Apakah Sebenarnya Makna kata "Aamiin" dalam Surat Al-Fatihah?.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Hukum Fiqih)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita, dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Ada pertanyaan apakah sebenarnya makna kata "Aamiin" dalam Surat Al-Fatihah, karena pada dasarnya kata "aamiin" bukanlah bagian dari surat al-fatihah tersebut atau dari ayat al-fatihah itu sendiri.

Apabila kita membaca atau mendengar bacaan Surah al-Fatiha hingga akhir ayat, maka disunnahkan agar mengakhiri atau membaca "aamiin" baik mengakhiri bacaan atau karena mendengarkan. Ada beberapa pendapat tentang makna aamiin ini, diantaranya adalah :

1. Ya Allah pekenankanlah (ini adalah sebagian pendapat mayoritas ulama).
2. Allah! Lakukanlah!
3 Demikian itu, ya Allah! Maka semoga Engkau mengabulkannya.
4. Jangan kecewakan kami ya Allah!
5. Aamiin adalah salah satu nama Allah Swt.

1. Pengertian kata Aamiin. 
Jika pengertian kata aamiin dikaitkan langsug dengan ayat-ayat surah al-Fatihah, maka permohonan yang kita ajukan adalah kandungan ayat yang ke-7, maka kita berharap kiranya Allah memperkenankan permohonan tersebut.

Tetapi jika aamiin dikaitkan dengan bunyi salah satu hadits, maka permohonan ini mencakup seluruh ayat-ayat surah al-fatihah itu sendiri.
Bahwa Rasulullah saw bersabda : Allah Swt, berfirman "Aku membagi shalat (surat al-Fatihah) (1) antara diri-Ku dengan hambaku-Ku dua bagian (maksudnya dari dua bagian adalah : bagian setengah pertama surat al-Fatihah sampai ayat kelima adalah pujian hamba untuk Allah, sedangkan bagian setengah kedua yaitu dari ayat ke enam sampai akhir adalah permohonan seorang hamba untuk dirinya sendiri. (2), dan hamba-Ku akan memperoleh apa yang dimintanya".  ket. hadits :
Baca juga yang ini :Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-6

Tatkala insan mengucapkan, "Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam
"Allah ta'ala berkata, Hambaku telah memuji-Ku". 

Ketika insan mengucapkan : Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
"Allah ta'ala berkata hamba-Ku telah memuliakan diri-Ku".

Saat mengucapkan Penguasa di hari pembalasan. 
"Allah ta'ala berkata hamba-Ku telah mengagungkan diri-Ku, atau hamba-Ku telah berserah diri pada-Ku" 

Manakala ia mengucapkan Hanya kepada-Mu-lah aku menyembah dan hanya kepada Mu-lah aku memohon pertolangan,
"Allah ta'ala berkata Ini (merupakan urusan) antara Aku dengan hamba-Ku, dan hamba-Ku akan memperoleh apa yang dimintanya, 

Dan ketika ia mengucapkan : Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat, 
"Allah ta'ala menjawab, Inilah (hak) milik hamba-Ku, dan hamba-Ku akan memperoleh apa yang dimintanya" (3) 


2. Hadits-hadits Sunnahnya Mengucapkan Aamiin setelah al-Fatihah. 

  • Disunnahkan bagi seseorang untuk mengucapkan "aamiin" setelah membaca surah al-Fatihah (dalam hal panjang-pendeknya aa dua harakat dan miin dua harakat). Boleh juga mengucapkan "amiin" dengan alif dibaca pendek, yang artinya "Ya Allah kabulkanlah" berdasarkan riwayat hadits diantara :  Dari Wali bin Hujr, ia berkata : "aku pernah mendengar Rasulullah saw, membaca : ØºَÙŠۡرِ ٱلۡÙ…َغۡضُوبِ عَÙ„َÙŠۡÙ‡ِÙ…ۡ ÙˆَÙ„َا ٱلضَّآÙ„ِّينَ lalu beliau mengucapkan "amin" dengan memendekkan suaranya (4) Sedangkan dalam riwayat Abu Daud disebutkan "Dan beliau mengangkat tangan (mengeraskan) suaranya". Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata "Apabila Rasulullah saw. membaca  غَÙŠۡرِ ٱلۡÙ…َغۡضُوبِ عَÙ„َÙŠۡÙ‡ِÙ…ۡ ÙˆَÙ„َا ٱلضَّآÙ„ِّينَ maka beliau mengucapkan "aamiin" sehingga terdengar oleh orang-orang yang berada di belakang beliau pada shaf pertama (5). Ibnu Majah menambahkan pada hadits ini dengan kalimat "Sehingga masjid bergetar karenanya" (6)
  • Dari Abu Mus, bahwa Rasulullah saw, bersabda : "Apabila imam telah membaca : ØºَÙŠۡرِ ٱلۡÙ…َغۡضُوبِ عَÙ„َÙŠۡÙ‡ِÙ…ۡ ÙˆَÙ„َا ٱلضَّآÙ„ِّينَ , maka ucapkanlah "aamiin" niscaya Allah akan mengabulkan permohonan kalian. (7)
  • At-Tirmidzi mengatakan bahwa makna "aamiin" adalah : Jangan sia-siakan harapan kami" Dan kebanyakan para ulama mengatakan bahwa maknanya adalah "Ya Allah perkenankanlah untuk kami" (8)
  • Disunnahkan juga mengucapkan "aamiin" bagi orang yang membacanya di luar shalat. Dan lebih ditekankan bagi orang yang mengerjakan shalat, baik ketika shalat sendirian, maupun sebagai imam atau makmum, serta dalam keadaan bagaimanapun, berdasarkan hadits sebagai berikut : 
  • Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda : Jika seorang imam mengucapkan aamiin maka ucapkanlah aamiin, sesungguhnya barangsiapa yang ucapan aamiinnya bertepatan dengan ucapan aamiin Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. 
  • Dalam riwayat Muslim, Rasulullah saw. ,bersabda : "Jika salah seorang dari kalian mengucapkan aamiin dalam shalat, sementara Malaikat di langit juga mengucapkan aamiin lalu ucapan aamiin keduanya bertepatan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Ada yang berpendapat bahwa maknanya adalah waktu ucapan aamiin-nya bersamaan dengan aaminn yang diucakpan oleh Malaikat, dan ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya adalah bersamaa dalam pengabulannya, dan ada juga yang berpendapt bahwa kesamaan itu dalam hal keikhlasannya ketika mengucapkan aamiin.  Wallahu 'alam.
Demikian uraian singkat materi  "Apakah Sebenarnya kata Aamiin dalam Surat Al-Fatihah?. Semoga bermanfaat dan mudah-mudah menjadi tambahan wawasan kita dalam pengamalan Agama.  

Refernsi Hadits : 
(1) Lihat Tafsir al-Qurthubi (1/146)
(2) Lihat Tafsir Surah al-Fatihah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (hal. 33-34). 
(3) Dalam Shahih Muslim (IV/324 no.876) dari hadits Abu Hurairah.
(4) Tafisr Ibnu Katsir jilid I hal. 98-100, syeikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir.
(5) H.R. Ahmad (IV/315), Abu Daud (I/574) Shahih Abu Daud (no.932), at- Tirmidzi (no. 248)
(6) Tuhfadul Ahwadzi (II/67), shahih Abu Daud (no.932), at-Tirmidzi (248) yang semisal diriwatkan oleh an-Nasa'i (no.789) dan Ibnu Majah (no.855) 
(7) Abu Daud (I/573). (dhaif Abu Daud (no.934) didhaifkan oleh Syaikh al-Bani dalam dhaif Abi Dawud (no. 197). 
(8) Ad-Daruquthni (I/335).

0 Response to "Apakah Sebenarnya Makna kata "Aamiin" dalam Surat Al-Fatihah?."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel