Adab Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Yang Dicontohkan Rasulullah saw.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Puasa)

Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Adab berbuka puasa adalah bukan hanya sekedar untuk minum dan makan saja agar kita terlepas dari lapar dan dahaga, tetapi secara hakekat berbuka puasa, adalah suatu ibadah yang apabila kita mengikuti tuntunan yang dicontohkan Rasulllah saw. akan banyak mempunyai makna yang sungguh sangat besar manfaatnya baik bagi kekuatan tubuh, maupun dalam mendapatkan barokah dari Allah SWT.

Rasulullah saw. telah memberikan tuntunan bagaimana cara kita berbuka sesuai yang dicontohkan-nya diantaranya sebagai berikut : 

Hadits-hadits yang bersumber langsung dari Rasulullah saw. banyak mengungkap tentang bagaimana adab-adab beliau dalam berbuka puasa. Adap-adab berbuka puasa ini memiliki muatan yang humanis/rasa fitrah manusia. Dan inilah beberapa di antara adab berbuka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib.
Apabila Rasulullah saw. berpuasa dan telah masuk waktu maghrib, maka berbuka puasa beliau adalah menyegerakan berbuka puasa dengan takjil atau ifthar. Bahkan dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Sahl bin Sa'ad, Rasulullah bersabda :
(البشر دائما في حالة جيدة بينما يسارعون إلى الإفطار (رواه البخاري ومسلم
"Manusia senantiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan puasa" (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda :


 "هذا الدين سوف يسود دائماً طالما سارع الناس إلى الإفطار ، لأن اليهود والمسيحيين أنهوا ذلك"
"Agama ini akan senantiasa menang selama manusia menyegerakan berbuka, karena orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya". 
Pada sekalangan ahli bid'ah yang berpendapat bahwa  mengakhirkan berbuka puasa dapat menambah pahala. Pendapat ini jelas bertentangan dengan ajaran Rasulullah s.aw yang terancam dalam hadits-hadits masyhur.  At-Tibi dalam Syrh Miskhat al-Masabih berpendapat bahwa hikmah dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan membuat ibadah shalat maghrib lebih khusuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi tubuh kita.  

2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, Atau Air.
Berbuka puasa yang dimaksud disegerakan adalah ifhar atau takjil, bukan makan berat seperti yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang memahami makna hadits ini.  Adapun Rasulullas saw. dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "Berpuka puasa dengan beberapa biji Rutab sebelum shalat maghrib. Sekiranya tidak Rutab maka dengan beberapa biji Tamar, dan apabila tidak ada tamar maka beliau minum beberapa teguk air" .
Perlu saya jelaskan di sini, bahwa Rutab adalah kurma yang telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan Tamar adalah kurma masak yang telah kering.  Ilmu pengetahuan Modern mengungkap rahasia hikmah berbuka puasa dengan kurma tersebut dimana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap tubuh dan memulihkan stamina selepas berbuka puasa sehari penuh. 
Baca yang ini : Asal-Usul Puasa, Hingga Perintah Puasa Ramadhan.

3. Berdoa Ketika Berbuka. 
Rasulullah saw. dalam hadits hasan riwayat Abu Daud, selalu berdoa saat berbuka puasa dengan mengucapkan : "Dzahaba ad-dhama'u wabtalati al-'uruqu watsabbati al-ajru inya Allah"
Artinya : "Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahalanya isnya Allah"
Setelah doa itu, kita dapat berdoa apa saja karena doa orang yang berpuasa termasuk salah satu jenis doa yang mustajab (ketika kita dalam berbuka puasa). 
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w bersabda :  "Tiga doa yang dikabulkan" 
1. Doa orang yang sedang berbuka puasa, 
2. Doa orang yang teraniaya, 
3. Doa musafir". 
Abdullah bin Amr bin al-Ash meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w bersabda : 
"Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka mmemiliki doa yang tidak akan ditolak" 

4. Sebelum makan, Ucapkan Bismillah. 
Untuk bacaan doa diatas, (poin 3) bahwa saat itu telah memasuki waktu berbuka puasa. Namun Rasulullah saw. menganjurkan bahwa ketika kita akan meneguk air atau memakan kurma, membaca basmalah agar tambah barokah. Karena hal ini yang diatur dalam Islam. Termasuk ketika kita hendak menyuap makan atau meneguk air saat berbuka puasa.

Apabila salah seorang diantara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah (membaca Bismillah). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah di awal, hendaklah ia mengucapkan : "Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu"  Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya (HR. Abu Daud dan At-Tarmidzi).  

Para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. sesungguhnya kami makan, namun tidak merasa kenyang. Beliau bersabda : "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.  Mereka menjawab : "Ya" Lalu beliau mengatakan : Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya. (HR. Abu Daud). 

Hadits tersebut mengisaratkan agar makan penuh dengan keberkahan, termasuk saat berbuka puasa, juga dianjurkan untuk mengucakan "Bismillah" walaupu sudah membaca doa diatas pada (pada poin 3). Makan bersama-sama atau berjamaah, Allah akan menurunkan barokahnya.  

5. Tidak Berlih-lebihan Saat Berbuka Puasa.
Rasulullah saw. memberi contoh dengan jelas tentang proporsi makan yang tidak berlebihan, adalah dengan sepertiga perut berisi makanan, sepertiga berisi air, dan spertiganya lagi berisi udara. Hal ini selaras dengan dengan firman Allah sawt sebagai berikut : 
 وَكُلُوا۟ وَاشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ  إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ ﴿الأعراف:٣١  
"Dan makan minumlah kamu, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka kepada orang yang berlebihan" (QS. Al-'Araf : 31).

6. Memberi Makan Kepada Orang Yang Berbuka Puasa. 
Salah satu adab yang tak kalah penting diajarkan Rasulullah saw. adalah memberi makan kepada orang yang akan berbuka puasa.  Begitu besarnya kemuliaan yang didapat oleh orang yang memberi makan kepada orang yang berpuasa (berbuka puasa) seperti pahala orang yang berpuasa itu, namun tidak akan mengurangi sedikitpun pahala bagi orang yang berpuasa tersebut.  

Nabi Muhammad saw. bersabda : "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, (berbuka puasa) ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya". (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).


Jika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya untuk memenuhi undangan tersebut. Orang yang diundang ini juga disarankan mendoakan kebaikan kepada si pemberi makanan tersebut. 
"Orang-orang yang baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumahmu". (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An-Nasa'i).

Doa : "Ya  Allah, berilah makan orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang telah memberi minum kepadaku". (HR. Muslim dan Al Miqdad)
Baca juga ini :  Pengertian Puasa Syawal, Waktu dan Tata Cara.

7. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa. 
Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Anas r.a. diceritakan bahwa Rasulullah saw. datang kepada Sa'ad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak samin. Maka Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah saw. bersabda : "Telah berbuka puasa di sisi kamu mereka yang berpuasa, telah makan makananmu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kamu para malaikat".

Demikian uraian singkat Adab Berbuka Puasa sesuai yang dicontohkan Rasulullah saw. Semoga bermanfaat dan mari kita amalkan yang sedikit ini.  Mudah-mudahan Puasa kita pada bulan Ramadhan tahun 1439 H. ini akan mendapatkatkan berkah dan ridha dari Allah SWT. Aamiin...

0 Response to "Adab Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Yang Dicontohkan Rasulullah saw. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel