Asbabun Nuzul Al-Baqarah Seri ke-10 Tentang Perpindahan arah Kiblat.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Asbabun Nuzul)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala urusan di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Hampir 4 bulan yang silam tepatnya tanggal 1 Oktober 2017 penulis mengunggah materi kajian Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah seri ke-9. Dan pada hari ini, 24 Januari 2018 saya menulis materi lanjutan "Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah seri ke-10", yang isinya tentang perpindahan arah Kiblat, yang ketika itu setiap Rasullah saw. mendirikan shalat, dengan menghadap Baitul Maqdis di Jerusalem kurang lebih dilakukan selama 16 bulan atas perintah Allah SWT.  

Bagaiman isi kisah asbabun nuzul itu? ikuti uraian di bawah ini :

"Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata : "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (baitul Maqdis) yang dahulu mereka lebih berkiblat kepadanya? Katakanlah : "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Dia memberi pimpinan kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus." (QS Al-Baqrah : 142)
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu, terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh Allah amat Pengasih lagi Penyayang kepada manusia". (QS Al-Baqarah : 143)

"Sesungguhnya kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (yahudi dan nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan". (QS al-Baqarah : 144)  

Inilah kisah asbabun nuzulnya :
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. shalat menghadap ke Baitul Maqdis, dan sering melihat ke langit menunggu perintah Allah (mengharapkan qiblat diarahkan ke Ka'bah atau Masjidil Haram) sehingga turunlah ayat tersebut di atas (QS 2 : 144) yang menunjukkan qiblat ke Masjidil Haram. Sebagian kaum Muslimin berkata. "Inginlah kami ketahui tentang orang-orang yang telah meninggal sebelum pemindahan qiblat (dari Baitul Maqdis ke Ka'bah), dan bagaimana pula tentang shalat kami sebelum ini, ketika kami menghadap ke Baitul Maqdis?. Maka turunlah ayat lainnya (QS, 2 : 143), yang menegaskan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan iman mereka yang beribadah menurut ketentuan pada waktu itu. Orang-orang yang berfikir kerdil di masa itu berkata : "Apa pula yang memalingkan mereka (Kaum Muslimin) dari Qiblat yang mereka hadapi selama ini (dari Baitul Maqdis ke Ka'bah)"  Maka turunlah ayat lainnya lagi (QS,2 :142) sebagai penegasan bahwa Allah-lah yang menetapkan arah kiblat itu. 
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari Ismail bin Abi Khalid, dari Abi Ishaq yang bersumber dari al-Barra. Disamping itu ada sumber lainnya yang serupa dengan riwayat ini. 

Didalam riwayat lainnya dikemukakan, bahwa di antara kaum Muslimin ada yang ingin mengetahui tentang nasib orng-orang yang telah meninggal atau gugur sebelum berpindah kiblat. Maka turunlah ayat tersebut di atas, yaitu (QS 2 :143).
Diriwayatkan dalam kitab Shahihain (Bukhari dan Muslim) yang bersumber dari Al-Barra. 

"Dan dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu sekalian berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang dzalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja) Dan agar Kusempurnakan ni'mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk ." (QS 2 : 150) 

Di dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat tersebut di atas (QS, 2 :150) sehubungan dengan peristiwa sebagai berikut : ketika Nabi saw, memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah /Masjidil Haram, kaum musyrikin Mekah berkata : Muhammad dibingungkan oleh agamanya. Ia memindahkan arah kiblatnya ke arah kiblat kita. Ia mengetahui bahwa jalan kita lebih benar daripada jalannya, dan ia sudah hampir masuk agama kita. 

Demikian uraian Asbabun Nuzul Al-Baqarah Seri ke-10 Tentang Perpindahan arah Kiblat. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kita dalam memahami Al-Quran dengan mengetahui asbabun nuzul.  


Sumber : 
Buku Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis Turunnya Aya-ayat Al-Quran.
Oleh : KH Qamaruddin Shaleh
          HAA. Dahlam
          Prof. Dr.M.D. Dahlan
Penerbit  CV Dipenegoro Bandung
Jl. Moh. Toha 44-46 Tep.5201215. (1999)
   

0 Response to "Asbabun Nuzul Al-Baqarah Seri ke-10 Tentang Perpindahan arah Kiblat."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel