Cara Membuka Pintu Rezeki dengan Efektif.

http://www.rasiyambumen.com/2017/10/cara-membuka-pintu-rezeki-dengan-efektif.html

Kajian Khazanah Islam (Katagori Mu'amalah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selau teriring kepada kita dalam segala aktivitas di dunia ini dalam rangka meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Rasiyambumen.com. mempost sebuah artikel : Cara Membuka Pintu Rezeki dengan Efektif. Manusia diciptakan Allah adalah semata untuk mengabdi kepadaNya. Bahwa manusia secara fitrah adalah sebagai makhluk individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Maka sudah barang tentu interaksi antar mereka pasti akan didapati kegiatan-kegiatan dalam pemenuhan hajat hidupnya untuk melangsungkan kehidupan di dunia ini hingga  mencapai kebahagian secara utuh, seimbang antara dunia dan akhirat. Allah SWT telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada manusia untuk mengais rezeki di atas bumi ini, tentunya dengan cara-cara yang benar dan jujur. 

Terkait judul di atas, Cara membuka pintu rizeki dengan efektif, maka Islam telah memberikan contoh bagaima cara untuk mendapatkan rezeki dengan efektif dan tepat guna. Ketika Raulullah baru saja tiba dalam hijrahnya di Yatsrib (sekarang Madinah), pertama yang didirikan adalah sebuah Masjid dalam rangka tempat mengabdikan diri kepada Allah SWT. dan masjid ini bukan hanya sekedar digunakan untuk bershalat dan berdoa saja, tetapi seluruh kegitan di pusatkan di Masjid dan tak luput masjid juga sebagai tempat berdagang saat itu. Seiring dengan perkembangan peradaban zaman maka perniagaan mulai dipindahkan ke pasar. Saat itu Rasulullah SAW. memerintahkan kepada sahabat untuk mulai berdagang di pasar, dekat dengan pasar umat Yahudi yang telah menguasai pasar di Madinah bertahun-tahun. Abdurrahman Bin Auf seorang hartawan kaya raya seantero Madinah, untuk memulai berdagang di sebelah pasar Yahudi. Utsman bin Affan ditugaskan untuk mencari sumber air dalam rangka pemenuhan kaum muhajirin dan anshar yang memang tidak memiliki sumber air, dan selalu membeli air kepada seorang Yahudi yang menguasai sumur-sumur yang memilki air dengan baik dan dengan jumlah yang banyak. Kedua Pejuang Islam ini, Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan mulai kiprahnya sehingga perekonomian Madinah dengan kepemimpinan Nabi SAW, sebagai Rasul dan sekaligus kepala negara, dlam waktu yang relatif singkat, akhirnya dapat dikuasai oleh umat Islam yang semula seluruh sektor ekonomi dikuasai oleh Yahudi. Dan akhirnya sektor ekonomi yahudi menjadi kalah tersaing, dengan cara etika yang elegan dalam persaingannya. 

Kembali kepada topik materi : Cara membuka pintu rizeki dengan efektif, kita dapat mengambil ibroh/pelajaran dari Sejarah Rasulullah di atas, ketika baliau baru saja sampai di Madinah dalam hijrahnya. Bahwa cara membuka pintu rezeki dengan efektif, adalah dengan berdagang. Karena Rasulullah sendiri juga ditempa dalam sebuah misi perdagangan.
Baca juga ini : Do'a Dari Al-Qur'an dan Hadits Untuk Pembuka Rezeki

Karena tak ada yang lain harapan bagi sosok pedagang tentu untuk mengambil keuntungan. Dan saat kentungan didapat dengan berlimpah ruah, disitulah letak ujian diberikan. Apakah kita hendak menjadi insan penuh dengan rasa syukur hingga akan bertambah kekayaanya, atau kita yang akan diancam dengan nikmat kufurnya?. 

Semua pilihan itu dapat dengan mudah diputuskan jika seseorang paham bagaimana letak sebuah kekayaan. Bagi orang beriman kekayaan atau materi adalah sarana. Jika dengannya dakwah dapat berjalan, maka kekayaan tersebut adalah sebuah kebaikan. Dan jika dengan kekayaan itu hati tertawan, maka maka kekayaan tersebut harus dilepaskan. 

Bagi orang beriman kekayaan hanya diletakkan di tangan. Ia tak sampai merasuk dalam hati dan obsesi. Kedudukannya tak lebih dari sekedar sarana. Sarana yang dapat berubah-ubah. Suatu kesempatan mungkin kekayaan menjadi sarana efektif, di lain kesempatan bisa jadi kekayaan jadi saran yang membahayakan. 

Ada sebuah kisah seseorang di zaman kekhalifaan Umar bin Khattab, bernama Shuhaib, imannya lebih tinggi dibanding dengan semua harta kekayaannya. Kadang kita perlu mngeryitkan dahi kala kotak infak mampir, sementara ada dua lembar Rp 20 ribuan terselip manis. Sementara di lain waktu amat mudah merogoh ratusan ribu demi sepatu model terbaru, saat koleksi sepatu di rumah sudah menggunung. 

Pemahaman yang utuh atas kekayaan itulah yang harus tertanam kepada kita umat Muslim. Saat orang beriman menyadari hakikat harta, maka yang tercipta adalah sebuah keindahan dalam beramal atau berinfaq.

Seperti yang telah dicontohkan Shuhaib. Kisah kepahlawanannya  tak hanya berhenti disitu. Shuhaib adalah seorang pemurah dan dermawan. Beliau adalah seorang pekerja di salah satu Baitul Mal. di kota Madinah. Tunjangan yang diperolehnya dari Baitul Mal tersebut dibelanjakan semuanya di jalan Allah. 

Tak mampir sedikitpun harta yang ia peroleh melainkan habis untuk membantu orang yang kemalangan dan menolong fakir miskin. Amalnya hanya untuk menerapkan firman Allah SWT, "Dan diberikannya makanan yang ia sukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang tawanan" (QS Al-Insan : 8) 
Sampai-sampai kemurahannya yang amat sangat itu mengundang peringatan dari Umar bin Khattab r.a. Umar berkata kepada Shuhaib,  "Saya lihat kamu banyak sekali mendermakan harta dan makanan hingga melewati batas!".
Shuhaib dengan lembut menjawab, "Sebab aku pernah mendengar Rasulullah bersabda : "Sebaik-baik kalian ialah yang suka memberi makanan". 

Demikian uraian singkat dengan judul Cara Membuka Rezeki dengan Efektif. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Cara Membuka Pintu Rezeki dengan Efektif. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel