ASBABUN NUZUL SURAT ALI IMRAN SERI KE-2 (Kisah dua Orang Rahib atau Pastur Menghadap Nabi saw.)



Rasiyambumen.com Khajian Khazanah Islam (Kategori posting Asbabun Nuzul)

Klik ini -> Asbabun Nuzul Surat Ali Imran seri ke-1, bagi yang belum membacanya agar menjadi sinkron dalam kisah selanjutnya Asbabun nuzul Surat Ali Imran seri ke-2 yang akan kita bahas bersama. 

Baik kita lanjutkan,  Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ada suatu kaum di zaman Nabi saw. yang berkata : "Demi Allah hai Muhammad, sesungguhnya kami benar-benar yakin cinta kepada Tuhan kami"  Maka Allah swt. menurunkan ayat dibawah ini sebagai tuntunan bagaimana seharusnya mencintai Allah. Firman Allah :
"Katakanlah : "jika kamu (benar-benar mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Ali Imran : 31) 
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari al-Hasan. 

Ayat-ayat selanjutnya, (Ali Imran ayat 58 sampai 62) memiliki sedikitnya 4 sumber dari riwayat yang valid sumbernya atau hadits-hadis yang shoheh. Dibawah ini adalah Firman Allah yang akan kita bahas asbabun nuzulnya.    
 ذٰلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ الْاٰيٰتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيمِ 
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ  ۖ   خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ 
الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُن مِّنَ الْمُمْتَرِينَ
فَمَنْ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا۟ نَدْعُ أَبْنَآءَنَا وَأَبْنَآءَكُمْ وَنِسَآءَنَا    وَنِسَآءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكٰذِبِينَ إِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ    الْحَقُّ  ۚ  وَمَا مِنْ إِلٰهٍ إِلَّا اللَّهُ  ۚ  وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَالْعَزِيزُالْحَكِيمُ 
Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulan) dan Al-Qur'an yang penuh hikmah (QS. 3 : 58)
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam, Allah menjadikan dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya : "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. 3 : 59)
(Apa yang telah Kami menceritakan itu), itulah yang benar yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (QS. 3 : 60) 
Siapa yang membantahmu tentang cerita Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya), Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu , istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu, kemudaian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang berdusta. (QS.3 : 61)
Sesungguhnya ini adalah cerita yang benar dan tak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3 :62)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ada dua orang Rahib (Pastur) dari Najran menghadap kepada Rasulullah saw. dan berkata : "Siapa Bapak Isa?. Rasulullah saw. tidak langsung menjawab sebelum mendapatkan petunjuk dari Allah. Maka turunlah ayat kepadanya (QS. 3 : 58, 59 dan 60). yang menjelaskan tentang Siapa Isa. (tentu tidak ada Bapaknya).
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari al-Hasan.  

Dalam Riwayat lain dikemukakan bahwa segolongan kaum Nashara Najran yang dipimpin langsung oleh kepala dan wakilnya menghadap Rasulullah saw. dan berkata : "Mengapa tuan menyebut sahabat kami? Nabi menjawab : Siapakah dia?. "Mereka berkata Isa, yang tuan anggap sebagai hamba Allah". Maka jawab Nabi : "Benar". Mereka berkata :Apakah Tuan tahu yang seperti Isa? atau diberi tahu tentang dia?. Setelah selesai dialog, mereka keluar dari Rasulullah saw. dan tiada lama kemudian datanglah Malaikat Jibril menyampaikan ayat tersebut di atas ((QS.3 :59 dan 60) yang maksudnya menegaskan adanya yang seperti Isa.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari al-'Ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas. 
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa sebelum turun (ayat , 31 Surat An-Naml ) :
أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ  "Bahwa janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepdaku sebagai orang-orang yang berserah diri". 
Rasulullah saw. menulis surat kepada orang Najran seperti berikut : "Dengan nama Allah Ibrahim, dan Ishaq dan Ya'qub, dari Muhammad Nabi Allah" sampai akhir hadits. Dan selanjutnya dalam Hadits itu dikemukakan bahwa kaum Najran mengutus Syarahbil bin Wada'ah al-Hamdani dan Abdullah bin Syarahbil al-Ashabi dan Jabbar al-Hartsi untuk menghadap kepada Rasulullah saw. dan terjadilah dialog, akan tetapi masih tertunda satu masalah, yaitu pertanyaan mereka : "Bagaiman pendapat Tuan tentang Isa?". Nabi menjawab : "Belum ada isyarat padaku tentang itu, tapi cobalah kalian bermalam sampai besok, agar aku dapat menerangkan hal itu. Kesokan harinya turunlah ayat tersebut diatas (QS, 3 : 59, 60, 61 dan 62), yang menegaskan Isa itu. 
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam Kitab ad-Dalail dari Salamah bin Abi Yusyu dari babaknya, yang bersumber dari datuknya. 
Baca juga yang ini : ASBABUN NUZUL SURAT AL-MUNAFIQUN

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Uskup Najran dan wakilnya menghadap kepada Nabi saw. Nabi saw, menjelaskan kepada keduanya tentang Islam. Mereka berkata : "Kami telah lebih dahulu masuk Islam sebelum tuan"  Sabda Nabi saw. : "Kalian telah berdusta, karena ada tiga hal yang menghalangi kalian masuk Islam yaitu : 1. Kalian mengatakan bahwa Tuhan mempunyai Anak, 2. Kalian makan daging babi, dan ke-3. Kalian bersujud kepada patung". Kedua orang itu bertanya : "Kalau begitu siapakah bapak Isa?". Pada waktu itu Rasulullah saw. tidak mengetahui bagaimana harus menjawabnya. Maka turunlah ayat tersebut di atas, (QS. 3 : 59, 60, 61 dan 62), sebagai tuntunan kepada Rasulullah saw. untuk menjawabnya. Kemudaian Rasulullah saw, mengajak mengadakan mula'anah 35)  akan tetapi mereka menolak dan memilih membayar jizyah (upeti). Lalu pulanglah mereka.
Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dalam kitab at-Thabaqat yang bersumber dari al-Azraq bin Qais. 

Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Seri ke-2 (Kisah dua orang Rahib atau Pastur Menghadap Nabi saw.)

Sumber : 
Asbabun Nuzul : Latar Belakang Historis Tyrynnya ayat-ayat Al-Qur'an
Cetakan ke XX.  KH.Qamaruddin, HAA. Dahlan. Prof Dr.M.D. Dahlan.
Penerbit cv. Diponegoro Bandung. 

Catatan kaki :
35) Artinya saling bersumpah untuk dilaknat oleh Allah swt apabila ucapannya tidak benar. 

0 Response to "ASBABUN NUZUL SURAT ALI IMRAN SERI KE-2 (Kisah dua Orang Rahib atau Pastur Menghadap Nabi saw.)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel