Mengapa Nabi Muhammad SAW Melarang Kita Mendekati Anjing?. Inilah Alasannya.

.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Katagori posting Hukum Fiqih)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Naya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas kita di dunia untuk meraih kebagahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...  

Mengapa Nabi Muhammad SAW. melarang kita mendekati Anjing, pasti ada banyak hal yang membuat mudharat terhadap kehidupan kita sehari-hari. Baik menyangkut peribadatan atau terkait dengan kesehatan. 

Dikutip dari Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadits, terkait dengan pembahasan Dua Hadits, yang mengisyaratkan untuk mengerik/menggosok wadah bekas jilatan anjing, dan haramnya mendidik anjing untuk kepentingan yang tidak mendesak.  
Inilah kedua hadist yang disebutkan : 
  1. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a  bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Apabila Anjing menjilat wadah seseorang, maka keriklah/gosoklah, (bekasnya) lalu basuhlah wadah itu tujuh kali" (HR.Muslim). 
  2. Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda : "Siapa yang memegang anjing, maka pahala amal (ibadah)nya setiap hari akan berkurang satu qirath, kecuali anjing penjaga atau anjing peliharaan" (HR. Al-Buklhari dan Muslim)

Seribu empat ratus (1.400) tahun lebih, yang silam, Rasulullah SAW telah menyarankan untuk tidak bersentuhan dengan anjing dan air liurnya. Karena pada setiap harinya anjing sering menjilati tubuhnya. Inilah yang memindahkan kuman-kuman pada kulit, mulut, dan air liurnya. Dengan demikian anjing berbahaya terhadap kesehatan. 

Ilmu pengetahuan telah menemukan beberapa kesimpulan yang mencengangkan berkaitan dengan kenajisan anjing. 
dr Al-Isma'lawi Al-Muhajir mengatakan, bahwa penemuan baru dalam kedokteran menguatkan apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW.  Ketika itu para dokter mengingatkan untuk berhati-hati saat menyentuh anjing dan mencandainya. Begitu pula untuk waspada jika terkena cairan-cairan yang keluar darinya berupa air lur yang dapat mengakibatkan kebutaan.  

Para dokter spesialis hewan mengungkapkan, bahwa mendidik anjing dan berinteraksi dengan cairan-cairan yang keluar darinya berupa ; kotoran, air kencing, dan air liurnya, dapat menularkan sebuah virus yang disebut tocks characins. Virus ini dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan kebutaan pada manusia. 

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 60 ekor anjing, dr. Ian Royt, seorang dokter spesialis hewan di London, Inggris menyimpulkan bahwa seperempat binatang tersebut membawa telur-telur ulat di cairan-cairan yang keluar darinya. Ia menemukan 180 sel relur dalam satu gram bulunya. 

Jumlah ini lebih banyak dibandingkan yang ditemukan di lapisan unsur tanah. Seperempat lainnya membawa 71 sel telur yang mengandung jentik-jentik kuman yang tumbuh berkembang. Tiga diantaranya dapat matang cukup dengan menempelkannya pada kulit.  

Laporan para ahli yang dipublikasikan oleh surat kabar di Inggris Daily Mirror menyatakan sel-sel telur dari ulat ini sangat lengket, dan dengan ukuran panjang mencapai 1 milimeter. Ia akan berpindah dengan mudah saat bersentuhan dengan anjing atau mencandainya. Ia akan terus tumbuh berkembang dengan pesat pada bagian yang terletak di belakang mata.  

Sebagai langkah antisipasi para dokter menganjurkan untuk membasuh kedua tangan dengan baik, sebelum makan dan setelah bermain dengan anjing. Ini terutama ketika data statistik di Ameriak Serikat meyebutkan bahwa terdapat 10 ribu orang terkena vieus ulat tersebut, kebanyakan adalah anak-anak. 

Merurut dr. Abd.Al-Hamid Mahmud Thahmaz, secara ilmiah, anjing dapat menularkan berbagai macam penyakit yang membahayakan. Karena, ada ulat-ulat yang tumbuh berkembang biak di dalam ususunya. Ulat itu mengeluarkan telur-telur bersamaan dengan keluarnya kotoran dan air liur anjing. Ketika anjing menjilati pantatnya, maka telur-telur tersebut akan berpindah padanya. 

Kemudian dari jilatan anjing inilah, telur-telur ulat itu akan berpindah pada wadah, piring, dan tangan para pemiliknya. Diantarnya ada yang masuk ke dalam perut, lalu menuju ke pencernaan. Kemudaian kulit telur-telur itu terkelupas dan keluarlah anak-anak ulat yang langsung bercampur baur dengan darah dan lendir. 


Para dokter mengemukakan alasan penggunaan tanah dalam menghilangkan najis yang berasal dari anjing, dan mengapa membasuh dengan air saja tidak cukup untuk menghilangkannya. Membasuh dengan menggunakan tanah lebih kuat dalam proses sterilisasi dibanding membasuh denga iar. 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda : "Sucinya wadah seseorang saat dijilat anjing adalah dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah". (HR. Muslim).

Dikutip dari Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadits bahwa dari penemuan ilmiah berkaitan dengan hadits tersebut adalah kesimpulan dokter uang menetapkan bahwa dalam proses membasuh wadah bekas jilatan anjing harus disertai dengan tanah. Dalam sebuah forum tentang kesehatan umum, para dokter mengemukakan rahasia kenapa harus dengan tanah tidak bahan lainnya. 

Dalam forum tersebut, dijelaskan hikmah tujuh kali basuhan yang salah satunya dengan tanah dalam mengilangkan najis jilatan anjing, karena virus anjing itu sangat lembut dan kecil. Sebagaimana diketahui, semakin kecil ukuran mikroba, ia akan semakin efektif untuk menempel dan melekat pada dinding sebuah wadah. Air liur anjing yang mengandung virus berbentuk pita cair, maka dalam hal ini tanah berperan sebagai penyerap mikroba sekaligus virus-virus yang menempel lembut pada wadah.  

Kemudian secara ilmiah tanah mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman. Menurut para dokter, ilmu kedokteran modern telah menetapkan bahwa tanah mengandung dua materi yakni tetracycline dan tetaolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses pembasmian (sterilisasi) beberapa kuman. 

Dahulu beberapa dokter peneliti memperkirakan bahwa tanah kuburan mengandung kuman-kuman tertentu yang berasal dari bangkai-bangkai mayat yang dikubur. Namun sekarang, eksperimen-eksperimen dan beberapa hipotesa menjelaskan bahwa tanah merupakan unsur yang efektif dalam membunuh kuman.

Dalam buku tersebut dikatakan bahwa himpunan dokter ahli berpendapat , "Pada masa modern sekarang ini, para ilmuwan telah melakukan analisis terhadap tanah kuburan untuk mengetahui kuman-kuman yang terkandung di dalamnya. Mereke berkeyakinan dapat menemukan kuman-kuman yang membahayakan dalam jumlah yang banyak. Asumsi ini berdasarkan sebuah fakta bahwa banyak manusia yang matinya karena penyakit yang ditularkan melalui kuman"
Baca yang ini juga :BENDA-BENDA YANG TERMASUK NAJIS

Namun setelah diadakan penelitian, ternyata mereka tidak menemukan bekas apa pun dari kuman penyakit tersebut di dalam tanah. Akhirnya, mereka menarik sebuah kimpulan bahwa tanah memiliki keunggulan dalam membunuh kuman yang membahayakan. Jika tidak, tentu kuman akan banyak dan menyebar ke mana-mana. Padahal jauh sebelum mereka menemukan kesimpulan tersebut Nabi SAW telah lebih dulu menemukan dan mengukuhkan hal itu dalam hadits-haditsnya. 

Menurut Muhammad Kamil Abd. Al-Shamad, mukjizat ilmiah dengan jelas, sangat mendukung penggunaan tanah pada salah satu dari tujuh kali basuhan dalam menghilangkan najis dari jilatan anjing. Ia melansir bahwa tanah mengandung unsur yang cukup kuat menghilangkan bibit-bibit penyakit dan kuman-kuman. 

Hal ini berdasarkan bahwa molekul-molekul yang terkandung di dalam tanah menyatu dengan kuman-kuman tersebut, sehingga mempermudah dalam proses sterilisasi kuman secara keseluruhan. Ini sebagaimana tanah juga mengandung materi-materi yang dapat mensterilkan bibit-bibit kuman tersebut. 

Demikian uraian materi Mengapa Nabi Muhammad SAW Melarang Kita Mendekati Anjing. Semoga yang singkat ini bermanfaat. Dan menjadi bekal pengetahun kita dalam pengamalan Agama. 

0 Response to "Mengapa Nabi Muhammad SAW Melarang Kita Mendekati Anjing?. Inilah Alasannya."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel