pada hari Kiamat, neraka siap menyambut mereka.
Dengan kehalusan dan kelembutan hatinya, beliau berdoa kepada Allah swt. sebagaimana diabadikan dalam dua ayat berikut :  
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata : "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala". (QS Ibrahim : 35). 
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsipa yang merdurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS Ibrahim : 36) 

Kita dapat menangkap perkataan Nabi Ibrahim diatas, bahwa memang betul beliau memiliki kelembutan hati yang sangat luhur, doanya-pun sangat elegan seolah hanya mengadu saja atas kesesatan umatnya yang selalu menyembah berhala tersebut. Bahkan Nabi Ibrahim tidak minta kepada Allah agar umatnya diberi siksaan atas kesesatannya. Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, dengan mengatakan Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Lain halnya dengan Nabi Nuh A.S. yang hidup bersama kaumnya selama 950 tahun. Beliau senantiasa memberikan nasihat dan peringatan kepada mereka. Namun demikian, jumlah orang yang beriman dan mengikutinya hanya segelintir saja. Akhirnya Nabi Nuh A.S. memohon kepada Allah Swt. agar membinasakan seluruh orang kafir. Beliau berkata sebagaimana diabadikan dalan alqur'an sebagai berikut : 
"Nuh Berkata : Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal diatas bumi". (QS. Nuh : 26) 

Sementara Nabi Muhammad saw. sangat bersedih dikarenakan kaum musyrik tetap tidak mau meriman kepadanya. Dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang memperlihatkan hati dan sifat belas kasihan beliau. 

Sebuah kisah, pada suatu hari Abubakar r.a. melihat sebagian rambut Rasulullah saw. memutih di kepalanya, lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, kuperhatikan rambut Rasul telah beruban?" Dengan raut wajah seolah sedang berpikir keras, Nabi SAW menjawab, "Benar!" Surat Hud dan sejenisnya (ayat tentang hari kiamat) membuatku beruban. 

Maka tatkala beliau bersedih memikirkan nasib umatnya, Allah menegurnya melalui firmannya :

"Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini ( Al-Qur'an"  (QS Al-Kahfi : 6). 

Dari kisah ketiga contoh utusan Allah, bahwa memang setiap Nabi atau Rasul memiliki akhlaq dan perangai yang berbeda. Namun pada dasarnya semua bertujuan mengajak kepada umatnya agar taat dan patuh, mengamalkan segala yang diperintahkan Allah swt.

Demikian uraian Kegelisahan Membuat Rambut Rasulullah SAW. Beruban. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt.

0 Response to "Kegelisahan Membuat Rambut Rasulullah SAW. Beruban. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel