Sejarah Perjalanan Haji Nabi Muhammad SAW. Dan Tata Cara Bacaannya.



Kajian Khazanah Islam (Katagori Posting Aqidah)

Pembaca budiman, semoga Allah Swt. senantiasa mencurahkan rahmat serta bimbingan-Nya kepada kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk mendapatkan RidhaNya. Aamiin.

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam memposting materi  : Sejarah Perjalanan Haji Nabi Muhammad SAW. 


Hadits Riwayat Kisah Perjalanan Haji Rasulullah saw. 
Diriwayatkan oleh Muslim, katanya : "Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim sama-sama menyampaikan hadits kepada kami yang diterimanya dari Hatim". Kata Abu Bakar ; "Sebuah hadits disampaikan oleh Haim bin Ismail Madani kepada kami, yang diterimanya dari Ja'far bin Muhammad yang menerimanya pula dari bapaknya, demikian cerita bapaknya itu :
"Kami datang menemui Jabir bin Abdullah r.a dirumahnya. Ia pun menanyakan anggota rombongan seorang demi seorang, hingga akhirnya sampai kepadaku. Jawabku : "Saya ini ialah Muhammad Ali bin Husein, dan kuletakan tanganku ke atas kepalaku, maka ditariknya tanganku sebelah atas, kemudian yhang sebelah bawah, lalu ditaruhnya telapak tangannya ke tengah-tengah dadaku dan ketika itu aku masih seorang remaja. Katanya : "Selamat datang, hai anak saudaraku, tanyakanlah apa yang hendak kau tanyakan." 
Maka saya ajukan pertanyaan keapdanya : ia adalah seorang buta rupanya datang waktu sholat maka ia pun berdiri dengan berselubungkan kain. Tetapi karena kainnya kecil, setiap diletakkan di atas bahunya pinggirnya kembali terbuka, sedang jubahnya disamping atas tergantung. 
Setelah ia selesai sholat bersama kami, saya katakan kepadanya "Ceritakanlah kepadaku bagaimana cara haji Rasulullah saw,!" Maka iapun memberi isyarat dengan tangannya,  dirapatkannya 9 buah jarinya. 


Kronologi Perjalanan Haji Rasulullah saw. 
  • Pengumuman Nabi Muhammad saw. Hendak berhaji : "Kurun waktu 9 tahun lamanya Rasulullah saw, tinggal di Madinah tidak melakukan Haji. Kemudian pada tahun ke sepuluh diumumkan kepada khalayak ramai bahwa Rasulullah saw, akan berhaji. Maka banyaklah orang datang ke Madinah, ingin mengikuti Rasulullah saw, dan mencontoh amal perbuatan hajinya.
  • Ada anggota rombongan melahirkan. Maka kami pun berangkat bersamanya hingga sampai ke dzul Hulaifah. Kebetulan Asma binti Umeis melahirkan putra yaitu Muhammad bin abi Bakar. Maka disuruhnya orang menemui Rasulullah saw, buat menanyakan apa yang harus dilakukannya. Sabda Rasulullah saw : "Mandilah kamu dan ikatlah perban pada kemaluanmu lalu ihramlah"
  • Diiringi lautan manusia. Kemudian Rasulullah saw, melakukan shalat di masjid  lalu menaiki Koswa -yaitu untanya-hingga setelah hewan itu berada di padang pasir dilihatnya di depannya lautan manusia sejauh-jauh mata memandang, ada yang di atas kendaraan (diatas kuda/unta) dan ada pula yang berjalan kaki. Ketika menoleh ke sebelah kanan, dilihatnya seperti itu.  Demikian pula halnya disebelah kiri dan di belakangnya. Jadi posisi Rasulullah saw. berada di kalangan/tengah kami, dan kepadanya diturunkan Al-Qur'an dan beliau sangat memahami makna dan perintah yang di kehendaki Allah Swt, sehingga apa-apa yang dilakukannya, kami kerjakan pula.
  • Mengumandangkan talbiyah. Maka beliau pun membaca talbiyah dengan suara keras : "Labbaikallahumma, labbaika laa Syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka walmulk, laa syariika lak"   (Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah, aku datang kupenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu. Sesungguhnya puji-pujian dan nikmat karunia itu adalah milikMu, begitupun kerajaan, tiada serikat bagimMu). Orang-orang turut mengucpkan talbiyah seperti Rasulullah ucapkan, sedang Rasulullah saw, tiada menolak sedikitpun ucapan mereka, hanya beliau meneruskan membaca talbiyahnya.
  • Diawali dengan ibadah Umrah. Cerita Jabir r.a. selanjutnya : "Kami hanya meniatkan haji, karena kami belum lagi mengenal umrah.  Demikianlah setelah kam i sampai ke Ka'bah bersamanya, beliau pun mengusap rukun atau sudutnya dengan telapak tangannya. Beliau berlari-lari kecil tiga kali dan berjalan biasa 4 kali, lalu terus ke Maqam Ibrahim - tempat berdiri menjalankan ibadah Nabi Ibrahim  a.s. dan membaca : "Wattakhidzuu min maqaami Ibraahima mushalla" (Mereka ambil makam Ibrahim sebagai mushallah). Kemudian ia berdiri di suatu tempat hingga makam itu berada diantaranya dengan Ka'bah, buat melakukan shalat. Pada Shalat dua raka'at itu dibacanya : "Qul huwallahu ahad" dan "Qul yaa ayyuhal kaafiruun", lalu ia kembali ke rukun tadi serta mengusapnya pula.    
  • Sa'i di Shafa dan Marwa. Setelah itu ia keluar dari pintu gerbang menuju Shafa : Dan setelah dekat ke Syafa, dibacanya : "Innash shafa wal marwata min sya'aarillah, abdau bimma badallaahu bih"  (Sesungguhnya Syafa dan Marwa itu termasuk diantara syi'ar-syi'ar Allah kumulai dengan apa yang dimulai Allah). Mak dimulailah dari Syafa, lalu didakinya bukit itu hingga klihatan olehnya Ka'bah. Beliaupn menghadap qiblat, membaca kalimat tauhid dan takbir serta katanya : "Laa ilaaha illallaahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa 'alaa kulli syaiin qadiir. Laa ilaaha illallahu wahdahu, anjaza wa'dahu wamasyara 'abdahu wahazamal ahzaaba wahdah"    (TiadaTuhan melainkan Allah, Esa tiada berserikat. BagiNyalah kerjaan dan milikNya puji-pujian, dan Ia kuasa atas segala sesuatu. DipunuhiNya, dibantuNyahambaNya, dan dikalahkanNya pihak yang bersekutu seorang diriNya). Sementara itu ia berdoa dicelah-celah upacara tadi.  Hal diatas diualnginya sampai tiga kali. Setelah itu ia turun ke Marwa, hingga demi kedua tumitnya telah berpijak di perut lembah, iapun mulai berlari. Kemudian setelah sampai di tempat mendaki kembali berjalan kaki hingga tiba di di Marwa. Di sini dilakukannya pula seperti di Syafa.
  • Haji Tamattu'. Ketika thawafnya yang penghabisan berakhir di Marwa, sabdanya : "Seandainya saya nanti melakukan lagi apa yang telah saya ibadatkan (saya kerjakan) tadi, saya tidak membawa hewan kurban, hanya saya jadikan saja ibadat tadi sebagai umrah. Maka barangsiapa diantaramu tidak mempunyai kurban, hendaklah dia ihlal, dan menjadikan ibadatnya sebagai umrah". Maka berdirilah Surakah bin Malik katanya. Ya Rasulullah, apakah buat tahun ini saja, atau buat selama-lamanya?. Rasulullah pun mempersilangkan jari-jari tangannya, yang satu pada yang lainnya lalu bersabda : "Umrah tercakup dalam haji selama dua kali masa, tidak bahkan buat selama-lamanya". 
  • Ali bin Abi Thalib datang membawa kurban. Waktu  itu Ali tiba dari Yaman, membawa hewan-hewan kurban buat Rasulullah saw, . Didapatnya Fatimah r.anha telah ihlal bersama orang-orang itu, ia memakai pakaian bercelup dan bercelak mata. Ali r.a menyalahkannya berbuat demikian itu. Tapi kata : Fatimah r.anha "Bapaklah yang menyuruhku melakukannya" Ulas Jabir pula : "Di Irak Ali bercerita : Saya pun pergi menemui  Rasulullah saw. agar ia memarahi Fatimah atas perbuatannya itu, sambil meminta fatwanya mengenai ucapan Faatimah itu, dengan tak lupa mengatakan bahwa saya telah menyalahkannya"  Maka sabdanya : Benar, benarlah apa yang dikatakannya itu!" Apa yan g kau ucapkan ketika hendak memulai haji? : "Ya Allah, saya bertalbiyah sebagaimana diucapkan oleh RasulMu". Sabda Nabi pula "Saya mempunyai hewan untuk kurban, maka tak usah kau ihlal dulu"  Cerita Jabir : Jumlah hewan yang dibawa Ali dari Yaman dan yang disediakan oleh Nabi saw. ada seratus ekor". Maka orang-orangpun ber-ihlallah dan bercukur semua, kecuali Nabi saw. dan orang-orang yang mempunyai hewan untuk kurban. 
  • Menuju Mina. Tatkala tiba hari Tarwiah-yakni tanggal 8 Dzulhijjah - mereka berangkat menuju Mina, dan bertalbiyah untuk haji. Rasulullah saw. menunggang kendaraan dan di sana ia melakukan shalat dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Ia tinggal di sana sebentar menunggu matahari terbit dan menempuh waktu sambil menyuruh orang mendirikan kemah dari kayu di Namirah. Kemudian Rasulullah saw. berjalan, dan orang-orang Quraisy merasa yakin dia tentu akan wuquf di Masya'aril haram sebagaimana dilakukan orang Quraisy di masa jahiliyah.
  • Pidato Pada Hari Wukuf. Tetapi rupanya Rasulullah saw. langsung dan terus ke Arafah dn didapatinya kemah telah didirikan di Namirah, maka iapun berhenti di sana dan tatkala matahari telah tergelincir, di halaunya pula Koswa buat berjalan hingga sampai di bagian bawah lembah. Di sana dia berpidato dihadapan manusia, dengan sabdanya : "Sesungguhnya darah dan harta bendamu adalah suci bagimu sebagaimana sucinya hari ini, di bulan ini, dan di negeri ini. Ketahuilah bahwa segala sesuatu tentang urusan jahiliyah telah hapus dan ditaruh di bawah telapak kakiku. Tuntutan darah masa jahiliyah telah dibatalkan, dan tuntutan yang mula-mula dihapuskan dari darah kita ialah darah Ibnu Rabi'ah bin Harits - ia disusukan di bani Sa'ad dan dibunuh oleh suku Hudzeil - riba jahiliyah juga batal, dan riba kita yang mula pertama yang saya batalkan adalah riba Abbas bin Abdul Muthalib, semuanya menjadi batal. Dan takutlah kamu kepada Allah mengeani wanita, karena kamu mengambil mereka dengan jaminan dari Allah, dan kamu halalkan kehormatan merreka asal tidak melewati batas. Dan adalah hak kamu atas mereka tidak seorangpun yang tidak kamu senangi boleh mereka ijinkan menginjak pekaranganmu seandainya itu mereka lakukan, bolehlah kamu memukul mereka, asal tidak melewati batas. Sebaliknya menjadi kewajiban kamu terhadap mereka memberi mereka nafkah dan pakaian secara patutnya. Sungguh telah saya tinggalkan buat kamu sesuatu, yang jika kamu berpegang teguh kamu tidak akan sesat setelah itu : " yaitu Kitabullah dan kelak kamu akan ditanya mengani daku, maka apa katamu?" Ujar mereka : Kami mengakui bahwa anda telah memberikan nasehat" . Sabdanya sambil mengacungkan telunjuk ke langit lalu menudingkannya kepada manusia bolak balik berkali-kali : " Ya Allah, saksikanlah ya Allah maka saksikanlah!" sebanyak tiga kali. 
  • Menuju Musdalifah. Kemudian ia pun adzan, lalu qamat dan melakukan shalat dzuhur, lalu qamat lagi dan melakukan shalat ashar tanpa diselingi suatu shalat pun di antara keduanya. Setelah itu Rasulullah saw. menaiki kendaraannya lagi hingga tiba di Mauqif. Di sana dihentikan kendaraannya, hingga perut Kuswa telah berada di atas tanah. Bukit tempat berhimpun orang-orang yang berjalan kaki berada di depannya, sedang ia sendiri menghadap ke arah kiblat. Rasulullah saw. masih tetap berdiri sampai matahari terbenam : warna kuning mulai lenyap hingga bola matahari  pun tenggelam. Disuruhnya Usamah membonceng di belakang, lalu Rasulullah pun berangkatlah. Tali kekang ditariknya kuat-kuat, hingga kepala hewan itu hampir saja bersentuhan dengan tempat si pengendara menaruh kakinya, lalu sabdanya sambil memberi isyarat dengan tangan kanannya. "Hai manusia! Tetaplah Tenag!". Setiap melalu tmpat mendaki, diulurkannya tali kekang sedikit hingga tiba di atas. Akhirnya sampailah ia di Muzdalifah, lalu melakukan shalat Maghrib dan Isya dengan sekali azan dn dua kali iqamah, sedang di antara kedua shalat itu ia tidak membaca tasbih sedikitpun.
  • Di Masy'aril Haram. Setelah itu Rasulullah saw. berbaring tidur hingga terbit Fajar. Ketika ternyata olehnya bahwa waktu shubuh telah tiba, ia pun mengerjakan shalat Shubuh, yakni dengan sekali adzan dan sekali iqamat. Kemudian dianikinya Koswa dan berkendararaan hingga sampailah ia di Masy'aril haram. Ia pun menghadap kiblat, lalu berdoa kepada Allah, membaca takbir, tahlil dan kalimat tauhid. Ia tetap berdiri sampai hari benar-benar terang. Dan sebelum matahari terbit Nabi pun berangkat dan membonceng Fadhal bin Abbas di belakangnya. Ia ini adalah seorang laki-laki yang berambut dan berparas elok dan putih kulitnya. Kebetulan ketika Nabi mulai berangkat itu, lewatlah di dekatnya kendaraan-kendaraan bermuatan penumpang wanita dari Bahrain. Mak Fadhal tak lepas dari memandangi mereka. Maka Rasulullah saw. menutupi wajah Fadhal dengan telapak tangannya, hinyya Fadhal memutar wajahnya dan memandangi mereka dari arah lain. Kembali Rasulullah menutupi wajah Fadhal dari arah sebelah, hingga Fadhal terpaksa pula merobah arah pandangannya.  Akhirnya sampailah Nabi di lembah Muhasir. Ia bergerak sedikit lalu menempuh jalan tengah yakni yang menuju ke Jumratul Kubra. 
  • Melempar Batu Jumrah. Dan tibalah ia di Jumrah yang terletak dekat pohon kayu. Maka dilemparnya dengan tujuh kerikil, dan setiap melemparkan satu kali kerikil yang besarnya seperti batu untuk melempar itu, ia membaca takbir. Nabi melakukannya ialah dari dasar lembah. Setelah ia berpaling menuju tempat penyembelihan, dan menyembelih 60 ekor hewan korban dengan tangannya sendiri. Lalu menyerahkan kepada Ali yang yang menyembelih sisa yang yang masih ada, dan dibawa serta oleh Nabi dalam berkurbannya. Kemudian disuruhnya mengambil sekerat daging tiap-tiap unta yang disembelih, dimasukkan ke dalam belanga dan dimasak. Mereka makan daging itu dan mereka minum kuahnya. 
  • Thawaf Ifadhah. Setelah itu Rasulullah saw, berkendaran lagi dan melakukan tahawaf di Ka'bah, lalu shlat dzuhur di Mekah.  Kemudian pergi mendapatkan bani bani Abdul Muthalib buat menitakan jemaah air minum dari telaga zamzam, Sabdanya : "Pergilah minta air kepada bani AZbdul Muthalib dan timbalah!" seandainya saya tidak takut orang-orang akan berebutan air hingga kamu jadi terdesak-karena anggapan bahwa itu termasuk dalam upacara haji-tentulah saya akan turut menimba bersamamu!".  Mereka pun memberikan air minum seember kepada Nabi saw. yang oleh Nabi saw, diminum sebagian". 
Demikian uraian sejarah perjalanan Haji Nabi Muhammad saw. Dan Tata Cara berdoa. Semoga bermanfaat.  

0 Response to "Sejarah Perjalanan Haji Nabi Muhammad SAW. Dan Tata Cara Bacaannya."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel