KHUTBAH JUM'AH KE-6

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

UMAT ISLAM MENGEJAR KETINGGALAN 

Kaum Muslimin sidang jum'ah yang berbahagia
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat illahi robbi, Allah SWT, bahwa pada siang hari ini hari yang termulia diantara hari-hari (syayidul ayaum) kita semua masih diberikan nikmat yang begitu besar, diantaranya nikmat sehat wal afiat, nikmat iman di dalam Islam sehingga kita dengan ikhlas menuju panggilan Allah SWt untuk melaksanakan Sholat Jum'ah di Masjid yang mulia ini.

Sholawat serta Salam mari kita haturkan keharibaan junjungan Nabi Besar Muhammad saw. para Sahabat, Tabbi'in, Tabbi'in Tabi'ut, serta kita semua yang hingga saat ini, bahkan detik ini ,masih istiqomah menjalankan/mengamalkan ajarannya, semoga mendapat syafa'at di yaumil akhir kelak. Aamiin....
 
Mari kita bersama-sama meningkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan mentaati semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya, sehingga benar-benar kita menjadi orang Islam yang beriman secara sempurna dan kelak dapat memperoleh kebahgiaan dan keberuntungan dari Allah dzat Yang Maha Agung dan Maha Pemurah.

Melalui sidang jumah yang berbahagia, kami mengajak kepada diri kami khususnya, dan seganap kaum muslimin umumnya, agar muali saat sekarang ini mau mawas diri dan bersedia meorbah sikap dan tindak perbuatan menuju keadaan yang lebih baik, demi tetap dan tegaknya kejayaan Islam, sebagaima yang pernah disabdakan oleh Rasullah :
"Islam itu jaya dan tidak ada yang menyamai kejaaan Islam" (HR. Tumudzi)

Ketahuilah bahwa, jujur selama ini umat Islam senantiasa tertinggal dalam banyak hal terutama dalam bidang-bidang pembangunan yang bersifat kemanusiaan, tolong menolong, bantu-membantu dan sebagainya yang bisa memberi manfaat secara langsung dan dirasakan oleh masyarakat banyak demi kejayaan bangsa, negara dan terutama agama Islam itu sendiri. Karena itulah maka saat ini dimana bangsa Indonesia sedang membangun terlebih pada saat era reformasi, era kebebasan dalam menyampaikan pendapat, umat Islam dituntut agar benar-benar bangkit ikut serta secara langsung menjadikan dirinya sebagai manusia pembangunan. Memang tidak dapat dipungkiri di satu pihak telah terdapat bukti, bahwa umat Islam dalam bidang pendidikan seperti mengadakan tempat pendidikan Islam misalnya Madrasah, ondok-pondok pesantren bahkan adanya perguruan Islam, adanya pembangunan masjid yang banyak jumlahnya di seluruh nusantara ini jelas merupakan swadaya umat Islam, disamping adanya bantuan juga dari pihak pemerintah untuk memberikan kesempurnaan disana-sini, tetapi di lain pihak harus sadar akan ketinggalan yang dialami. Kita harus bersedia secara ikhlas untuk menjadikan dirinya sebagai manusia pembangunan demi terwujudnya bangsa Indonesia yang utuhdan lestyari berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena Pancasila Sila adalah salah satu penyelamat dari ancaman PKI pada tahun 1948, dan 1965 yang akan menghapuskan Islam dari bumi Indonesia

Sidang jum'ah yang berbahagia...
Kita harus bersedia merelakan kebiasaan-kebiasaan yang kurang menguntungkan umat Islam dan terus menuju timbulnya kebiasaan-kebiasaan yang bermanfaat untuk selamanya duni dan akhirat. Umat Islam harus bisa membenahi diri sendiri akan kekurangan-kekurangan dan siap mengejar ketinggalan yang selama ini kurang diperhatikan, sedangkan umat lain sudah jauh berada di depan. Peningkatan amal baktinya kepada masyarakat sangat dibutuhkan terutama dalam memberikan pertolongan dan bantuan sosial secara nyata.

Umat Islam tidak boleh bertopang dagu, menjadi penonton pembangunan ini, tetapi harus bekerja keras ikut membangun bangsa, kita harus merasa malu, mengapa umat Islam yang merupakan mayoritas (sebagian besar) penduduk Indonesia masih saja ada hal-hal yang tertinggal jauh dengan ummat lain yang justru jauh lebih keciljumlahnya bila dibandingkan dengan umat Islam. Meraka yang dengan jumlah sedikit itu ternyata telah berhasil menyediakan tempat-tempat pendidikandan lembaga-lembaga sosial yang lain, seprti kita lihat umat lain itu bisa membangun ribuan Sekolah Dasar samapi ke tingkat atas, bahkan hampir di tiap-tiap kota Propinsi. Tidak sedikit rumah sakit-rumah sakit umum, bersalin mereka bangun dengan megahnya, bahkan tidak ketinggalan sering kita lihat di kota-kota ada rumah-rumah panti asuhan anak yatim, yang bersimbolis agama non Muslim.

Kaum muslimin yang berbahagia ..
Dari sini timbul pertanyaan, mampukah umat Islam meyamai mereka dengan jumlah yang lebih besar ?
Setiap muslim paasti harus menjawab "MAMPU" mengapa tidak? Kita percaya bahwa umat Islam mampu dan bisa mewujudkan tempat-tempat sosial yang yang seperti itu, Jika umat Islam tidak mau atau sengaja tidak mau tahu akan pentingya tempat-tempat itu harus segera didirikan, dibangun maka berarti kita merelakan anak-anak kita, cucu-cucu kita dan saudara-saudara sesama muslim mungkin tergelincir aqidahnya, mungkin bisa jadi berobah kepercayaanya, munkin berobah agamanya dan kalau hal ini ini benar terjadi, maka berarti kita telah rela mereka berduyun-duyun masuk neraka kelak. Sebab perlu kita ketahui bhwa kebanyakan anak-anak yatim yang diasuh di tempat-tempat tersebut adalah putera-putera orang Islam sendiri, yang diasuh oleh panti-panti non Islam. Dengan keadaan yang demikian itu jelas bahwa jika kita ummat Islam tidak bersedia mendermakan hartanya untuk keperluan membangun tempat-tempat sebagimana di atas, kami terangkan itu, maka jelas bahwa kita akan mengalami kerugian besar di dunia terlebih-lebih dia akhirat. Oelh karean itu mulai sekarang kita harus sadar, jangan enggan melepaskan sebagian harta kita yang ada itu untuk membangun tempat-tempat tersebut, kita harus dapat menghindarkan diri untuk tidak terjerumus bujuk rayu hawa nafsu yang hendak membelenggu diri kita ini, sehingga merasa sayang bila hendak melepaskan sebagian harta yang kita milIKI. Padahal kita sadar bahwa sekian banyak dari harta yang kita miliki bila ajal telah datang, pasti semuanya ditinggalkan, sedikitpun tiada yang kita bawa masuk kubur, kecuali 9 meter kain putih yang membungkus tubuh kita, disamping semua amal dan ibadah yang pernah kita lakukan di dunia ini. Jadi kita sadar diri untuk tidak merasa berat melepaskan sebagian harta kita demi mentaati perintah Allah SWT., dan Rasullah saw.

Kaum muslimin yang bebahagia.
Rasulullah saw. telah memberikan suatu peringatan bahaya dan ancaman Allah terhadap orang-orang yang bakhil, kikir dan pelit susah keluar uangnya jika diminta untuk membantu pembangunan tempat-tempat ibadah dan membangun tempat keperluan-keperluan di jalan Allah sebagaiman sabda Rasulullah saw sebagai berikut :
"Orang yang bakhil (kikir) itu dekat dari neraka dan jauh dari syurga" 

Sabda Nabi saw. tersebut diatas meberikan penjelasan kepada kita bahwa :
1. Orang kikir (bakhil) telah diancam Allah akan dimasukkan neraka.
2. Jangan sampai kita masuk dalam golongan orang-orang kikir.
3. Berlomba-lomba mengelurakan hartanya untuk kepentingan di jalan Allah SWT.
4. Tidak ada manfaat hartanya bagi orang kaya yang tidak mau mendermakan ke jalan Allah SWT.

Karena itulah, dalam kesempatan yang berbahagia ini, mari mulai sekarang kita jangan merasa berat untuk mendermakan harta yang kita miliki untuk kepentingan agama Allah disamping ibadahi-ibadah yang selama ini telah kita lakukan sehari-hari, sehingga benar-benar Islam ini tetap akan Jya sepanjang masa. 
Mudah-mudahan Allah akan selalu memberikan bimbingan kepada kita dalam menunaikan ajaran-ajaran agama, sehingga kita termasuk orang yang beruntung di dunia dan akhirat Aamiin...

Untuk khuthbah ke dua silakan berdoa sesuai dengan keingin

Penutup ...............
  `

Silahkan baca juga : Asbabun Nuzul surat Al-Lahab

0 Response to "KHUTBAH JUM'AH KE-6"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel