Ilmu-Ilmu Yang Timbul Dari Al-Quran

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori psting Al-Qur'an)
Pembaca budiman, semoga Allah swt. selalu melimpahkan  Rahmat serta RidhaNya dan juga membimbing kita kejalan yang lurus. aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, memposting materi dengan judul : 
Ilmu-Ilmu Yang Timbul Dari Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah sumber ilmu yang cahayanya memancar ke segala penjuru alam semesta. 
(Al-Qur'an) itu adalah intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan terpancar dari sudutnya yang lain. Tidak mustahil bila anda mempersilahkan orang lain untuk memandangnya, ia akan melihat banyak dari yang anda lihat.  Darinya lahir begitu banyak ilmu-ilmu yang mencakup seluruh sendi kehidupan; dunia dan akhirat :
Allah berfirman :
مَّا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِن شَىْءٍ 
..."Tiadalah Kami tinggalkan sesuatupun di dalam al-kitab"... (QS Al-An'am : 38)
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيٰنًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ 
..."dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri "... (QS An-Nahl : 89)
Sabda Nabi saw. "Akan terjadi berbagai fitnah ! Ditanyakan : Bagaimana jalan keluar dari padanya? 
Nabi saw. menjawab : "Kitab Allah" di dalamnya terdapat berita tentang (segala sesuatu) sebelum kamu kabarkan tentang (segala sesuatu) sesudah kamu dan hukum tentang (segala sesuatu) yang kamu hadapi" (HR. Turmudzi).   
Dari Ibnu Mas'ud r.a. ia berkata :
"Barangsipa menghendaki ilmu hendaklah ia mengambil Al-Qur'an, sebab di dalamnya terdapat orang-orang terdahulu, dan orang-orang terkemudian." (Dikeluarkan oleh Sa'id bin Manshur). 

1. Pengertian Ulumul Qur'an
Secara etimologi, kata ulumul Quran berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu "ulum" dan "Al-Quran".  Kata ulum adalah bentuk jama' dan kata "ilmu" berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada Al-Qur'an telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur'an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur'an maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, ilmu tafsir, ilmu qira'at ilmu rasmisl qur'an, ilmu i'jazil qur'an, ilmu asbabun nuzul, dan ilmu-ilmu yang ada kaitannya dengan Al-Qur'an menjadi bagian dari ulumul Qur'an. Sedangkan menurut terminologi terdapat berbgai definisi yang dimaksud dengan ulumul Qur'an diantara lain : 

a. Assuyuthi dalam kitab itmamu al-Dirayah menagtakan :
"Ilmu yang membahas tentang keadaan Al-Qur'an dari segi turunnya, sanadnya, adabnya makna-maknanya, baik yang berhubungan lafaz-lafadnya maupun yang berhubungan dengan hukum-hukumnya, dan sebagainya".   

b. Al-Zarqany memberikan definisi sebagi berikut :
"Beberapa pembahasan yang berhubungan dengan Al-Quran Al-Karim dari segi tujuannya, urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemu'jizatanya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya, dan sebagainya" Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ulumul qur'an adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur'an, baik dari aspek keberadaannya sebagai Al-Qur'an maupun Aspek pemahaman kandungannya sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia atau ilmu-ilmu yang berhubungan dengan berbagai aspek yang terkait dengan keperluan membahas Al-Quran."

2. Ruang Lingkup Pembahasan Al-Quran.
Ulumul Qur'an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup pembahasan yang luas. Ulumul Qur'an meliputi semua ilmu yang ada kaitannya dengan Al-Qur'an, baik berup ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu balaghah dan ilmu i'rab Al-Qur'an.  Disamping itu masih banayak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya. Dalam kita Al-Itqan, Assyuyuthi menguraikan sebanyak 80 cabang ilmu. Dari tiap-tiap cabang terdapat beberapa macam cabang ilmu lagi. Kemudaian dia mengutip Abu Bakar Ibnu al-Araby yang mengatakan bahwa ulumul qur'an terdiri dari 77.450 ilmu. Hal ini didasarkan kepada jumlah kata yang terdapat dalam Al-Quran dengan dikalikan empat. Sebab setiap kata dalam Al-Qur'an mengandung makna dzohir, batin, terbatas, dan tidak terbatas. Perhitungan ini masih dilihat sudut mufrodatnya. Adapun jika dilihat dari sudut hubungan  kalimat-kalimatnya, maka jumlahnya menjadi tidak terhitung.  Firm an Allah :
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّى لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًا
"Katakanlah : Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (QS. Al-Kahfi : 109)

3. Contoh Ilmu-Ilmu Yang Timbul dari Al-Quran.
  1. Ilmu Qira'ah para ahli qira'ah mengkaji ketentuan bahasanya, menganalisa kata-katanya, mempelajari ma'raj (tempat keluar) huruf-hurufnya, jumlah kata, ayat, surat, hizib, nishf, ruku' dan ayat-ayat sajdhahnya, mempelajarinya setiap sepuluh ayat, menghitung kata-kata yang mutasyabihat dan ayat-ayat yang serupa dan lain-lain tanpa membahas makna-maknanya.
  2. Ilmu Nahwu (Gramatika Arab) Menjelaskan tentang isim (kata benda) dan fi'il yang mu'rab (berubah) dan mabni (tetap), hurf-huruf yang berfungsi menatransitifkan dan sebagainya. Merekalah yang menjelaskan secara rinci isim-isim dengan berbagai permasalahannya. Berbagai bentuk fi'il yang transitif atau yang intransitif, dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.  Sehingga ada sebagian ulama yang meng-i'rab (menjelaskan status setiap kata) yang masuk. Bahkan ada yang meng-i'rab Quran kata demi kata.
  3. Ilmu Tafsir. Memperhatikan lafadz-lafadznya, mengetahui bahwa dalan Al-Qur'an ada yang menunjukkan kepada dua makna atau lebih. Selanjutnya dijelaskan semua kata-kata yang belum jelas artinya dan dikuatkan sal satu kemungkinan arti dan kata yang dimiliki dua makna atau lebih tersebut.    
  4. Ilmu Usul al-Dien. Membahas tentang dalil-dalil aqli dan bukti-bukti utama, seperti firman Allah : "Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa". (QS. Al-Anbiya : 22) Dari ayat qur'aniyah mereka mengistinbath (mengeluarkan dalil-dalil) tentang wahdaniyat, keberadaan, keabadian, kekuasaan dan kesucian Allah dari segala sesuatu yang tidak layak bagiNya.
  5. Ilmu Ushul Fiqih. Membahas tentang pembentukan kaidah-kaidah ushuliyah. Maka lahirlah ilmu ushul fiqih. Merekalah yang mencarikan dalil-dalil bagi hukum-hukum syari'at. Dengan demikian kaum Muslimin dapat mengenal ilmu furu (cabang) dan Fiqih.
  6. Ilmu Mawathin al-Nuzul. Yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat, masanya, awal dan akhirnya. Kitab yang membahas ilmu ini banyak. (Diantaranya ialah al-Itqan, tulisan al-Suyuthi).
  7. Ilmu Tawarikh al-Nuzul. Yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib turunnya, satu demi satu, dari awal turun hingga akhirnya, dan tertib turun surat dengan sempurna.
  8. Ilmu Asbab al-Nuzul. Yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turun ayat. (Diantara kitab yang menjelaskan hal ini ialah Lubab al-Nazul karangan al-Suyuthi).
  9. Ilmu Gharib al-Qur'an. Ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan makna kata-kata yang halus, tinggi dan pelik.
  10. Ilmu I'rabil Qur'an. Ilmu yang menerangkan baris al-Qur'an dan kedudukan lafal dalam ta'bir (susunan kalimat). Di antara kitab yang memenuhi kebutuhan dalam membahas ilmu ini ialah Imla al-Rahman, karangan Abdul Baqa al-Ukbary.
  11. Ilmu Wujuh wa al-Nazhair. Yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata al-Qur'an yang banyak arti, menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat. (Ilmu ini dapat mempelajari dalam kitab Mu'tarak al-Aqram, karangan al-Suyuthi).
  12. Ilmu Ma'arif al-Muhkam wa al-Mutasyabih. Ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan ayat-ayat yang dianggap mutasyabih. (SZalah satu kitab mengenai ilmu ini ialah al-Manzhumah al-Sakhawiyah, susunan Imam al-Sakhawi).
  13. Ilmu Al Nasikh wa Al-Mansukh. Yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh sebagian mufasir. (Untuk mempelajari ilmu ini dapat dibaca di dalam kitab al-Nasikh wa al-Mansukh, susunan Abu Ja'far al-Nahhas dan al-Itqan karangan al-Suythi).
  14. Ilmu Bada'i Al-Qur'an. Ilmu yang membahas keindhan-keindahan Al Qur'an. Ilmu ini menerangkan kesusasteraan Al-Qur'an, kepelikan-kepelikan dan ketinggian-ketinggian balaghah-nya. (Untuk ini dapat juga dibaca kitab al-Itqan karangan al-Susyuthi.
  15. Ilmu I'daza al-Quran. Yaitu ilmu yang menerangkan kekuatan susunan tutur  al-Qur'an sehingga ia dipandang sebagai mukjizat, dapat melemahkan segala ahli bahasa Arab. (Kitab yang memenuhi keperluan ini ialah I'zaz al-Quran, karangan al-Baqillany)
  16. Ilmu Tanasub Ayat al-Qur'an. Ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya. (Kitab yang memaparkan ilmu ini ialah, Nazhmu al-Durar karangan Ibrahim al-Riqaiy)
  17. Ilmu Aqsam al-Qur'an. Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam al-Qur'an.
  18. Ilmu Amtsal al-Quran. Ilmu yang menerangkan segala perumpamaan yang ada dalam al-Qur'an. (Kitab yang dapat dipelajari untuk ini antara lain Amtsal al-Qur'an karangan al-Mawardi).
  19. Ilmu Jidal al-Quran. Ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan Al-Qur'an kepada kaum musyrikin dan lain-lain. Ayat-ayat yang mengandung masalah ini. (Dikumpulkan oleh Najamuddin al-Thusy)
  20. Ilmu Adab al-Tilawah al-Quran. Yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus dipakai dan dilaksanakan di dalam membaca al-Qur'an. Segala kesusilaan, kesopanan dan ketentuan yang harus dijaga ketika membaca al-Qur'an. Salah satu kitab yang amat baik.
  21. Ilmu-Ilmu Lain. Misalnya sejarah, kisah, khutbah, nasehat, ilmu fara'idh (pembagian waris) hukum wasiat, ilmu ma'ani, bayan, badi' (retorika) dsb. Juga meliputi ilmu-ilmu lain seperti ilmu kedokteran, ekonomi, logika, matematika dll.      
4. Induk Intisari Al-Qur'an    
  1. Tauhid. Meliputi ma'rifat segenap makhluk dan ma'rifat al-Kahliq (Pencipta) beserta semua nama sifat dan perbuatan-Nya.
  2. Tadzkir. Meliputi janji, ancaman, sorga dan neraka, membersihkan yang dzahir dab batin.
  3. Ahkam. Meliputi semua kewajiban, penjelasan manfaat, mudharat, perintah, larangan dan anjuran.  
Imam Ghazali dan beberapa ulama lain berkata "Ayat-ayat hukum sebanyak 500 ayat, sebagian ulama mengatakan 150 ayat, Syaikh Izzuddin bin Salam dalam kitabnya al-Imam fi Adilatil aham berkata : "Sebagian besar ayat-ayat al-Qur'an tidak terlepas dari hukum-hukum yang mengandung yang mengandung sopan santun yang baik dan akhlaq yang bagus. Kemudian ada ayat-ayat yang secara jelas mengemukakan hukum. Sementara ada pula yang diambil (hukumnya) dengan cara istinbath.
Demikian uraian materi kali ini,terkait dengan : Ilmu-Ilmu Yang Timbul Dari Al-Qur'an.  Semoga bermanfaat.
Pembaca, untuk materi lain dapat klik link ini : Do'a

Sumber :
Apa itu Al-Quran hal.16-19 Imam As Suyyuthi, Penerbit Gema Insani Pers.

 

0 Response to "Ilmu-Ilmu Yang Timbul Dari Al-Quran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel