Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-5



Kajian Khaznah Islam (katagori posting Sholat)
Rasiyambumen.com
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu beserta kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Posting lanjutan : Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-5 dan bagi yang ketinggalan  membaca sesi ke-4 silakan klik link ; Kesalahan sesi ke-4 dan marilah kita lajut pada sesi ke-5 di bawah ini : 

41. Kesalahan :
  • Seseorang yang shalat menggunakan sarung atau celana panjang dengan menjulur melebihi kedua mata kaki.
      Yang benar :
  • Memkai sarung atau celana panjang dengan menaikan sarung hingga berada di atas mata kaki lebih ke atas sedikit. (kedua mata kaki harus terlihat).

Baca juga yang ini : Hakekat dan Hikmah Shalat 5 Waktu
42. Kesalahan :
  • Sebagian orang ada yang ketika mengucapkan salam maka telapak tangan kanan dibalikan kearah kanan dan telapak tangan kiri dibalikan ke arah kri. 
      Yang benar :
  • Telapak tangan kanan maupun kiri, tetap pada posisi di atas paha atau menempel di atas lutut, tidak dibalikkan ke kanan ataupun ke kiri. Akan tetapi cukup berpaling kepalanya saja ke kanan dan kekiri.
43. Kesalahan :
  • Ketika memandang ka arah sujud ketika tasyahud.
      Yang benar : 
  • Sewaktu tasyahud hendaknya memandang ke jari telunjuk tangan kanannya.
44. Kesalahan : 

  • Sebagian orang ada yang ketinggalan rakaat (masbuk) satu rakaat atau dua rakaat, lalu mereka segera berdiri untuk menggenapi kekurangan rakaat yang tertinggal, sementara imam baru mengucap salam yang kenan dan belum mengucap salamnya yang ke kiri. 
      Yang benar :
  • Makmum masbuk (yang ketinggalan) harus berdiri untuk menggenapi rakaat yang keti-nggalannya sesudah imam mengucapkan salam ke-kanan dan ke-kiri, atau sudah sempurna. Makmum belum boleh berdiri apabila imam baru mengucapkan salam yang kenan sementara salam ke-kiri belum diucapkan. Maka bagi imam dianjurkan mengucapkan salam ke-kiri dengan suara yang jelas dan tidak tergesa-gesa. Dikarenakan masih ada imam ketika mengucap salam ke-kiri dengan tergesa dan kurang jelas terdengar.  
45. Keslahan :
  • Khusunya Imam tidak mengeraskan dzikir-dzikir yang masyru' setelah selesai shalat fardhu. 
      Yang benar :
  • Mengeraskan dzikir-dzikir yang masyru' dimaksudkan dengan keras adalah hinga terdengar dengan jamaahya setelah shalat fardhu, terutama bacaan istighfar tiga kali. Dan yang afdol adalah hingga bacan Allahuma antassalam...dan hingga selesai. 
46. Kesalahan :
  • Meninggalkan dikir pad setiap habis shalat fardhu secar mutlak.
      Yang benar :
  • Memelihara / membaca dzikir pada setiap habis shalat dan tidak meninggalkannya karena hukumnya sunnah muakad dan tredapat banyak kebaikan di dalamnya yang diantara pahalanya adalah berlipat kebaikannya.  
47. Kesalahan :
  • Untuk menghitung jumlah dzikir menggunakan alat tasbih sebagai ganti dari jari-jari sewaktu membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil setelah shalat fardhu.
      Yang benar :
  • Yang paling utama dan dicontohkan oleh Nabi saw. untuk menghitung cukup dengan jari-jari tangan. Insya Allah pekataan Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahullah dan Syaikh Muhammad bin Utsman rahimahullah berkenaan dengan fatwa ini akan dijelaskan pada tempat lain. Yang pasti jangan menggunakan alat tasbih untuk menghitung jumlahnya. Cukup dengan jari-jari tangan saja. 
48. Kesalahan :
  • Sebelum dzikir setelah shalat fardhu imam dan jamaah bersalaman/berjabatan tangan dengan orang yang dibelakangnya atau sebelah kiri kanannya.
       Yang benar :
  • Yang benar hendaknya mengkhususkan untuk berdzikir terlebih dahulu, dan setelah selesai berdzikir barulah bersalaman/berjabat tangan. Dan hal itupun bukan suatu keharuskan. Tetapi berzikir setelah shalat fardhu memang diperintahkan oleh Nabi saw. Bahkan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 103 Allah berfirman "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu) berdzikirlah kepada Allah"  (QS An-Nisa : 103).

49.
 Kesalahan :
  • Melakukan shalat sunnah, apakah itu tahyatul masjid, qobliayah dan sunnah mutlak lainya ketika muadzin sudah mengumandangkan iqamah.
      Yang benar :
  • Semua jama'ah tidak ada lagi yang melakukan shalat sunnah apapun ketika muadzin sudah iqamah, walaupun itu tinggal beberapa menit selesai misalnya sudah akan salam sekalipun, hal ini harus dibatalkan dan langsung mengikuti shalat jama'ah fardhu. 
50. Kesalahan :
  • Berdiri di shaf belakang (barisan) belakang, sementara shaf depan masih ada tempat untuk berdiri. 
       Yang benar :
  • Cepat-cepat mengisi shaf bagian depan terlebih dahulu karena didalamnya terdapat pahala yang lebih banyak. Kalau shaf paling depan sudah penuh maka barulah mengisi shaf dibelakanya dan memposisikan di tengah barisan terlebih dulu. Bukan disebelah paling kiri atau kanan. 
Demikian penjelasan Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-5. Semoga bermanfaat dan amalkan. Ikuti sesi ke-6 yang akan datang. 


Sumber :
Buku : Judul 221 Kesalahan Dalam Shalat beserta koreksinya.
oleh Abdul Azis bin Nashir al-Musainid :penerjemah Gunaim Ihsan muraja'ah, Ahmad Amin Sjihab-Jakarta Darul Haq 2004.

0 Response to "Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-5"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel